Friday, December 30, 2005

Bilakah

Bilakah hati terbukaMemaafkan semua luka yg pernah adaTiada lagi dendam dan amarah yg tersimpanCukup sudah menjadi kenangan masa laluUcapkanlah selamat tinggal padanyaKarena masih ada impian yg tersimpanKarna masihlah panjang jalan kedepan
Bilakah hati terbukaTak berlarut dalam dukaDan menyesali apa yg telah terjadiHanya kebesaran jiwa yg diperlukanKeikhlasan dan kesabaran
Sudahkah hati terbuka..??

***********




teruntuk seseorang,
bukan besar dan kecil beban yg kita emban yg membuat kita tak sanggup memikulnya tp lamanya waktu kita memikul beban itu yg membuat kita merasa berat menanggungnya. berhentilah memikulnya, lepaskan perlahan dan buatlah hati seluas samudra.

by achul
sebagai sebuah catatan di akhir tahun

Tuesday, December 27, 2005

Pentingnya Komunikasi (kl gak mo salah paham)

Seminggu ini intensitas turun hujan sangatlah tinggi dan cukup membawa dampak kepada tubuh yg pada kondisi cuaca seperti itu memang memerlukan extra balutan dibadan sebagai penghangat tubuh dan tak cukup hanya dengan meminum minuman hangat ditemani dengan pisang goreng yg panas atau singkong rebus. Mungkin hujan yg turun tidak hanya terjadi di kota Jakarta saja tp jg kota-kota di propinsi yg lainnya. Hampir setiap musim penghujan datang sebagian penduduk ibukota yg tinggal di bantaran pinggir kali selalu menjadi langganan banjir. Seolah-olah banjir telah menjadi bagian hidupnya dan bahkan sebagian mungkin mulai merasa sudah bosan dengan banjir hingga akhirnya menjadi terbiasa dengan banjir. Penghijauan dengan menanam pepohonan di pinggiran kali atau pelebaran sungai dan kali yg dicanangkan pemerintah blum ‘terlaksana’ sepenuhnya. Ahh… entah kapan, kali-kali di Jakarta menjadi indah dipandang dengan hijau pepohonan dan tanpa sampah-sampah yg bertebaran diatas air nya. Karena secara tidak langsung, warga-warga yg tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah-sampah ke sungai dan kali menjadi salah satu penyebab musibah banjir ini.

Hujan mulai mereda dan hanya rintikan kecil yg turun menyambut datangnya senja. Yah, hari semakin senja, hujan sudah cukup lama turun dari semenjak siang tadi. Tinggal tunggu berita saja di TV bahwa hujan telah menyebabkan air kali dan sungai meluap hingga menyebabkan banjir, atau berita tentang kemacetan lalu lintas yg terjadi dimana-mana akibat genangan air yg terjadi di jalan dan jg pohon-pohon tumbang yg memakan badan jalan dan menyebabkan kemacetan. Disamping pengguna jalan yg tidak menjaga ketertiban di jalan yg selalu saling ingin mendahului, saling serobot yg turut jg menjadi penyebab kerumitan dan keruwetan lalu lintas dijalan. Para polisi di jalan pun terkadang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah pengguna jalan tersebut. Sungguh berat memang tugas yg diemban. Dan jika melihat penghasilan bulanan yg biasa ia dapat amatlah tidak sebanding. Tapi mungkin dalam hati kecil para polisi itu pun lebih mementingkan pengabdian kepada Negara disamping nilai ibadah yg dia cukup pahami dengan pekerjaan yg dia jalani.

Bang Jul terbawa dalam lamunannya sambil menatap rintikan hujan yg turun dan kondisi lalu lintas di jalan dari jendela kantor yg terlihat mulai padat merayap. Hari semakin senja dan sebentar lagi waktunya pulang kantor setelah hari-hari yg dilalui Bang Jul kemarin membuat Bang Jul pulang kantor agak telat. Tapi kali ini Bang Jul tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk pulang tepat waktu.

Tapi tiba-tiba Bang Jul merasa seperti ada sesuatu yg kurang, sesuatu yg semenjak kemarin menjadi pikirannya terhadap seseorang yg ia sayangi dan ia cintai. Sejenak Bang Jul merenung hingga akhirnya dia menyadari bahwa sudah lama ia tidak menghubungi Ayuni, seseorang yg telah memiliki arti penting dalam hidupnya. Dan begitupun dengan Ayuni yg tiada kabar yg ia berikan kepada Bang Jul. Bang Jul sadar, 2-3 hari yg lalu ia begitu disibukkan dengan pekerjaannya yang sedikit mempengaruhi mood Bang Jul. Meskipun begitu, Bang Jul tetap ingat dengan Ayuni dalam hari-harinya.

