Friday, December 30, 2005

Bilakah

Bilakah hati terbukaMemaafkan semua luka yg pernah adaTiada lagi dendam dan amarah yg tersimpanCukup sudah menjadi kenangan masa laluUcapkanlah selamat tinggal padanyaKarena masih ada impian yg tersimpanKarna masihlah panjang jalan kedepan
Bilakah hati terbukaTak berlarut dalam dukaDan menyesali apa yg telah terjadiHanya kebesaran jiwa yg diperlukanKeikhlasan dan kesabaran
Sudahkah hati terbuka..??

***********




teruntuk seseorang,
bukan besar dan kecil beban yg kita emban yg membuat kita tak sanggup memikulnya tp lamanya waktu kita memikul beban itu yg membuat kita merasa berat menanggungnya. berhentilah memikulnya, lepaskan perlahan dan buatlah hati seluas samudra.

by achul
sebagai sebuah catatan di akhir tahun

Tuesday, December 27, 2005

Pentingnya Komunikasi (kl gak mo salah paham)

Seminggu ini intensitas turun hujan sangatlah tinggi dan cukup membawa dampak kepada tubuh yg pada kondisi cuaca seperti itu memang memerlukan extra balutan dibadan sebagai penghangat tubuh dan tak cukup hanya dengan meminum minuman hangat ditemani dengan pisang goreng yg panas atau singkong rebus. Mungkin hujan yg turun tidak hanya terjadi di kota Jakarta saja tp jg kota-kota di propinsi yg lainnya. Hampir setiap musim penghujan datang sebagian penduduk ibukota yg tinggal di bantaran pinggir kali selalu menjadi langganan banjir. Seolah-olah banjir telah menjadi bagian hidupnya dan bahkan sebagian mungkin mulai merasa sudah bosan dengan banjir hingga akhirnya menjadi terbiasa dengan banjir. Penghijauan dengan menanam pepohonan di pinggiran kali atau pelebaran sungai dan kali yg dicanangkan pemerintah blum ‘terlaksana’ sepenuhnya. Ahh… entah kapan, kali-kali di Jakarta menjadi indah dipandang dengan hijau pepohonan dan tanpa sampah-sampah yg bertebaran diatas air nya. Karena secara tidak langsung, warga-warga yg tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah-sampah ke sungai dan kali menjadi salah satu penyebab musibah banjir ini.

Hujan mulai mereda dan hanya rintikan kecil yg turun menyambut datangnya senja. Yah, hari semakin senja, hujan sudah cukup lama turun dari semenjak siang tadi. Tinggal tunggu berita saja di TV bahwa hujan telah menyebabkan air kali dan sungai meluap hingga menyebabkan banjir, atau berita tentang kemacetan lalu lintas yg terjadi dimana-mana akibat genangan air yg terjadi di jalan dan jg pohon-pohon tumbang yg memakan badan jalan dan menyebabkan kemacetan. Disamping pengguna jalan yg tidak menjaga ketertiban di jalan yg selalu saling ingin mendahului, saling serobot yg turut jg menjadi penyebab kerumitan dan keruwetan lalu lintas dijalan. Para polisi di jalan pun terkadang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah pengguna jalan tersebut. Sungguh berat memang tugas yg diemban. Dan jika melihat penghasilan bulanan yg biasa ia dapat amatlah tidak sebanding. Tapi mungkin dalam hati kecil para polisi itu pun lebih mementingkan pengabdian kepada Negara disamping nilai ibadah yg dia cukup pahami dengan pekerjaan yg dia jalani.

Bang Jul terbawa dalam lamunannya sambil menatap rintikan hujan yg turun dan kondisi lalu lintas di jalan dari jendela kantor yg terlihat mulai padat merayap. Hari semakin senja dan sebentar lagi waktunya pulang kantor setelah hari-hari yg dilalui Bang Jul kemarin membuat Bang Jul pulang kantor agak telat. Tapi kali ini Bang Jul tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk pulang tepat waktu.

