Friday, February 21, 2025

Leadership by Life's Xperience/Journey

Berpetualangan di alam bebas memang menyenangkan. Udara segar, pemandangan yang indah bisa membawa suasana hati menjadi lebih ceria sekaligus merefresh dan merecharge energi dalam diri kita. Namun sebelum petualangan itu terjadi pastinya kita harus menentukan destinasi yang dituju dan membuat perencanaan yang baik dan matang. 

Beberapa waktu lalu saya membuat wacana dan ide untuk melakukan kegiatan di alam bebas bersama team dengan pilihan bermain arung jeram atau trekking ke sebuah curug di daerah Bogor. Survey pun dilakukan dalam hal lokasi, cuaca dan paling utama jg biaya. Dan pada akhirnya setelah banyak pertimbangan saya memutuskan untuk ambil trekking. 

Terkait dengan hal tersebut, sebagai seorang leader harus bisa melihat semua aspek dalam membuat sebuah keputusan(tujuan) dan kemudian membuat perencanaan atau strategy untuk mencapai tujuan tersebut kemudian bagaimana proses untuk mengeksekusinya lalu di sertai dengan proses pengawasan di lapangan dan sesekali membantu jika ada kesulitan dalam proses di lapangannya. 

Banyak pengalaman yang bisa di ambil pelajaran dari pertualangan di alam bebas. Selain sebagai sebuah ajang kebersamaan, kekompakkan, bisa juga untuk melihat personality dari seseorang dan utamanya jg bagaimana leader memimpin teamnya untuk mencapai tujuan.

Kebersamaan dan kekompakan pasti hal tersebut harus terwujud dan terjaga dan pasti terlihat dalam kegiatan, tp personality seseorang dalam keseharian akan bisa terlihat berbeda ketika berpetulangan di alam bebas karena medan yang dihadapi tentu lebih sedikit menantang bagi orang-orang yang baru pertama kali menjalaninya. Contohnya, sikap manja, emosi, kesabaran, kesetiakawanan dan mungkin juga ego lainnya yang bisa muncul dalam perjalanan berpetualag di alam bebas.

Dan bagi seorang leader, berperan menjaga proses berpetualangan itu berjalan lancar dan sukses dimana sesekali harus memantau teamnya apakah semua berjalan dengan baik atau membantu teamnya jika ada yang perlu di bantu dalam proses perjalanannya dan bukan hanya asik berjalan di depan atau di belakang sambil memberikan arahan. Find the way, show the way and goes the way.

Begitulah pengalamanan yang bisa dijadikan learning by doing bagi team dan juga seorang leader. Dimana pelajaran tersebut sejatinya juga di terapkan dalam pekerjaan sehari-hari.


Wednesday, January 22, 2025

Membangun Budaya (Kebiasaan)

Bisa karena terbiasa adalah sebuah pepatah yang menggambarkan kondisi dimana seseorang bisa melakukan sesuatu karena suatu kebiasaan. Ya benar, kebiasaan yang dibangun bisa karena latihan atau keseharian. Dimana orang yg tidak pernah melakukan kebiasaan atau keseharian orang lain tentu harus belajar atau mempelajarinya terlebih dahulu. Dan kebiasaan-kebiasaan ini yang dibangun secara turun temurun dalam suatu komunitas atau daerah atau wilayah bisa saja menjadi sebuah budaya yang kelak menjadi budaya yang mengakar.

Kita pun juga bisa menciptakan sebuah budaya dari sebuah kebiasaan atau dari membangun sebuah kebiasaan. Kata budaya menurut KBBI adalah akal budi, pikiran, adat istiadat, atau kebiasaan yang sulit diubahBudaya juga dapat diartikan sebagai cara hidup yang berkembang dan diturunkan dari generasi ke generasi. Jadi kembali lagi kepada kebiasaan, jika suatu kebiasaan yang dibangun tumbuh mengakar kuat dan kemudian sulit untuk di rubah maka akan menjadi sebuah budaya.

Sebuah contoh ketika ada usaha merubah sebuah budaya dan membangun budaya lainnya adalah mendahulukan pejalan kaki dibandingkan dengan kendaraan ketika di jalan raya umum (non toll). Dahulu sebelum dibangunnya sarana penyebrangan jalan di jalan raya umum (non toll) dengan tanda lampu lalu lintas pejalan kaki, masyarakat kita harus melewati jembatan penyebrangan jalan diatas jalan raya sehingga kendaraan bermotor apapun jenis bisa melintas dengan bebas dan leluasa. Namun sejak dibangunnya sarana penyebrangan langsung di jalan raya dengan tanda lampu lintas pejalan kaki, sekarang kendaraan bermotor harus berhati-hati dan berhenti ketika lampu lalulintas berwarna merah. Artinya, lampu lalu lintas pejalan kaki berwarna hijau menyala dan pejalan kaki akan di prioritaskan untuk melintas di jalan raya. 

Tetapi perubahan kebiasaan seperti ini tidak serta merta di terima oleh seluruh lapisan masyarakat. Khususnya para pemiliki kendaraan bermotor jenis apapun. Tak sedikit yang berkomentar negatif bahkan julid atau nyinyir dimana perubahan kebiasaan ini menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat dan muncul kemacetan. Adalagi yang berkomentar bahwa menyebrang langsung di jalan raya tanpa melewati jembatan penyebrangan adalah sangat membahayakan keselamatan pejalan kaki. Dan banyak lagi komentar lainnya yang bernada keberatan dengan kebiasaan baru yang ingin dibangun ini.