Kemudian Bang Jul mengangkat telp dan menghubungi no Ayuni. Tak lama telp tersambung dan terdengarlah nada tunggu pribadi dari lagu seorang penyanyi wanita indonesia yg terkenal yg hit nya selalu fenomenal dengan lagu-lagu cintanya yg juga menjadi soundtrack sebuah film karya anak bangsa. Hanya rangkaian kata yg sederhana dalam lagu itu tp penuh makna, ucap Bang Jul. Bang Jul juga tahu, bahwa Ayuni jg cukup disibukkan dengan pekerjaan di kantornya sehingga Bang Jul pun memaklumi jika Ayuni tak sempat memberi kabar kepadanya. Sepertinya tak perlu lama menunggu telp diangkat karena di ujung telp sana terdengar suara yg Bang Jul sudah cukup kenal.

“Halo.., Assalamualaikum..” seperti biasa Ayuni menyapa dengan salam.

“Waalaikumsalam...., pa kabar Neng...?” Bang Jul membalas salam Ayuni dan menanyakan kabar Ayuni.

“Baikk..., Abang sendiri gimana kabarnya...?” terdengar nada Ayuni yg datar dalam menjawab pertanyaan Bang Jul.

Bang Jul segera menangkap kesan itu. Sepertinya ada sesuatu yg mengganjal dalam hati Ayuni dan Bang Jul ingin mencari tahu.

“Alhamdulillah, Abang jg baik. Sepertinya nada bicara km aneh Neng... ada apa sm km Neng...? lama jg gak denger kabar km, km lagi sibuk yahh..?”

“Gak, gpp... Abang marah yah sm Neng..? Abang jg sibuk banget yah...?” Ayuni balik memberikan pertanyaan kepada Bang Jul.

Bang Jul terdiam dan berusaha mengerti apa yg menjadi pertanyaan dari Ayuni. Sepertinya ada salah pengertian dengan Ayuni terhadap Bang Jul, begitu pikir Bang Jul.

Kemudian terdengar lagi suara Ayuni.

“Abang kok lama gak ada kabar..? Neng ngerasa didiemin dan Neng gak suka di diemin, kl Neng di diemin , Neng bakalan semakin diem” Ayuni berkata dengan nada kecewa kepada Bang Jul karena sikap Bang Jul yg kadang terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan seseorang yg telah memiliki arti penting dalam hidupnya.

Bang jul tersentak kaget mendengar apa yg telah di ucapkan oleh Ayuni. Dan sekarang Bang Jul tahu apa yg menjadi ganjalan dihati Ayuni sehingga nada suaranya tadi terdengar datar dan sekarang dengan nada kecewa.

“Ya ampun Nengg…,” Bang Jul berkata sambil menghela napas panjang, mencoba mengatur setiap kata yg akan di ucapkannya.

“Abang tuh gak pernah ada niatan sm sekali untuk ngediemin km. Abang emang lagi agak2 ruwet dengan pekerjaan abang minggu2 ini. Jadi blum sempet ngehubungin km. Lagian km kan jg tau kalo Abang tuh sayang sm km, lalu buat apa Abang ngediemin km..?” Bang Jul coba memberikan penjelasan kepada Ayuni mengapa sampai tidak ada kabar tentang dirinya.

“Neng sebel sm Abang, Abang tuh suka banget gak ada kabar sampai 2-3 hari. Neng suka ngerasa sendirian. Neng sebelll…!!! meskipun pada akhirnya Neng tau Abang gak ada maksud seperti itu. Tp Neng gak suka dengan sikap Abang itu...” Ayuni melanjutkan perkataannya masih dengan nada yg kecewa kepada Bang Jul.

Bang Jul terdiam sejenak. Dalam hatinya cukup mengerti dan memahami dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini. Tapi ada sesuatu juga yang mengganjal di hati Bang Jul.