Tapi tiba-tiba Bang Jul merasa seperti ada sesuatu yg kurang, sesuatu yg semenjak kemarin menjadi pikirannya terhadap seseorang yg ia sayangi dan ia cintai. Sejenak Bang Jul merenung hingga akhirnya dia menyadari bahwa sudah lama ia tidak menghubungi Ayuni, seseorang yg telah memiliki arti penting dalam hidupnya. Dan begitupun dengan Ayuni yg tiada kabar yg ia berikan kepada Bang Jul. Bang Jul sadar, 2-3 hari yg lalu ia begitu disibukkan dengan pekerjaannya yang sedikit mempengaruhi mood Bang Jul. Meskipun begitu, Bang Jul tetap ingat dengan Ayuni dalam hari-harinya.

Kemudian Bang Jul mengangkat telp dan menghubungi no Ayuni. Tak lama telp tersambung dan terdengarlah nada tunggu pribadi dari lagu seorang penyanyi wanita indonesia yg terkenal yg hit nya selalu fenomenal dengan lagu-lagu cintanya yg juga menjadi soundtrack sebuah film karya anak bangsa. Hanya rangkaian kata yg sederhana dalam lagu itu tp penuh makna, ucap Bang Jul. Bang Jul juga tahu, bahwa Ayuni jg cukup disibukkan dengan pekerjaan di kantornya sehingga Bang Jul pun memaklumi jika Ayuni tak sempat memberi kabar kepadanya. Sepertinya tak perlu lama menunggu telp diangkat karena di ujung telp sana terdengar suara yg Bang Jul sudah cukup kenal.

“Halo.., Assalamualaikum..” seperti biasa Ayuni menyapa dengan salam.

“Waalaikumsalam...., pa kabar Neng...?” Bang Jul membalas salam Ayuni dan menanyakan kabar Ayuni.

“Baikk..., Abang sendiri gimana kabarnya...?” terdengar nada Ayuni yg datar dalam menjawab pertanyaan Bang Jul.

Bang Jul segera menangkap kesan itu. Sepertinya ada sesuatu yg mengganjal dalam hati Ayuni dan Bang Jul ingin mencari tahu.

“Alhamdulillah, Abang jg baik. Sepertinya nada bicara km aneh Neng... ada apa sm km Neng...? lama jg gak denger kabar km, km lagi sibuk yahh..?”

“Gak, gpp... Abang marah yah sm Neng..? Abang jg sibuk banget yah...?” Ayuni balik memberikan pertanyaan kepada Bang Jul.

Bang Jul terdiam dan berusaha mengerti apa yg menjadi pertanyaan dari Ayuni. Sepertinya ada salah pengertian dengan Ayuni terhadap Bang Jul, begitu pikir Bang Jul.

Kemudian terdengar lagi suara Ayuni.

“Abang kok lama gak ada kabar..? Neng ngerasa didiemin dan Neng gak suka di diemin, kl Neng di diemin , Neng bakalan semakin diem” Ayuni berkata dengan nada kecewa kepada Bang Jul karena sikap Bang Jul yg kadang terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan seseorang yg telah memiliki arti penting dalam hidupnya.

Bang jul tersentak kaget mendengar apa yg telah di ucapkan oleh Ayuni. Dan sekarang Bang Jul tahu apa yg menjadi ganjalan dihati Ayuni sehingga nada suaranya tadi terdengar datar dan sekarang dengan nada kecewa.

“Ya ampun Nengg…,” Bang Jul berkata sambil menghela napas panjang, mencoba mengatur setiap kata yg akan di ucapkannya.

“Abang tuh gak pernah ada niatan sm sekali untuk ngediemin km. Abang emang lagi agak2 ruwet dengan pekerjaan abang minggu2 ini. Jadi blum sempet ngehubungin km. Lagian km kan jg tau kalo Abang tuh sayang sm km, lalu buat apa Abang ngediemin km..?” Bang Jul coba memberikan penjelasan kepada Ayuni mengapa sampai tidak ada kabar tentang dirinya.

“Neng sebel sm Abang, Abang tuh suka banget gak ada kabar sampai 2-3 hari. Neng suka ngerasa sendirian. Neng sebelll…!!! meskipun pada akhirnya Neng tau Abang gak ada maksud seperti itu. Tp Neng gak suka dengan sikap Abang itu...” Ayuni melanjutkan perkataannya masih dengan nada yg kecewa kepada Bang Jul.

Bang Jul terdiam sejenak. Dalam hatinya cukup mengerti dan memahami dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini. Tapi ada sesuatu juga yang mengganjal di hati Bang Jul.