Namun semua komentar-komentar tersebut hanya dilihat dari sisi mereka saja tapi tidak mau melihat dampak yang akan ditimbulkan dimasa depan. Misalnya komentar tentang kemacetan, ini bisa merubah kebiasaan orang yang selalu menggunakan kendaraan pribadi beralih menjadi pengguna kendaraan umum sehingga terbangun lah budaya menggunakan transportasi massal dibandingkan kendaraan pribadi. Begitu juga yang berkomentar tentang keselamatan, tidak akan terjadi kecelakaan kepada para pejalan kaki atau pengendara kendaraan bermotor dijalan jika semua tertib aturan. Kendaraan bermotor wajib berhenti ketika lampu lalu lintas menyala merah dan berjalau ketika menyala hijau, begitu jg berlaku dengan pejalan kaki. Sehingga kebiasaan-kebiasaan tertib berlalu lintas akan tercipta dan seiring berjalan waktu dimasa mendatang akan tercipta budaya tertib berlalu lintas.

Bisa karena terbiasa, kata pepatah ini menjadi benar jika pada akhirnya semua orang bisa menjalankan kebiasaan baru ini karena terbiasa dalam kesehariannya dan akhirnya kebiasaan ini terbentuk serta tumbuh mengakar kuat dalam masyarakat dan bisa menjadi budaya dari masyarakat untuk tertib berlalu lintas di jalan.

Cerita diatas hanyalah salah satu contoh saja dan banyak kebiasaan-kebiasaan lainnya yang karena seringnya kita lakukan berulang kali dengan secara sadar atau tidak sadar mungkin saja itu menjadi budaya atau setidaknya menjadi budaya perilaku dari diri kita sendiri. Misalnya, berkata tidak jujur, manipulatif, menyenangkan orang lain, berselingkuh dan lain sebagainya. Ketika hal-hal tersebut sering dilakukan maka akan menjadi kebiasaan yang akan sulit di ubah sehingga dalam kamus KKBI bisa dikatakan sebagai arti dari kata budaya. 



 

Wednesday, January 08, 2025

Sekolah Pertama adalah Rumah

Bagi seorang anak, yang menjadi sekolah pertama untuk mereka adalah di rumah atau keluarga. Anak-anak belajar berinteraksi, berkomunikasi, bersikap, bertindak dll semua dipelajari pertama kali di rumah. Oleh karenanya tidak mengherankan jika ada orang lain yang melihat dan menilai seorang anak tingkah lakunya menyerupai orang tuanya.

Begitu kita tumbuh dewasa dan memasuki tahapan kehidupan pernikahan maka sekolah pertama tentang kehidupan berumah tangga pun juga dimulai dari rumah. Bagaimana pasangan harus bisa saling memahami, menghormati dan saling menghargai diluar dari cerita cinta yang sudah terajut dan teruntai indah saat pra pernikahan. Dan dari rumah ini lah wajah rumah tangga dan pasangan kita kadang di nilai orang lain. Tetapi buat saya pribadi saya tidak berani untuk menilai kehidupan rt orang lain meskipun terkadang mungkin ada yang suka sharing tentang kehidupan rt mereka.

Tapi bicara kehidupan berumah tangga, Saya sangat salut dengan pasangan-pasangan yang sampai saat ini telah dan masih berjuang mati-matian untuk mempertahankan keutuhan kehidupan rumah tangga mereka di tengah mereka menghadapi atau mengatasi segala ujian, cobaan bahkan rintangan dalam kehidupan berumah tangga. Mereka pasangan-pasangan yang pantang menyerah sampai tetes darah penghabisan atau bisa dibilang sampai maut memisahkan. Dan hebatnya lagi, disaat mereka menghadapi ujian, cobaan dan rintangan, mereka sebagai pasangan ketika keluar rumah harus memperlihatkan wajah sebagai pasangan yang berbahagia atau bahkan sebagai pasangan idola dan ideal dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Mereka terlihat diluar seolah baik-baik saja meskipun didalam hati dan batinnya berkecamuk dan meronta-ronta, namun mereka harus tetap terlihat tegar. 

Tapi sejatinya memang kehidupan berumah tangga harusnya hanya untuk konsumsi pasangan didalam rumah tersebut dan bukan untuk konsumsi orang luar atau bahkan publik seperti kisah para selebriti yang suka umbar-umbar kehidupan mereka. 

Semoga Tuhan selalu memberikan kehidupan rumah tangga dari pasangan-pasangan hidup yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Sehingga pepatah yang mengatakan rumah ku adalah surga ku terwujud bagi semua pasangan hidup rumah tangga.





Friday, January 03, 2025

New Year New Hope in 2025

Tahun baru berlalu sudah dengan segala hiruk pikuk serta kemeriahan dimalam hari menyambut pergantian tahun. Euphoria yang setiap tahun dilakukan semua orang baik yang berusia tua ataupun muda di seluruh dunia. Tahun baru harapan baru dengan iringan doa semoga yang menjadi resolusi di tahun ini semua bisa tercapai dan kondisi jasmani selalu dalam kondisi prima, sehat selalu, pekerjaan lancar tanpa drama serta rejeki yang berlimpah penuh barokah dan yang paling penting adalah bahagia lahir dan batin. 

Apa resolusi dan harapan kamu tahun ini...?

Leadership by Life's Xperience/Journey

Berpetualangan di alam bebas memang menyenangkan. Udara segar, pemandangan yang indah bisa membawa suasana hati menjadi lebih ceria sekaligu...