“Abang jg sebel sm km Neng, jadi seandainya abang gak ngehubungin km hari ini, km nanti gak bakalan ngehubungin abang yahh..? kok km bisa siy seperti itu...? kenapa km gak tanya langsung ke Abang..?” kali ini Bang Jul balik memperlihatkan nada kekecewaanya kepada Ayuni karena menurutnya, Ayuni terlalu mudah menarik kesimpulan.

Kadang wanita memang agak sulit di mengerti, terlalu perasa dan mudah sekali menarik kesimpulan.

“Emm.... ya gak gitu bang, gimana yahh.. Neng jg bingung ngejelasinnya. Abang marah yahh...? ya udah deh, Neng minta maaf dehhh....” Ayuni agak sedikit bingung menjawab pertanyaan Bang Jul. Dalam hatinya, mungkin ada benarnya jg kl dia mungkin terlalu cepat men judge Bang Jul. Karena selama ini yg dia tahu, Bang Jul memang sangat menyayangi dia.

“Ya udahlah neng, abang jg ngaku salah sm neng...maafin abang jg yahh...”

Bang Jul pun sadar bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan kepada seseorang yg seharusnya ia berikan cukup perhatian kepadanya. Meskipun kadang pekerjaan yg ia kerjakan cukup menyita perhatiannya. Dan ketika sesampainya pulang kerumah, terkadang Bang Jul langsung menuju pembaringan untuk mengistirahatkan pikirannya dari penatnya kehidupan dunia yg ia telah jalani hari itu. Dan tanpa tersadar Bang Jul pun sudah terlelap dalam buaian mimpi yang entah mimpi “indah” atau “endah” yg ia impikan, hanya Tuhan yg tahu.

“Dengan seperti ini, Abang jadi tau apa yg seharusnya Abang lakukan. So, yg penting adalah komunikasi. Bukan begitu neng...?” Bang Jul melanjutkan perkataannya.

“Iyah bang, Neng setuju. Maafin Neng jg yah bang... Neng sayang sama Abang..” Ayuni mengiyakan apa yg diucapkan Bang Jul dan mengucapkan kata sayang di akhir kalimat. Sebuah kata yg sangat sederhana namun Bang Jul selalu merasa senang bila mendengarnya. Dan selalu ada kebahagiaan tersendiri bila Ayuni mengucapkan kalimat itu ataupun hanya sekedar menulisnya dalam sebuah pesan singkat tp tidak mengurangi makna dan maksud dari kalimat itu sendiri yg merupakan ungkapan perasan dan cerminan hati.

Mungkin selama ini Bang Jul dan Ayuni blum cukup saling terbuka karena kurangnya komunikasi. Namun hari ini cukup membuka pikiran dan hati Bang Jul akan apa yg seharusnya dia perhatikan dan dia lakukan. Komunikasi yg baik menjadi bagian terpenting dalam membina sebuah hubungan. Tanpa saling komunikasi, Bang Jul dan Ayuni tidak akan pernah bisa saling mengerti dan memahami. Bang Jul jg hanya seorang manusia biasa yg tidak mungkin bisa mengetahui apa yg ada dalam pikiran dan hati Ayuni atau apa yg menjadi harapan dan keinginan Ayuni terhadap Bang Jul jika Ayuni hanya berdiam diri saja. Dan begitu jg sebaliknya.

Hari ini Bang Jul cukup merasa bahagia, meskipun awalnya ada kekecewaan, tp salah satu proses pendewasaan baru saja Bang Jul dan Ayuni lakukan yaitu keterbukaan dan saling pengertian. Ada sbuah harapan yg tersimpan dalam hati Bang Jul, smoga ini menjadi suatu langkah yg baik untuk menapaki setiap jejak-jejak langkah kehidupan lainnya yg penuh dengan halangan dan rintangan serta membutuhkan perjuangan bahkan tak jarang memerlukan sebuah pengorbanan.

Ada satu hal jg yg selalu Bang Jul coba pegang teguh, yaitu, tidak menyelesaikan persoalan dengan emosi. Karena emosi akan merusak segalanya, hingga hal-hal yg tidak kita inginkan terjadi bisa saja terjadi. Semua memang menjadi kehendak Nya. Manusia hanyalah berusaha sajah, begitu ucap Bang Jul dalam hati kecilnya.

Neng, I hope you are the missing piece in my heart that I’m looking for. I believe you are my soulmate that I will share my life with. But, I just still not believe it until we become together. And I know you already knew what i mean with. Pelan terucap dalam sanubari Bang Jul penuh dengan asa dan harapan.