“Abang jg sebel sm km Neng, jadi seandainya abang gak ngehubungin km hari ini, km nanti gak bakalan ngehubungin abang yahh..? kok km bisa siy seperti itu...? kenapa km gak tanya langsung ke Abang..?” kali ini Bang Jul balik memperlihatkan nada kekecewaanya kepada Ayuni karena menurutnya, Ayuni terlalu mudah menarik kesimpulan.

Kadang wanita memang agak sulit di mengerti, terlalu perasa dan mudah sekali menarik kesimpulan.

“Emm.... ya gak gitu bang, gimana yahh.. Neng jg bingung ngejelasinnya. Abang marah yahh...? ya udah deh, Neng minta maaf dehhh....” Ayuni agak sedikit bingung menjawab pertanyaan Bang Jul. Dalam hatinya, mungkin ada benarnya jg kl dia mungkin terlalu cepat men judge Bang Jul. Karena selama ini yg dia tahu, Bang Jul memang sangat menyayangi dia.

“Ya udahlah neng, abang jg ngaku salah sm neng...maafin abang jg yahh...”

Bang Jul pun sadar bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan kepada seseorang yg seharusnya ia berikan cukup perhatian kepadanya. Meskipun kadang pekerjaan yg ia kerjakan cukup menyita perhatiannya. Dan ketika sesampainya pulang kerumah, terkadang Bang Jul langsung menuju pembaringan untuk mengistirahatkan pikirannya dari penatnya kehidupan dunia yg ia telah jalani hari itu. Dan tanpa tersadar Bang Jul pun sudah terlelap dalam buaian mimpi yang entah mimpi “indah” atau “endah” yg ia impikan, hanya Tuhan yg tahu.

“Dengan seperti ini, Abang jadi tau apa yg seharusnya Abang lakukan. So, yg penting adalah komunikasi. Bukan begitu neng...?” Bang Jul melanjutkan perkataannya.

“Iyah bang, Neng setuju. Maafin Neng jg yah bang... Neng sayang sama Abang..” Ayuni mengiyakan apa yg diucapkan Bang Jul dan mengucapkan kata sayang di akhir kalimat. Sebuah kata yg sangat sederhana namun Bang Jul selalu merasa senang bila mendengarnya. Dan selalu ada kebahagiaan tersendiri bila Ayuni mengucapkan kalimat itu ataupun hanya sekedar menulisnya dalam sebuah pesan singkat tp tidak mengurangi makna dan maksud dari kalimat itu sendiri yg merupakan ungkapan perasan dan cerminan hati.

Mungkin selama ini Bang Jul dan Ayuni blum cukup saling terbuka karena kurangnya komunikasi. Namun hari ini cukup membuka pikiran dan hati Bang Jul akan apa yg seharusnya dia perhatikan dan dia lakukan. Komunikasi yg baik menjadi bagian terpenting dalam membina sebuah hubungan. Tanpa saling komunikasi, Bang Jul dan Ayuni tidak akan pernah bisa saling mengerti dan memahami. Bang Jul jg hanya seorang manusia biasa yg tidak mungkin bisa mengetahui apa yg ada dalam pikiran dan hati Ayuni atau apa yg menjadi harapan dan keinginan Ayuni terhadap Bang Jul jika Ayuni hanya berdiam diri saja. Dan begitu jg sebaliknya.

Hari ini Bang Jul cukup merasa bahagia, meskipun awalnya ada kekecewaan, tp salah satu proses pendewasaan baru saja Bang Jul dan Ayuni lakukan yaitu keterbukaan dan saling pengertian. Ada sbuah harapan yg tersimpan dalam hati Bang Jul, smoga ini menjadi suatu langkah yg baik untuk menapaki setiap jejak-jejak langkah kehidupan lainnya yg penuh dengan halangan dan rintangan serta membutuhkan perjuangan bahkan tak jarang memerlukan sebuah pengorbanan.

Ada satu hal jg yg selalu Bang Jul coba pegang teguh, yaitu, tidak menyelesaikan persoalan dengan emosi. Karena emosi akan merusak segalanya, hingga hal-hal yg tidak kita inginkan terjadi bisa saja terjadi. Semua memang menjadi kehendak Nya. Manusia hanyalah berusaha sajah, begitu ucap Bang Jul dalam hati kecilnya.

