Sunday, August 31, 2008

Marhaban yaa Ramadhan

Alhamdulillah ya Allah atas segala nikmat dan karunia yang telah Engkau berikan dan yang tiada akan pernah sanggup hamba-hamba Mu tuk menghitungnya.
Alhamdulillah atas kesempatan yang kau berikan kembali kepada hamba Mu ini sehingga kini kau pertemukan kembali hamba Mu dengan bulan yang penuh kemuliaan yaitu bulan ramadhan.
Balighna ramadhan ya Allah.... balighna ramadhan... karena ia hanya tinggal berapa saat lagi untuk sampai kepada perjumpaan itu.

Dan pada kesempatan ini saya atas nama blog mataharilaut.blogspot.com, dibalik-awan.blogspot.com, tamanbertema.blogspot.com, ingin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1429H kepada semua para teman-teman, sahabat dan pembaca serta pengunjung blog-blog tersebut. Sekaligus saya ingin meminta maaf jika ada khilaf dan dosa baik dalam perbuatan atau perkataan serta tulisan yang kurang berkenan dihati, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Tiada gading yang tak retak, begitupun dengan seorang manusia yang tak luput dari salah dan dosa. Semoga ramadhan kali dapat kita lewati dengan penuh kekhusyuan dengan ibadah-ibadah didalamnya dan kelak kita kembali kepada fitrahnya. Aminn allahumma amin...

Marhaban yaa syahru ramadhan
Marhaban syahru shiam
Marhaban yaa syahru ramadhan
marhaban syahru qiyam

Sekali lagi, MET MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1429 H.

Wednesday, August 27, 2008

Silent

Hampir tujuh bulan sudah peristiwa yg tidak mengenakan itu terjadi. Aku bukan ingin mengingatkan tentang peristiwa yang lalu tapi ada seseorang yg merasa resah dengan beberapa hal yang berkaitan dengan masa laluku. Dan seseorang ini punya arti penting dalam hidupku saat ini. Inilah yang bisa ku lakukan untuk bisa menenangkannya.

Sejak peristiwa itu aku pun memutuskan untuk merenung dan mencoba mengerti serta berusaha tuk memaafkan. Selanjutnya yang aku lakukan adalah lebih memilih untuk berdiam diri dan tak ingin membuat komunikasi untuk sementara waktu. Nomor telp esia yang biasanya aku gunakan untuk berkomunikasi denganmu pun terpaksa aku hanguskan demi mengubur masa lalu itu meskipun nomer tersebut sudah banyak dan tersebar ke beberapa teman-teman dekatku. Bahkan kini HP itu pun beralih tangan karena ku berikan kepada adikku meskipun adikku sudah mempunyai nomer GSM. Hal lain yang aku lakukan adalah menghilangkan smua hal-hal yang berbau tentangmu, mulai dari FS hingga YM. Entah disadari olehmu atau tidak aku melakukannya sebagai terapi penyembuhan dari luka masa laluku. Bahkan email-email yang kau kirimkan pun tak pernah aku hiraukan dan kelak tak akan berguna jika aku memutuskan mengundurkan diri dari tempatku bekerja. Mungkin itu bisa membantuku tuk lepas dari bayang-bayang masa laluku.

Bukan aku tak memberi maaf dan bukan aku hendak memutus komunikasi atau silaturahmi. Aku hanya memilih diam. Meskipun seandainya engkau mengajukan pertanyaan atau mencoba membuat komunikasi denganku, aku akan tetap diam. Karena diam bisa bermakna berbagai hal. Diam bukan berarti tak memberi maaf dan diam bukan berarti memutus komunikasi atau silaturahmi. Aku hanya ingin diam dan diam darimu.

Mungkin mudah bagimu tuk melupakan peristiwa itu dan cepat sembuh dari akibat yg ditimbulkannya. Tapi tidak mudah bagiku. Pastinya setiap orang membutukan waktu untuk penyembuhan atau recovery dari luka masa lalu tapi waktu yang dibutuhkan sangatlah relatif untuk setiap orang. Mungkin dirimu hanya butuh 1-2 bulan tuk penyembuhan itu tapi untukku waktu tersebut masih blumlah cukup. Entah 1 tahun waktu yang kuperlukan tuk sembuh atau mungkin lebih dari itu. Dan selama itu aku tetap memilih untuk diam.

Aku diam bukan berarti tak memaafkanmu.
Aku diam bukan berarti aku memutus silatrurrahmi denganmu.
Aku diam untuk meredam bayang-bayang peristiwa itu meski aku tahu takkan pernah bisa menghapusnya.
Aku diam untuk belajar lagi dan lagi apa arti hidup sesungguhnya.
Aku diam tuk merenung, bercermin dan memperbaiki diri.
Aku diam tak memperdulikan kunjunganmu ke blog ku, melihat FS ku maupun kiriman2 imelmu.
Aku diam ingin menata hatiku kembali dari puing-puing kekecewaan.
Aku diam berharap pengertian darimu tuk bisa menjaga jarak denganku sementara waktu sampai aku mengijinkannya.
Aku diam tanpa ada rasa keingintahuanku tentangmu dan berharap kau melakukan hal yang sama denganku.
Aku diam dalam keikhlasanku menerima jalan hidupku dan ketetapan dari Tuhanku.
Dan aku memilih diam untukmu.

