Showing posts with label Politic. Show all posts
Showing posts with label Politic. Show all posts

Sunday, September 25, 2011

Mengutuk Bom Solo

Lagi-lagi bangsa ini di lukai oleh perilaku sekelompok atau segelintir orang yang tak bertanggung jawab yang melakukan teror bom terhadap saudara kita sebangsa setanah air yang baru saja terjadi tadi siang di Solo dan telah melukai 22 orang serta menewaskan 1 orang yang saya yakin adalah pelaku itu sendiri. Saya pribadi mengutuk keras aksi-aksi anarkis dengan cara teror bom seperti ini apalagi jika mengatasnamakan agama khususnya Islam. Sungguh ini sangat mencoreng agama Islam itu sendiri karena tidak mencerminkan sikap dan perilaku yang di ajarkan dalam Islam.

Tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kita khususnya jajaran kepolisian, aparat intelejen serta aparat hukum lainnya untuk bisa mencegah aksi-aksi teror serupa terjadi lagi. Dan kita juga sebagai masyarakat dan warga negara harus memiliki kepedulian yang tinggi di lingkungan sekeliling kita karena tak jarang pelaku ternyata berada di dekat lingkungan tempat kita tinggal.

Dan saya berharap masyarakat yang menjadi korban dari kejadian tidak terpancing emosi karena bisa saja ini memang sebuah skenario besar dari orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk memecah belah serta mengadu domba antar umat beragama. Jadi tetaplah berpikir dengan tenang dan jernih dan serahkan segala urusannya kepada aparat penegak hukum yang berwenang. Dan mungkin juga ini sebuah skenario untuk pengalihan isu-isu besar yang saat ini sedang marak dibicarakan.

Terakhir saya mengajak teman-teman semuanya untuk lebih memperkuat lagi tali kekeluargaan, persahabatan serta sikap toleransi yang tinggi diantara kita yang memang hidup didalam masyarakat yang majemuk dengan latar belakang sejarah dan budaya yang berbeda-beda. Oleh karenanya tak aneh jika para pendahulu kita membuat semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda tapi tetap satu jua.

Mari kita jaga tali persatuan dan kesatuan bangsa. Merdekaaa....

Saturday, September 10, 2011

Corruptor go to HELL

If I've heard the news about corruptor it really makes me feel irritated especially if the perpetrators of corrupt is the state officials. I'm not so sure if they were not well aware when the money in the corruption of the projects it undertakes is stealing from public money. I also don't understand how right he had taken the oath of office, I think they all already forgotten their oath. And possibly also the contents of his oath was less scary. So when they was already served the oath was not mean anything.

If it was the story then the contents of the oath of office should be made more eerie than that, so if the official candidates who want to pursue the power position will be think a thousand times before finally deciding want to be state officials. For example, in addition to the oath in the name of God to perform tasks as well as possible and not to abuse his power, but if he violated his oath then in his family would receive a curse from God or 'adzab' in this world and the hereafter. is it possible if the oath like that ...? if possible I'm sure at least the corruption could be reduced although the corruption is still there but less.

When it viewed from the present the eradication of corruption trend is more to arrest rather than prevention. And I dreamed that my country in the future would become a country that free from corruption and the government could do the justice and welfare of its people. aminnn .....

Tuesday, October 25, 2005

Wakil Rakyat --> SAKITT..!!!

"Hahh... tunjangan anggota DPR di tambahin 10 jt perbulan..??? yg bener ajah..? SAKITT.. Wakil Rakyat SAKITT" itulah mungkin salah satu respon yg pasti didapet kl ada orang yg bertanya tentang kenaikan tunjangan anggota DPR. Gimana nggak, lha wong orang miskin dapet BLT cm 100 rb per bulan tp ternyata wakil rakyat dapet 100x lipat nya. kemana hati nurani mereka smua. blum lagi BLT yg pelaksanaannya kacau balau. kagak tepat sasaran lah, proses pengambilan yg rumit lahh gak boleh diwakilkan. banyak peristiwa memilukan yg terjadi dengan BLT. maksud hati mengurangi satu masalah akibat dampak kenaikan BBM. tp nyatanya memunculkan masalah-masalah baru. ada orang cacat yg ketabrak gara2 harus ngambil BLT sendiri dan gak boleh di wakilkan, ada orangtua yg terinjak-injak berebut antri ngambil BLT, ada pak RT yg di amuk massa dan bahkan tewas di tikam gara-gara ada warga yg gak terpilih mendapat bantuan dan sampe rumah petugas BPS yg bertugas mencacah di lempari warga dengan batu karena merasa tidak puas dengan kriteria keluarga yg perlu di bantu. nah, lagi kondisi prihatin kyk gitu, tiba-tiba anggota DPR mendapat kenaikan tunjangan yg bener2 gak punya perasaan dan berperasaan. padahal mereka smua orang-orang pinter tp mungkin pinter keblinger, atau mereka orang-orang bodoh tp smua pada sok pinter. ntah lahh.
Berikut dibawah ini ungkapan hati gw terhadap tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg duduk di dewan yg terhormat itu


Wakil Rakyat --> SAKITT..!!!