Neng, I hope you are the missing piece in my heart that I’m looking for. I believe you are my soulmate that I will share my life with. But, I just still not believe it until we become together. And I know you already knew what i mean with. Pelan terucap dalam sanubari Bang Jul penuh dengan asa dan harapan.

Ada bahasa hati yg memang hanya bisa di mengerti dengan hati pula. Terucap tanpa harus diucapkan, Tergerak tanpa harus digerakan, tersampaikan tanpa harus disampaikan. Tulus, murni bahkan mulia dan selalu berakhir dengan kebaikan atau mungkin malah sebaliknya, smua tergantung manusia nya. Dan begitulah hidup.
J
=====

Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama,
Inilah saatnya untuk cinta dan kepercayaan
Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa beriramanya malam,
Ketika seseorang mencintai dan mempercayainya
=====
Kebisuan malam adalah utusan yg paling berjasa diantara dua hati,
Karena ia mengemban pesan cinta dan membawakan pujian dari hati kita
Sebagaimana Tuhan membuat jiwa kita sebagai tawanan tubuh kita(KG)
=====
Teruntuk seseorang
ku tahu “Diam” adalah salah satu misteri kehidupan yg penuh rahasia didalamnya dan kini kau pun tahu



by Achul

Wednesday, December 14, 2005

Juragan Udang (JU)

JU: Alow Boss, pa kabar..?
Jul: Alow jg Gan.., alhmdlh baek. wuahh… tumben niy manggil2 gw, ada apaan niy..?
JU: Baekk… Emm…. Gak ada apa2 siyy…. Loe mo beli udang gak..?
Jul: Hahh..!!! loe manggil gw cm mo jual udang…???
JU: Yg ini udang betina boss.. loe pan masih jomblo bukan..?
Jul: Addohh…. Kampret loe Gan..!! trus loe empanin gw sm udang betina, gituuhhh…. ? buat loe ajah dehh, loe jg masih jomblo jg bukan..? rese loeee…, kl loe deket, gw bejek-bejek loee..!!!!
JU: Huahahaha…. Segitu sewotnya siy boss.. bcanda lagehh Jul….. :p
Jul: Huehehe… gw tau kok loe bcanda. Lagian yg ada jg kl loe dapet betina loe embat duluan bukann..? :p
JU: Tau ajah loe Jul.. :D Oia, tahun baruan kemana niy…?
Jul: Nah itu dia tuhh, gw jg blum tau niy mo kemana. Temen-temen yg lain blum ada yg ngomongin sehh…
JU: Ehh, kita ke Lembang ajah yukk sm Kang Mul….!
Jul: Lembang mana..? Lembang Menteng sini maksud loe…?
JU: Plis deh Jul, otak loe tuhhh….. tahun baruan gettohhh… Lembang Bandung lahh…
Jul: Huehehe… kali ajahh loe butuh Gan. :p
JU: Rese loe Jul… disini jg banyak taukk, gw tinggal tunjuk ajahh…
Jul: Trus pada mau yah Gan..?
JU: Kagak, kabur smua…. Huehehe… :D
Jul: Huahahaha…. Kuaciaaannn….. dehh loeee…..!!! muka loe siy terlalu nafsu jadinya nakutinn.. :p
JU: Ya udah, jadi gimana niy.. mo gak ke Lembang, ntar skalian kita mampir ke tempat Kang Mul liat ponakan kita..
Jul: Hmmm……. Boleh jg tuhh… ya udah sm sapa lagi? Eh, dah ajakan si Mamang blum…?
JU: Udah, gw udah ajakin dia dan dia dah mau. Maksud gw, loe jg ajakin yg lainnya biar kita konvoi banyakan perginya
Jul: Hmm….. sapa lagi yahh… palingan si Seira kl mo di ajak.
JU: Ya pokoknya ajakin ajah yg lainnya..
Jul: Kita pergi naek motor kan yahh..? plis dehh, emang sapa lagi yg bisa di ajakin..? Emm….. gak tau deh kl Bang Didot..
JU: Nah itu tuh siy Bang Didot loe ajakin jg..!
Jul: Kl Bang Didot gw gak yakin deh mau kl naek motor. Dia kayaknya lebih seneng bawa mobil ketimbang motor. Kan waktu dia bw motor ke rmh loe di sukabumi dia bilang dia kapok bukan…?
JU: Huehehehe… iya sehh.. ya pokoknya loe kasih tau yg laen jg dehhh. Emm.. Bu Mega sm Kang Yayan kl bisa dikasih tau jg tuhh…
Jul: Maksud loe….? kita pergi naek motor bukan? gimana cara mereka ikutan..?
JU: Maksudnya, kali ajah kita bisa nginep gratis di tempat penginapan mereka di Subang. Kan lumayan tuhh…. Mereka siy pergi bw kendaraan masing2 lahh.. :D
Jul: Hahh….!!! Hare genehhh nyari gretongannn and pas tahun baru pula..? yang bener ajah Gan..? plis dehhh…!! kl minta kortingan siy mungkin bisa ajah kalee... tp gak gretong Gan..
JU: Huehehe… kali ajah Jul :D. oke dehh Jul. ntar kita omongin lagi yahh. Gw mo jualan lagi nehh…
Jul: Dasar loe Gann…., gih sana jualan lagi. Trus jgn lupa kl balik kesini bawa nuget udang yak…!!!
JU: Siipp…! Ampe ketemu diakhir taon Jul..
Jul: Okehh.

