Tuesday, September 16, 2014

Mari Membangun Bangsa

Belakangan ini sedang hangat-hangatnya berita politik seputar RUU pilkada yang katanya dulu dari perjuangan hasil reformasi melahirkan Pilkada langsung. Tapi belakangan ada tokoh reformasi mengatakan kalau dia keliru... waduhh... rek.. segampang itukah bilang kalau dia keliru...? tak sadarkan impact yang akan terjadi akibat keputusan yang salah yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia...? tak pernah ada analisakah berkaitan dengan pancasila dan undang-undang dasar mengenai pilkada 10 tahun yang lalu.

Banyak rakyat yang awam mengenai hal ini mungkin yang gagal paham karena tak mengerti undang-undang hanya mampu menonton saja. Dan sepertinya isu ini juga menjadi ajang unjuk kekuatan dua kubu yang bertarung saat pilpres kemarin.

Saat ini rakyat sudah cukup cerdas untuk menilai perilaku para politisi yang semangatnya seperti ingin memamerkan kekuatan bahkan cenderung ingin menjatuhkan lawan. Tentu yang seperti ini tidak akan mendapatkan simpati atau bahkan menjadi antipati. Meskipun kita tahu para politisi tidak akan mendengarkan dan hanya akan menuruti ambisi politik para elitenya.

Jujur, rakyat ingin sekali melihat para politisi yang memiliki semangat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Dan bukan panggung politik, saling serang, saling sandera dan pamer kekuatan bahwa mereka punya kekuatan. CUKUP SUDAH pertarungan politik pada saat pilpres kemarin. Sekarang silahkan bekerja untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun bangsa. Bukan saling cakar atau saling serang antar politisi. Bukan itu yang ingin rakyat lihat Pak/Bu. Anda dipilih untuk membela kepentingan rakyat Indonesia bukan yang lainnya. Karena uang yang anda terima berasal dari uang seluruh rakyat indonesia.


Keep positive thinking

Saya selalu percaya setiap niat baik atau setiap tindakan yang baik akan menghasilkan atau mendapat balasan kebaikan pula. Mungkin tidak selalu saat itu juga atau detik itu juga kita mendapatkan balasan kebaikan tapi suatu saat entah itu dimana dan kapan pasti akan kita rasakan.

Setiap hal-hal yang menurut kita jelek atau yang tidak kita sukai belum tentu jelek buat kita. Pasti ada tujuan yang belum kita pahami. Terlambat paham gak jadi masalah asal jangan gagal paham. Karena banyak orang yang dengan mudah menghakimi tanpa ada perenungan atau porses pemahaman terlebih dahulu sehingga terjadilah gagal paham.

Dari semua itu yang perlu kita lakukan adalah tetap menanamkan pikiran positive atau berbaik sangka kepada Sang Pencipta. Sehingga kita lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan kita. Saat ini dan nanti.


Salam,
Achul

Thursday, February 13, 2014

GWS Dede Sakhia..

Mempunyai anak adalah sebuah kebahagiaan tersendiri setelah kita menikah. Perasaan yang luar biasa dan campur aduk tentunya dialami ketika pertama kalinya memiliki anak pertama. Namun seiring berjalan waktu, kita yang telah menjadi orangtua atau ayah dan ibu mulai belajar untuk bisa tumbuh bersama dengan sang buah hati. Dan begitu juga ketika kemudian kita dipercaya dan diberikan lagi tambahan amanah dengan lahirnya adik sekaligus teman untuk sang kakak. kita sebagai orangtua harus lebih banyak belajar lagi dan lagi dan lagi....

Memberikan yang terbaik pasti akan dilakukan oleh semua orangtua untuk sang buah hati. Apapun mungkin kita lakukan untuk tumbuh kembang sang buah hati. Dan ketika buah hati kita jatuh sakit, rasanya kita sebagai orangtua ingin menggantikan posisi buah hati kita agar sakit itu pindah ke diri kita. Itulah apa yang sudah saya rasakan dan alami mulai dari si Kakak dulu dan saat-saat sekarang ini ketika si dede kecil mengalami sakit panas karena infeksi di telinga.

Semoga cepat sembuh yah Dede Sakhia (Gevayla Najma Sakhia)... cepat besar biar bisa main dengan Kakak Akbar (Geviadi Drajad Akbar).

Luv U all,
Ayahbunda.

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...