Ada bahasa hati yg memang hanya bisa di mengerti dengan hati pula. Terucap tanpa harus diucapkan, Tergerak tanpa harus digerakan, tersampaikan tanpa harus disampaikan. Tulus, murni bahkan mulia dan selalu berakhir dengan kebaikan atau mungkin malah sebaliknya, smua tergantung manusia nya. Dan begitulah hidup.
J
=====

Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama,
Inilah saatnya untuk cinta dan kepercayaan
Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa beriramanya malam,
Ketika seseorang mencintai dan mempercayainya
=====
Kebisuan malam adalah utusan yg paling berjasa diantara dua hati,
Karena ia mengemban pesan cinta dan membawakan pujian dari hati kita
Sebagaimana Tuhan membuat jiwa kita sebagai tawanan tubuh kita(KG)
=====
Teruntuk seseorang
ku tahu “Diam” adalah salah satu misteri kehidupan yg penuh rahasia didalamnya dan kini kau pun tahu



by Achul

Wednesday, December 14, 2005

Juragan Udang (JU)

JU: Alow Boss, pa kabar..?
Jul: Alow jg Gan.., alhmdlh baek. wuahh… tumben niy manggil2 gw, ada apaan niy..?
JU: Baekk… Emm…. Gak ada apa2 siyy…. Loe mo beli udang gak..?
Jul: Hahh..!!! loe manggil gw cm mo jual udang…???
JU: Yg ini udang betina boss.. loe pan masih jomblo bukan..?
Jul: Addohh…. Kampret loe Gan..!! trus loe empanin gw sm udang betina, gituuhhh…. ? buat loe ajah dehh, loe jg masih jomblo jg bukan..? rese loeee…, kl loe deket, gw bejek-bejek loee..!!!!
JU: Huahahaha…. Segitu sewotnya siy boss.. bcanda lagehh Jul….. :p
Jul: Huehehe… gw tau kok loe bcanda. Lagian yg ada jg kl loe dapet betina loe embat duluan bukann..? :p
JU: Tau ajah loe Jul.. :D Oia, tahun baruan kemana niy…?
Jul: Nah itu dia tuhh, gw jg blum tau niy mo kemana. Temen-temen yg lain blum ada yg ngomongin sehh…
JU: Ehh, kita ke Lembang ajah yukk sm Kang Mul….!
Jul: Lembang mana..? Lembang Menteng sini maksud loe…?
JU: Plis deh Jul, otak loe tuhhh….. tahun baruan gettohhh… Lembang Bandung lahh…
Jul: Huehehe… kali ajahh loe butuh Gan. :p
JU: Rese loe Jul… disini jg banyak taukk, gw tinggal tunjuk ajahh…
Jul: Trus pada mau yah Gan..?
JU: Kagak, kabur smua…. Huehehe… :D
Jul: Huahahaha…. Kuaciaaannn….. dehh loeee…..!!! muka loe siy terlalu nafsu jadinya nakutinn.. :p
JU: Ya udah, jadi gimana niy.. mo gak ke Lembang, ntar skalian kita mampir ke tempat Kang Mul liat ponakan kita..
Jul: Hmmm……. Boleh jg tuhh… ya udah sm sapa lagi? Eh, dah ajakan si Mamang blum…?
JU: Udah, gw udah ajakin dia dan dia dah mau. Maksud gw, loe jg ajakin yg lainnya biar kita konvoi banyakan perginya
Jul: Hmm….. sapa lagi yahh… palingan si Seira kl mo di ajak.
JU: Ya pokoknya ajakin ajah yg lainnya..
Jul: Kita pergi naek motor kan yahh..? plis dehh, emang sapa lagi yg bisa di ajakin..? Emm….. gak tau deh kl Bang Didot..
JU: Nah itu tuh siy Bang Didot loe ajakin jg..!
Jul: Kl Bang Didot gw gak yakin deh mau kl naek motor. Dia kayaknya lebih seneng bawa mobil ketimbang motor. Kan waktu dia bw motor ke rmh loe di sukabumi dia bilang dia kapok bukan…?
JU: Huehehehe… iya sehh.. ya pokoknya loe kasih tau yg laen jg dehhh. Emm.. Bu Mega sm Kang Yayan kl bisa dikasih tau jg tuhh…
Jul: Maksud loe….? kita pergi naek motor bukan? gimana cara mereka ikutan..?
JU: Maksudnya, kali ajah kita bisa nginep gratis di tempat penginapan mereka di Subang. Kan lumayan tuhh…. Mereka siy pergi bw kendaraan masing2 lahh.. :D
Jul: Hahh….!!! Hare genehhh nyari gretongannn and pas tahun baru pula..? yang bener ajah Gan..? plis dehhh…!! kl minta kortingan siy mungkin bisa ajah kalee... tp gak gretong Gan..
JU: Huehehe… kali ajah Jul :D. oke dehh Jul. ntar kita omongin lagi yahh. Gw mo jualan lagi nehh…
Jul: Dasar loe Gann…., gih sana jualan lagi. Trus jgn lupa kl balik kesini bawa nuget udang yak…!!!
JU: Siipp…! Ampe ketemu diakhir taon Jul..
Jul: Okehh.