Monday, December 12, 2005

Mo naek gunung but Factor 'U'..

Rasanya kangen jg dengan masa-masa dimana gw dan temen2 kuliah gw pergi mendaki gunung. Diawali dengan ide yg secara spontan untuk mendaki gunung kemudian direalisasikan dengan menentukan rencana keberangkatan, temen2 yg mo ikutan, hingga pencarian dan pengumpulan perlengkapan yg belum dimiliki semisal tenda.

Dulu siy waktu sma, gw pernah ke Kawah Ratu Gunung Salak yg emang cm butuh waktu sebentar untuk sampai kesana dar
i pos bawah melalui jalur Cidahu Sukabumi. Tapi kl naek gunung beneran baru gw lakukan pas awal2 perkuliahan yaitu ke Gunung Pangrango. Karena memang ada temen kuliah gw yg dari pas SMA nya adalah anak pencinta alam, makanya merekalah yg mencetuskan ide untuk mendaki gunung. Biasanya kegiatan ini dilakukan stelah kita selesai Ujian Tengah/Akhir Semester. Tujuannya memang untuk melepas ketegangan selepas dari ujian. Coz jurusan kita jarang atau bahkan gak pernah ada perbaikan ujian kl nilainya jelek yg ada Cuma ngulang, jadi selepas ujian kita jarang nungguin nilai dehh.

Dari hobby yg sama dan jumlah temen-tem
en yg lumayan cukup banyak jg yg mo ikutan kegiatan pecinta alam, akhirnya dideklarasikanlah sebuah perkumpulan pecinta alam di jurusan statistika yg bernama MAPASTIKA. Dulu siy kl gak salah sempet MAPASTIKA dimasukan kedalam kegiatan Himpunan Profesi Mahasiswa Statistika (GSB) coz setiap masa perkenalan mahasiswa baru, MAPASTIKA selalu diminta untuk mempresentasikan kegiatannya. Tp gak tau kesini-kesininya dehh.., karena gw jg dah gak terlalu aktif dating ke kampus apalagi semenjak Jurusan gw dipindah ke kampus darmaga nun jauh disana.

Kira2 2 mingguan yg lalu gw diajakin lagi sm temen gw
yg dulu sama-sama suka mendaki gunung untuk mendaki Gunung Gede Pangrango yg stelah gw tanya ternyata perginya jg mengajak adek-adek kelas yg masih kuliah di semester akhir. Whuaaaa…….. sumpeh dehhh…, dalam hati gw tuh pengen banget nostalgia lagi naek gunung apalagi sm adek2 kelas yg katanya ada ‘cabu’ nya jg yg ngikuttt (hanya bargaek dan kucir serta sebangsanya yg tau istilah ‘cabu’. hehehe.. ). Tapii……… apadaya dehh karena ada factor ‘U’, jadinya gw kagak bisa ikutan kegiatan itu. I have to think more than twice or maybe a hundred/thousand to hike the mountain again.