Sunday, August 17, 2008

Happy Independence Day

Merdeka..Merdeka..Merdeka..!!! gak terasa bangsa Indonesia sudah merayakan hari kemerdekaannya yang ke-63. Banyak sekali arti dari kemerdekaan ini seperti misalnya kemerdekaan berpendapat, berserikat, dlsb. Perayaan kemerdekaan kali ini pun terasa seperti istimewa bagi saya.

Kenapa saya bilang istimewa, pertama, malam 17 Agustus 2008 atau malam minggunya bertepatan dengan malam nisfu sya'ban dimana umat islam memanjatkan doa sebagai persiapan untuk memasuki bulan ramadhan. Sehingga saya berdoa semoga perayaan kali ini penuh dengan keberkahan didalamnya. Kedua, mungkin ada sebagian orang yang sudah mendengar berita bahwa tepat stelah waktu melewati pukul 12 malam atau memasuki tanggal 17 Agustus, kita akan disuguhi sebuah femonema alam berupa gerhana bulan. Suatu peristiwa alam yang terjadi hanya beberapa kali dalam setahun dan katanya bisa kita liat dengan mata telanjang untuk yang berada diwilayah WIBB. Sayangnya saya tak sempat melihat karena terkalahkan oleh kantuk yang luar biasa sehingga saya pun malam itu terlelap. Dan ketiga, perayaan kemerdekaan kali ini sepertinya mendapat hadiah istimewa dari atlit Bulutangkis Indonesia dari pasangan ganda putra Markis Kido dan Hendra Setiawan berupa medali Emas dalam ajang Olympiade di Beijing, China. Yeah, finally indonesia mendulang Emas setelah sebelumnya tunggal putri Indonesia Maria Kristin menyumbangkan medali perunggu. Dari ketiga hal tersebut itulah saya menilai perayaan kemerdekaan kali ini terasa istimewa sekali.

Tapi yang pasti setiap kali kita merayakan kemerdekaan Indonesia tak lepas dengan kemeriahan-kemeriahan seperti lomba-lomba yang diadakan mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan bahkan di instansi pemerintah atau kantor-kantor swasta. Pun demikian dengan tempat saya bekerja. Seperti biasanya memang setiap tahun kantor saya selalu mengadakan acara outing untuk merayakan HUT RI ini. Meskipun tahun lalu sempat tak diadakan karena satu dan lain hal maka tahun ini sepertinya tak bole tak ada.

Yang namanya perayaan pastinya donk harus penuh dengan keceriaan, tawa dan penuh kebahagiaan karena berbagai macam hadiah. Dan seperti kebiasaan-kebiasaan tahun lalu, pastinya perayaan kemerdekaan oleh kantor saya ini selain berisi lomba-lomba pastinya bagi-bagi hadiah berupa uang cash. Yang menggembirakan dalam perlombaan baik yang menang atau kalah tetap mendapatkan hadiah dan yang membedakan hanyalah nominalnya sajah.

Tapi kali ini bukan hanya para karyawan atau staff kantor saja yang bergembira mendapatkan hadiah tapi pihak kantor akan mengadakan charity berupa sumbangan buku-buku dan uang kepada sbuah panti asuhan yang berisi anak yatim piatu. Oleh karenanya tema perayaan kemerdekaan tahun ini adalah "Sharing Smile with Others".

Seperti yang sudah-sudah perayaan kemerdekaan ini diadakan diluar kantor dengan sebelumnya kita bekerja 1/2 hari atau s/d jam 12 siang. Dan tempat perayaan kali ini adalah Kota Bogor tepatnya di Kebun Raya Bogor(KRB). Yeahh, setelah bulan Juni lalu beberapa temen-temen disini berencana main kesana tapi gagal, akhirnya malah berkumpul disini dengan jumlah yg lebih banyak dan pastinya lebih seru lagi. Dan lagi-lagi ini menjadi sebuah ajang buat saya bernostalgia secara saat nanti kita akan memasuki KRB akan melewati kampus tempat saya dulu kuliah. Hmm... berasa banget bedanya dan sekarang kampus ini diperuntukan untuk study S2 karena S1 semuanya sudah dipindah ke Kampus Darmaga.

Dan tibalah kita didalam KRB. Sepertinya kegembiraan yang ada sudah tak bisa lagi saya tuliskan dengan kata-kata dan biarlah gambar-gambar dibawah ini yang menceritakannya. :)

Photo di Kantor dulu sebelum keberangkatan.