Wahai tuan-tuan dan nyonya yang duduk di bangku dewan yg terhormat
Tidak kah tuan dan nyonya mendengar jerit dan tangis rakyat
Siapakah gerangan yang telah membawa tuan dan nyonya hingga duduk disana?
Apakah tuan dan nyonya sudah lupa atau pura-pura lupa..?
Kemana telinga yang dulu tuan dan nyonya pergunakan untuk mendengar aspirasi rakyat sebelum tuan dan nyonya duduk disana dan yg tuan dan nyonya janjikan untuk diperjuangkan jika kelak tuan dan nyonya terpilih duduk disana.
Apakah mulut tuan dan nyonya sudah bisu hingga tak mampu membela rakyat mu ini..?
Lalu kemana nurani tuan dan nyonya ketika melihat ketidakadilan bahkan kemiskinan didepan mata tuan dan nyonya..?
Sementara tuan dan nyonya hanya memikirkan kesejahteraan tuan dan nyonya pribadi
Adilkah wahai tuan dan nyonya ketika rakyat hanya mendapat bantuan 1 tetapi ternyata tuan dan nyonya mendapat 100 x lipat lebih banyak…?
Wahai Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg terhormat….
Apakah tuan dan nyonya tidak mengetahui bahwa kalian mengemban amanat Tuhan
Yg kelak akan tuan dan nyonya pertanggung jawab kan di yaumul akhir di hari pembalasan
Atau tuan dan nyonya sudah tidak mengenal Tuhan lagi..?
Karena yg tuan dan nyonya pikirkan hanyalah bagaimana mensejahterahkan diri kalian pribadi
Tak lihat kah tuan dan nyonya terhadap nasib-nasib rakyat kecil yg semakin sulit kehidupannya..? dengan segala ketidakacuhan tuan dan nyonya terhadap keputusan pemerintah yg tidak memihak kepada rakyat
Lalu apa guna kalian duduk disana..?
Apakah hanya sebatas jabatan saja agar tuan dan nyonya terlihat memiliki pekerjaan..?
Bukanlah picik pikiran kami sebagai rakyat melihat tuan dan nyonya, tapi tuan dan nyonya begitu buta, bisu dan tuli tak mampu memahami perasaan kami sebagai rakyat
Inikah wujud rasa terimakasih dan balasan tuan dan nyonya terhadap rakyat yg telah memilih tuan dan nyonya..?
Wahai tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg terhormat..
Letakkan jabatan tuan dan nyonya jika memang tuan dan nyonya tak mampu
Usah tuan dan nyonya malu karena tuan dan nyonya akan lebih malu jika tetap duduk disana tanpa mampu memperjuangkan rakyat-rakyat mu
Lihatlah diri tuan dan nyonya smua
Apakah tuan dan nyonya sudah cukup berguna bagi rakyat mu
Enyah saja jgn perlihatkan wajah tuan dan nyonya jika hanya mampu omong kosong belaka
Tuan dan nyonya mungkin hanyalah pendusta
Yg memberikan janji-janji belaka tanpa ada wujud yg nyata
Sbelum akhirnya smua rakyat yg merasa menderita menengadahkan tangan memohon keadilan kepada sang pemilik Semesta Alam.
Sebelum akhirnya air mata rakyat menjadi doa yang dikabulkan Tuhan
Sebelum akhirnya doa-doa rakyat yg dikabulkan Tuhan menjadi bala dan bencana bagi kehidupan tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg duduk disana.
Sebaiknya tuan-tuan dan nyonya-nyonya segera sadar diri dan menggunakan hati, mata dan telinga anda dan perjuangkan nasib-nasib rakyat kecil nan jelata
atau Sgera pergi angkat kaki dan mengundurkan diri saja dari sana
Biar generasi penerus bangsa yg amanah yg akan mengganti tuan dan nyonya
Jika tuan dan nyonya tetap buta hati, buta mata, bisu dan tuli namun tetep bersikukuh duduk disana
Kami hanya bisa bilang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya adalah orang-orang SAKITT…
Hati nurani, Mata, telinga dan mulut kalian SAKITT
Hingga tak mampu berfungsi dengan sebaik-baiknya
Dan tak seharusnya tuan dan nyonya duduk disana
Tapi tempat tuan dan nyonya adalah di rumah ibadah, rumah-rumah gubuk pinggir kali, kolong jembatan, rel kereta api, rumah jompo, rumah anak-anak jalanan,dsb.
Biar mata hati tuan dan nyonya tersadar kembali
Sekali lagi ingat wahai tuan dan nyonya
Suara rakyat adalah suara Tuhan
Dan sebelum akhirnya penyesalan menghampiri tuan dan nyonya
Segeralah BERTOBAT dan BERUBAH untuk membela rakyat jelata
Sekali lagi, segeralah BERUBAH.


-acul-

Facing Common Enemy

At work, it’s almost impossible to get along with everyone. Some colleagues will rub you the wrong way—maybe they talk too much in meetings,...