Terakhir kali gw naek
gunung bersama temen-temen gw, Adit, Irlan, Bramy, Uwee dan Anik, gw terkulai gak berdaya setelah dengan susah payah menuruni Gunung Gede yg hampir setengah perjalanan gw lalui. Stengah perjalanannya gw harus di Bantu oleh my hero Irlan yg rela meminjamkan bahunya(entah dengan terpaksa atau kerelaan gw gak tau dehhh….hehehe..:D piss lann… ) untuk sandaran berjalan gw. Hikss..hikss…hikss…. factor ‘U’, gw dah gak kuat lagi nahan dingin. Kaki dan tulang pada berasa kaku smua. Jangankan digunung, kadang kl lagi cuaca gak bersahabat alias musim hujan, gw tuh mengalami hal yg sama cm gak separah waktu mendaki itu. Yahhh harap maklum lahh, factor ‘U’ tadi ituhhh..

Jadi pengen nosta
lgia lagi neh liat photo semasa gw mendaki gunung,. Berikut photo2 itu.


ini adalah lambang dari Perkumpulan Pecinta Alam Mahasiswa Jurusan Statistika atau MAPASTIKA. Karena kita anak statistik, jadinya gunungnya di bikin kyk sebaran Normal(N) dehh.... :D
Kalo yg ini mah, Foto pertama kalinya gw naek Gunung Pangrango pas Semester 1. Niy masih yg tampangnya katro-katro gituh dehhh.. huahahaha....
barisan atas:
Bargaek nunjuk apaa
n sehh..? trus ada asep, kucir alias mamang, bramy yg pake topi, gw, juragan udang di lampung yg tak laen adalah Kang Ir.Lan orang Sukabumi tea, hendra, opik ucil, Wisnu. Di barisan bawah ada temen soni(gw lupa namanya), Soni, Sri yg ntah gmn kabarnya nehh anak dan anjrit.
Kalo yg ini dibawah ini pas waktu gw naek Gunung Lawu di jawa tengah. dari kiri ke kanan ada Omm Goi, Kang Soni, gw and Opik Ucil.

Kalo yang ini pas naek Gunung Merbabu masih didaerah Jateng jg. Jadi setelah kita turun dari Gunung Lawu trus kita maen ke Grobokan Sewu dan ternyata dari situ terlihat sebuah Gunung yg cantik yg membuat kita tertarik untuk mendatanginya. Ya udah dehh, skalaian ajah mumpung masih di daerah Jawa Tengah, akhirnya kita datangi Gunung yg ternyata adalah Gunung Merbabu. wuahh.. baru kali ini gw naek gunung sekaligus dua dengan istirahat hanya 1-2 hari sajah. Fiuhhhh...... :) Barisan depan: Kang Soni, Maman, Gw.Barisan Belakang: Gio dan Opik

Dan gunung yg paling jauh yg gw datangin tuh adalah Gunung Rinjani di Mataram Lombok,NTB. Berikut photo waktu pa
s di puncak gunung nya. Yang pergi waktu itu adalah Gio, Gw, Thias Bargaek, Karo, Kang Soni, Brami, Uda Adit dan Opik Ucil.

and finally pas diakhir-akhir perkuliahan dan bahkan sebagian dah ada lulus, kita bisa naek gunung dengan peserta paling banyak dalam sejarah naek gunung kita. see the pic below.

wuahhhh......... kl inget smua kenangan itu, rasanya pengen lagi dehhh naek gunung bareng-bareng lageehhh... but disamping faktor temen-temen yg lain yg jg dah pada ada yg merit dan sibuk dengan kerjaan dan urusannya masing-masing, jg ada si faktor 'U' tadi itu. hikss....hiks......:( yahh biar menjadi kenangan ajah dehhh. Emm.... sekarang gantinya touring ajah dehhh. Itupun kl sempet. hehehe... :D

Friday, December 09, 2005

Momm...

Momm.... Loving you as food for my soul.....

