Sunday, April 02, 2017

Jangan makar atau berpolitik dikantor

Ada sebuah soal yang saya ajukan kepada team saya, pertanyaannya bagaimana caranya sebuah garis sepanjang 30 cm terlihat menjadi lebih kecil. Dan saya mendapatkan jawaban yang beragam. ada yang bilang, hapus garisnya. ada juga yang bilang lihat pakai mikroskop dlsb.

Gak ada yang salah dari jawaban-jawaban yang disampaikan tapi memang bukan itu jawaban yang diharapkan dalam konteks soal ini. Jawaban yang diharapkan jika kita ingin membuat garis sepanjang 30 cm terlihat menjadi kecil atau pendek adalah buatlah garis lain yang melebihi garis 30cm tersebut atau lebih panjang dari garis 30cm tersebut maka otomatis garis 30cm akan menjadi lebih kecil atau pendek.

Apa makna yang terkandung dari soal ini...? dalam dunia kerja, tak perlu kita berpolitik/makar untuk terlihat menjadi lebih hebat dibanding orang lain. Seumpama ada seseorang memang secara kemampuan terlihat menonjol dibanding kita maka jangan kita mencari kelemahan dan kesalahannya dan kemudian kita expose atau dipergunjingkan agar ybs jadi terlihat lebih jelek dengan tujuan menjatuhkannya. Sungguh ini adalah perbuatan yang sangat tercela dan tidak terpuji. Kalau kita tanya kepada orang yang waras pasti kita akan mendapatkan jawaban yang sama terlepas apapun backgroundnya. Lain cerita kalau di ceritakan ke orang yang gak waras dan punya pemikiran yang sama maka yang terjadi adalah provokasi yang justru akan semakin menjatuhkan kita. Sekali lagi menjatuhkan kita bukan orang yang coba kita jatuhkan.

Maka jika kita ingin terlihat lebih menonjolkan dibanding orang lain, lihatlah apa saja yang menonjol dari orang tersebut dan lakukan hal yang sama. Dan jika kita melakukan itu kita baru saja membuat sebuah garis yang sama dengan orang tersebut. Lalu bagaimana supaya garis kita bisa lebih panjang, lakukanlah sebuah prestasi yang tidak bisa atau tidak dilakukan oleh orang tersebut. Maka otomatis tanpa harus berpolitik atau menjelek-jelekan orang tersebut, orang-orang disekeliling kita akan melihat sebuah perbedaan yang nyata.

Dalam dunia kerja pasti ada saja type orang yang seperti ini. ada yang levelnya dari bawah, menengah dan bisa saja level atas melakukan seperti ini. Tapi kalau di level atas yang terjadi saya bisa menilai mungkin saja terjadi karena semakin tinggi seseorang akan semakin besar pula ujian dan cobaannya. sebagaimana perumpaan sebuah pohon, semakin tinggi akan semakin kencang angin.
Tapi yang saya heran saat saya resign dari perusahaan A dan bergabung disebuah perusahaaan B saya menemukan situasi yang sangat tidak lazim ditempat ini. kenapa....? ternyata ada levelan bawahan yang sedang bermain politik menjelekkan seseorang. Saya pun merasa shock dan speechless melihat situasi seperti itu. Sekali lagi terlepas background masalahnya apa, buat saya janganlah kita berpolitik menjelek-jelekan orang lain karena belum tentu diri kita benar dan sebaik orang yang sedang kita jelek-jelekan. Alhamdulillah, saya berlepas diri dari golongan orang seperti ini dengan segala konsekuensinya.

Pernah suatu ketika atau suatu hari dibuat sebuah pertemuan yang ternyata tujuannya menggalang massa tapi akhirnya menjadi bom bunuh diri menurut saya. Sekali lagi jika hal seperti ini disampaikan kepada orang yang waras maka percayalah jika kita mengharapkan dukungan maka yang akan didapatkan hanyalah tangan hampa. Bukan dukungan yang akan didapat justru nasehat dan tantangan yang akan didapat. bisa gak menjawab tantangan tersebut, kalau gak ya wassalam. rusak sudah image anda dan kelompok anda.

Apapun intrik anda karena kebencian anda, saya jamin rasa kebencian itu akan kembali kepada anda. semakin anda berusaha menjelekkan dan menjatuhkan seseorang maka itu sama saja anda sedang berusaha menjatuhkan diri anda sendiri. semakin dalam dan semakin dalam. yang anda dapat bukan tujuan anda tapi malah sebaliknya kehinaan untuk diri anda sendiri dan kelompok anda.

Dalam agamapun sudah diingatkan, " Jika kita berbuat kebaikan seberat biji zarah pun maka kita akan peroleh balasannya dan jika kita berbuat kejelekan seberat biji zarah pun maka kita akan peroleh balasannya". Sungguh saya secara orang yang beragama sangat meyakini ini apalagi ini disampaikan dalam kitab suci Alquran yang wajib saya imani.

Oleh karena saya selalu menasehati, berbuatlah baik niscaya kebaikan itu akan kembali kepada kita. Dan jika kita berpolitik dan makar dalam pekerjaan kita, maka itupun akan kembali kepada kita.
Amarah gak pernah menyelesaikan masalah tapi hati yang ikhlas dan damai selalu menuntun kita kejalan kebaikan. Tunjukan dan tonjolkan kelebihan kita dan buktikan jika kita memang lebih baik daripada orang lain dan itu akan lebih menolong karir anda ditempat anda kerja saat ini atau suatu saat ditempat lainnya.


Wassalam,

Silaturahmi yang terputus

Sedih rasanya jika kita dulu punya team yang sempat tersambung silaturahmi kemudian setelah keluar alias resign kemudian dia memutus tali silaturahminya.
Memang jika kita punya masalah maka cara pemecahan masalah yang diambil akan memperlihatkan tingkat kedewasaan kita. Ada sebuah ungkapan yang berkata, jika kukumu bermasalah bukan tanganmu yang engkau potong tapi kukumu. Nah seharusnya seperti ini jika kita mempunyai sebuah masalah.

Tapi rasanya saya gak pernah merasa punya masalah dengan anak ini. bahkan saat di hari terakhir dia kerja dia pamit dengan perasaan sedih dan linang air mata. Wallahu A'lam anak ini sedih dengan ketulusan atau drama quen / main sinetron.

Faktanya, dulu saya berteman dengannya di sebuah sosial media dan sekarang saya baru tahu kalau saya ternyata di unfriend tanpa tahu alasannya. Padahal jelas kita di anjurkan untuk memanjangkan tali silaturahmi karena itu bisa memperpanjang umur dan bisa juga menjadi salah satu pintu rejeki kita.

Buat saya sih gak jadi masalah yang penting bukan saya yang memutuskan tali silaturahmi itu. Apalagi kalau di media sosial saat musim pilkada gini, pasti banyak kawan yang berseberangan cara berpikirnya tapi bukan berarti kemudian jadi memutus tali silaturahmi. Dewasalah menyikapi pemikiran dan sikap orang  lain tanpa harus memaksakan apalagi melukainya. kecuali jika dia sudah merendahkan derajatmu maka itu bisa jadi lain cerita.

Sekali lagi, jika engkau punya masalah selesaikan masalah tersebut jangan seperti pepatah, kuku yang bermasalah tangan yang kau potong.

Wassalam,

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...