Monday, December 12, 2005

Mo naek gunung but Factor 'U'..

Rasanya kangen jg dengan masa-masa dimana gw dan temen2 kuliah gw pergi mendaki gunung. Diawali dengan ide yg secara spontan untuk mendaki gunung kemudian direalisasikan dengan menentukan rencana keberangkatan, temen2 yg mo ikutan, hingga pencarian dan pengumpulan perlengkapan yg belum dimiliki semisal tenda.

Dulu siy waktu sma, gw pernah ke Kawah Ratu Gunung Salak yg emang cm butuh waktu sebentar untuk sampai kesana dar
i pos bawah melalui jalur Cidahu Sukabumi. Tapi kl naek gunung beneran baru gw lakukan pas awal2 perkuliahan yaitu ke Gunung Pangrango. Karena memang ada temen kuliah gw yg dari pas SMA nya adalah anak pencinta alam, makanya merekalah yg mencetuskan ide untuk mendaki gunung. Biasanya kegiatan ini dilakukan stelah kita selesai Ujian Tengah/Akhir Semester. Tujuannya memang untuk melepas ketegangan selepas dari ujian. Coz jurusan kita jarang atau bahkan gak pernah ada perbaikan ujian kl nilainya jelek yg ada Cuma ngulang, jadi selepas ujian kita jarang nungguin nilai dehh.

Dari hobby yg sama dan jumlah temen-tem
en yg lumayan cukup banyak jg yg mo ikutan kegiatan pecinta alam, akhirnya dideklarasikanlah sebuah perkumpulan pecinta alam di jurusan statistika yg bernama MAPASTIKA. Dulu siy kl gak salah sempet MAPASTIKA dimasukan kedalam kegiatan Himpunan Profesi Mahasiswa Statistika (GSB) coz setiap masa perkenalan mahasiswa baru, MAPASTIKA selalu diminta untuk mempresentasikan kegiatannya. Tp gak tau kesini-kesininya dehh.., karena gw jg dah gak terlalu aktif dating ke kampus apalagi semenjak Jurusan gw dipindah ke kampus darmaga nun jauh disana.

Kira2 2 mingguan yg lalu gw diajakin lagi sm temen gw
yg dulu sama-sama suka mendaki gunung untuk mendaki Gunung Gede Pangrango yg stelah gw tanya ternyata perginya jg mengajak adek-adek kelas yg masih kuliah di semester akhir. Whuaaaa…….. sumpeh dehhh…, dalam hati gw tuh pengen banget nostalgia lagi naek gunung apalagi sm adek2 kelas yg katanya ada ‘cabu’ nya jg yg ngikuttt (hanya bargaek dan kucir serta sebangsanya yg tau istilah ‘cabu’. hehehe.. ). Tapii……… apadaya dehh karena ada factor ‘U’, jadinya gw kagak bisa ikutan kegiatan itu. I have to think more than twice or maybe a hundred/thousand to hike the mountain again.

Terakhir kali gw naek
gunung bersama temen-temen gw, Adit, Irlan, Bramy, Uwee dan Anik, gw terkulai gak berdaya setelah dengan susah payah menuruni Gunung Gede yg hampir setengah perjalanan gw lalui. Stengah perjalanannya gw harus di Bantu oleh my hero Irlan yg rela meminjamkan bahunya(entah dengan terpaksa atau kerelaan gw gak tau dehhh….hehehe..:D piss lann… ) untuk sandaran berjalan gw. Hikss..hikss…hikss…. factor ‘U’, gw dah gak kuat lagi nahan dingin. Kaki dan tulang pada berasa kaku smua. Jangankan digunung, kadang kl lagi cuaca gak bersahabat alias musim hujan, gw tuh mengalami hal yg sama cm gak separah waktu mendaki itu. Yahhh harap maklum lahh, factor ‘U’ tadi ituhhh..