Kampus IPB Baranangsiang dan KRB



Makan-makan dulu



Togetherness, Joy and Happiness








Thursday, August 14, 2008

Berekspetasi

Setiap orang pasti punya keingingan dan harapan namun terkadang apa yg diinginkan dan diharapkan blum tentu sesuai atau meet dengan ekspetasinya. Semisal kita punya 2 ekspetasi maka kemungkinan yg bisa terjadi adalah kita meraih kedua-duanya, salah satunya saja atau bahkan tidak meraih kedua-duanya. Sangat logis dan itulah secara teori yang mungkin terjadi.

Hal yang lumrah ketika kita mendapatkan apa yg kita ekspetasikan maka ekspresi kebahagiaan yang akan tersirat diwajah, dimana wajah akan penuh senyum dan sumringah. Dan begitu juga sebaliknya, jika kekecewaan yang menghampiri diri kita karena tidak mendapatkan apa yg kita harapkan. Tapi menurut saya disinilah seni kita untuk mengevaluasi diri sehingga kita tahu apakah ada sesuatu yg blum baik yang kita lakukan atau apakah kita tidak berjalan dalam rel /jalur yang seharusnya, dsb. Dan bukan yang trus meratapi atas keadaan yang kita terima dan bahkan menjadi mengasihani diri sendiri. Meskipun terkadang ada saja yang kita tidak dapat ketahui atas apa yang sedang terjadi.

Namun jika kita sudah merasa melakukan yang benar dalam jalur yang benar dan kemudian akhirnya tetap saja kita tidak mendapatkan apa yang sudah kita ekspetasikan, maka mungkin saya cuma bisa bilang ada 'faktor X' untuk hal ini. Dimana kita sudah mengerahkan segala daya upaya namun tetap saja blum mampu meraih keingingan atau ekspetasi itu. Mungkin menurut saya bukan tidak tercapai tapi masih diperlukan waktu untuk mencapai ekspetasi itu.

Ketika keadaan sudah seperti ini dan segenap kemampuan sudah dikerahkan namun tak merubah keadaan, maka jalan terbaik adalah mengembalikan setiap urusan kepada yang berkehendak. Inilah salah satu cara untuk menghibur diri yang dalam kondisi seperti ini. Kita kembalikan lagi kepada yang mengatur jalan kehidupan setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Inilah kehendak-Nya. Entah mungkin ada maksud tertentu atas apa yang telah kita jalani. Intinya kita harus tetap berprasangka baik dan tak berputus asa. Apalagi dalam menggapai rahmah dan ridho-Nya.

Dan begitulah dunia yang kadang penuh misteri yang harus kita pecahkan sendiri teka-tekinya. Ketika teka-teki itu terpecahkan maka kepuasan batin yg akan kita rasakan dan bahkan terkadang menjadi sebuah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dikepala kita. Semoga semuanya bisa menjadi sebuah pelajaran sekaligus pengalaman kita dalam menapaki, menjejak serta melangkah kedepan dengan jiwa yang lebih arief dan bijak. Amiinn

Friday, August 08, 2008

888

Suddenly kantor KUA kebanjiran order pernikahan dan sekaligus rejeki untuk para Pak penghulu yang dapet job dibeberapa tempat pada hari ini. Ada apakah gerangan...? itu karena hari ini adalah tanggal 8 bulan 8 tahun 2008 atau disingkat menjadi 888 yang banyak dipercaya orang sebagai hari baik. Prasaan semua hari baik bukan asal kita bisa berbuat baik (halah.. gw so wise gituh. :D). Oia, satu lagi kl angka itu dikasih tanda pagar sm bintang bukannya jadi nomer buat chek pulsa bukan yah..? hihihi.... :D

Terlepas percaya atau tidaknya mengenai 888 yang dianggap sebagai hari baik khususnya untuk orang yang akan menikah tapi gw beranggapan angka atau tanggal tersebut menjadi sesuatu yang mudah diingat saja. Artinya ketika kita punya peristiwa penting kita akan gampang mengingat tanggal peristiwanya. Contoh lain seperti 777 atau 666, dsb. Eh, gw jg jadi teringat dulu gw jg punya rencana untuk membuat moment tak terlupakan di tanggal ini 888. Tapi lagi-lagi yang namanya manusia cuma bisa berencana saja tapi Tuhan yang menentukan. So, niat dan rencana hanya tinggal niat dan rencana saja. Dan buat yang melangsungkan pernikahan pada tanggal ini smoga menjadi sebuah moment yang tak terlupakan dan seperti yang banyak orang percaya tanggal ini menjadi tanggal yg penuh kemakmuran. Semoga. Aminn...

Satu lagi yg tak terlupakan 8 Agustus adalah moment dimana seseorang mulai beristiqomah untuk mengenakan jilbab pada tahun lalu. Doa gw semoga tetap beristiqomah selalu. Aminn...


Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...