Teringat bagaimana perjuangan seorang ibu semenjak ia melahirkan, merawat dan menyusui hingga membesarkan anaknya menjadi dewasa dan bahkan tak jarang menjadikannya seorang pemimpin yg dihormati dan di segani. Pantaslah jika disebutkan bahwa "Surga itu ada ditelapak kaki Ibu" dan juga sabda Rasulallah yg menyebutkan 3 kali berturut-turut nama Ibu, orang yg perlu di hormati terlebih dahulu kemudian baru Seorang Bapak. Kewajiban kita lah sebagai seorang anak untuk selalu menghormati nya sepanjang masa hingga akhir hayatnya...dan janganlah sekali-kali kita melukai hatinya apalagi mendurhakai nya. Ridho Allah adalah ridho nya orang tua kita dan murka Allah adalah murkanya orang tua kita.


Luv u Momm.... :)

Meski hari ibu masih jauh, sekarang ajah dahh postingnyaaa... hehehe.. :D

Monday, November 28, 2005

Gemar membaca = gemar menulis..???

Sepertinya memang ada korelasi antara gemar membaca dengan gemar menulis. Orang yg gemar menulis terkadang mendapat inspirasi menulis dari apa yg dibacanya. Meski kadang ada jg orang yg senang menulis tentang sputar kehidupan pribadinya tanpa harus melalui gemar membaca. Emang siy… dengan gemar membaca, otak kita dilatih untuk berpikir dan secara tidak langsung akan membuat otak kita produktif. So, wajar kl tiba-tiba suka datang pikiran2 yg inspiratif setelah kita membaca terlepas apakah itu pikiran yg positif atw negatif.

Dan gw sendiri lebih banyak mendapat inspirasi dari apa yg sering gw baca. Kl gw males baca, ya udah deh, otak gw stagnant, mentok, males nulis, jgn
kan nulis, mikirin apa yg mo ditulis ajah jg males, ogah. Gw lipet deh otak gw, simpen di lemari kl pas lagi datang males bacanya. Wuahhhh….. kl dah kyk gini gw sebel banget. Pengen banget gw share lagi tulisan2 gw, lanjutin bikin cerpen yg belum kelar lanjutannya dan blum jelas arah juntrungannya. Tp gw malessss…. Sumpeh deh, gw lagi males banget nulisss… jg lg gak datang mood nya. Sialan emang tuh si mood, kl kelayapan suka lupa pulang. Otak gw niy jd gak kreatif. Hikssss……. Sebellll…… sumpeh dehh….

Banyak buku yg dah gw beli belum terselesaikan dibaca dan bahkan masih ada yg masih virgin alias blum gw buka itu bungkus plastiknya. Maafkan daku yah buku2 ku tercintaaa….. mudah2an tulisan gw ini membawa kembali mood ku untuk kembali mengasah otak untuk berkreasi menulis kembali cerita-cerita ringan sputar kehidupan manusia yg dibilang sederhana tp rumit dan kompleks, tp di bilang rumit dan kompleks sebenarnya sederhana. Smua tergantung gimana kita men set pikiran kita dalam memandang dunia yg smua penuh tipu daya, penuh kesenangan fatamorgana. Ya begitulahh hidup… ayo smangatttt…….!!!


-acul-

Monday, November 21, 2005

Pjalanan Witness

Beberapa hari yg lalu gw baru ajah pergi ke Medan dalam rangka witnesses. naek pesawat tuh emang selalu bikin gw deg2an. Resiko kecelakaan yg pasti sangat amat fatal akibatnya jika sampe terjadi kecelakaan. Apalagi perjalanan gw kali ini adalah ke Medan dimana tempat terjadi kecelakan pesawat Mandala yg menelan korban jiwa beberapa waktu yg lalu. Sempat terbayang pikiran yg macem dalam otak gw( wuahh gak karuan dehhh..). Dan itu terjadi ampe menjelang detik2 pesawat mo landing.