Jadi pengen nosta
lgia lagi neh liat photo semasa gw mendaki gunung,. Berikut photo2 itu.


ini adalah lambang dari Perkumpulan Pecinta Alam Mahasiswa Jurusan Statistika atau MAPASTIKA. Karena kita anak statistik, jadinya gunungnya di bikin kyk sebaran Normal(N) dehh.... :D
Kalo yg ini mah, Foto pertama kalinya gw naek Gunung Pangrango pas Semester 1. Niy masih yg tampangnya katro-katro gituh dehhh.. huahahaha....
barisan atas:
Bargaek nunjuk apaa
n sehh..? trus ada asep, kucir alias mamang, bramy yg pake topi, gw, juragan udang di lampung yg tak laen adalah Kang Ir.Lan orang Sukabumi tea, hendra, opik ucil, Wisnu. Di barisan bawah ada temen soni(gw lupa namanya), Soni, Sri yg ntah gmn kabarnya nehh anak dan anjrit.
Kalo yg ini dibawah ini pas waktu gw naek Gunung Lawu di jawa tengah. dari kiri ke kanan ada Omm Goi, Kang Soni, gw and Opik Ucil.

Kalo yang ini pas naek Gunung Merbabu masih didaerah Jateng jg. Jadi setelah kita turun dari Gunung Lawu trus kita maen ke Grobokan Sewu dan ternyata dari situ terlihat sebuah Gunung yg cantik yg membuat kita tertarik untuk mendatanginya. Ya udah dehh, skalaian ajah mumpung masih di daerah Jawa Tengah, akhirnya kita datangi Gunung yg ternyata adalah Gunung Merbabu. wuahh.. baru kali ini gw naek gunung sekaligus dua dengan istirahat hanya 1-2 hari sajah. Fiuhhhh...... :) Barisan depan: Kang Soni, Maman, Gw.Barisan Belakang: Gio dan Opik

Dan gunung yg paling jauh yg gw datangin tuh adalah Gunung Rinjani di Mataram Lombok,NTB. Berikut photo waktu pa
s di puncak gunung nya. Yang pergi waktu itu adalah Gio, Gw, Thias Bargaek, Karo, Kang Soni, Brami, Uda Adit dan Opik Ucil.

and finally pas diakhir-akhir perkuliahan dan bahkan sebagian dah ada lulus, kita bisa naek gunung dengan peserta paling banyak dalam sejarah naek gunung kita. see the pic below.

wuahhhh......... kl inget smua kenangan itu, rasanya pengen lagi dehhh naek gunung bareng-bareng lageehhh... but disamping faktor temen-temen yg lain yg jg dah pada ada yg merit dan sibuk dengan kerjaan dan urusannya masing-masing, jg ada si faktor 'U' tadi itu. hikss....hiks......:( yahh biar menjadi kenangan ajah dehhh. Emm.... sekarang gantinya touring ajah dehhh. Itupun kl sempet. hehehe... :D

Friday, December 09, 2005

Momm...

Momm.... Loving you as food for my soul.....

Teringat bagaimana perjuangan seorang ibu semenjak ia melahirkan, merawat dan menyusui hingga membesarkan anaknya menjadi dewasa dan bahkan tak jarang menjadikannya seorang pemimpin yg dihormati dan di segani. Pantaslah jika disebutkan bahwa "Surga itu ada ditelapak kaki Ibu" dan juga sabda Rasulallah yg menyebutkan 3 kali berturut-turut nama Ibu, orang yg perlu di hormati terlebih dahulu kemudian baru Seorang Bapak. Kewajiban kita lah sebagai seorang anak untuk selalu menghormati nya sepanjang masa hingga akhir hayatnya...dan janganlah sekali-kali kita melukai hatinya apalagi mendurhakai nya. Ridho Allah adalah ridho nya orang tua kita dan murka Allah adalah murkanya orang tua kita.


Luv u Momm.... :)

Meski hari ibu masih jauh, sekarang ajah dahh postingnyaaa... hehehe.. :D

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...