Oia, bandara polonia Medan ini adalah satu2 nya bandara yg letaknya di tengah2 pemukiman yg padat penduduk. Mangkanya pas kecelakaan Mandala kemarin gak cm penumpang ajah yg menjadi korban tp jg para penduduk yg sedang menjalani aktivitasnya masing2 pada saat itu jg menjadi korban. Dan gw gak habis pikir jg ketika gw melihat keluar jendela pada saat pesawat mo landing dimana jarak badan pesawat dengan sebuah bangunan ruko hanyalah beberapa meter sajah. Dalam hati gw berkata, "busyet deh, ini pesawat kl agak turun dikit ajah, barangkali bisa nabrak ruko tuhh" dan kembali otak gw mikir yg nggak2. Tp alhamdulillah pesawat mendarat dengan selamat. :)

Siang hari cuaca sangat panas di Medan, tp kl dah sore menjelang malam udaranya dingin banget karena cuaca hujan. gw jg kagak sempet kemana2 di medan karena gw kena radang tenggorokan yg menyebalkan. jadi bener2 cm witness doank deh sm mampir kerumah sodaranya temen gw si amiau. tp gpp lah, yg penting pernah ke Medan. hehehe.....
dan sing penting bisa pulang kembali dengan selamat sampe di rumah.

Segitu ajah dulu deh update an nya... :D

-achul-

Tuesday, October 25, 2005

Wakil Rakyat --> SAKITT..!!!

"Hahh... tunjangan anggota DPR di tambahin 10 jt perbulan..??? yg bener ajah..? SAKITT.. Wakil Rakyat SAKITT" itulah mungkin salah satu respon yg pasti didapet kl ada orang yg bertanya tentang kenaikan tunjangan anggota DPR. Gimana nggak, lha wong orang miskin dapet BLT cm 100 rb per bulan tp ternyata wakil rakyat dapet 100x lipat nya. kemana hati nurani mereka smua. blum lagi BLT yg pelaksanaannya kacau balau. kagak tepat sasaran lah, proses pengambilan yg rumit lahh gak boleh diwakilkan. banyak peristiwa memilukan yg terjadi dengan BLT. maksud hati mengurangi satu masalah akibat dampak kenaikan BBM. tp nyatanya memunculkan masalah-masalah baru. ada orang cacat yg ketabrak gara2 harus ngambil BLT sendiri dan gak boleh di wakilkan, ada orangtua yg terinjak-injak berebut antri ngambil BLT, ada pak RT yg di amuk massa dan bahkan tewas di tikam gara-gara ada warga yg gak terpilih mendapat bantuan dan sampe rumah petugas BPS yg bertugas mencacah di lempari warga dengan batu karena merasa tidak puas dengan kriteria keluarga yg perlu di bantu. nah, lagi kondisi prihatin kyk gitu, tiba-tiba anggota DPR mendapat kenaikan tunjangan yg bener2 gak punya perasaan dan berperasaan. padahal mereka smua orang-orang pinter tp mungkin pinter keblinger, atau mereka orang-orang bodoh tp smua pada sok pinter. ntah lahh.
Berikut dibawah ini ungkapan hati gw terhadap tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg duduk di dewan yg terhormat itu


Wakil Rakyat --> SAKITT..!!!

Wahai tuan-tuan dan nyonya yang duduk di bangku dewan yg terhormat
Tidak kah tuan dan nyonya mendengar jerit dan tangis rakyat
Siapakah gerangan yang telah membawa tuan dan nyonya hingga duduk disana?
Apakah tuan dan nyonya sudah lupa atau pura-pura lupa..?
Kemana telinga yang dulu tuan dan nyonya pergunakan untuk mendengar aspirasi rakyat sebelum tuan dan nyonya duduk disana dan yg tuan dan nyonya janjikan untuk diperjuangkan jika kelak tuan dan nyonya terpilih duduk disana.
Apakah mulut tuan dan nyonya sudah bisu hingga tak mampu membela rakyat mu ini..?
Lalu kemana nurani tuan dan nyonya ketika melihat ketidakadilan bahkan kemiskinan didepan mata tuan dan nyonya..?
Sementara tuan dan nyonya hanya memikirkan kesejahteraan tuan dan nyonya pribadi
Adilkah wahai tuan dan nyonya ketika rakyat hanya mendapat bantuan 1 tetapi ternyata tuan dan nyonya mendapat 100 x lipat lebih banyak…?
Wahai Tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg terhormat….
Apakah tuan dan nyonya tidak mengetahui bahwa kalian mengemban amanat Tuhan
Yg kelak akan tuan dan nyonya pertanggung jawab kan di yaumul akhir di hari pembalasan
Atau tuan dan nyonya sudah tidak mengenal Tuhan lagi..?
Karena yg tuan dan nyonya pikirkan hanyalah bagaimana mensejahterahkan diri kalian pribadi
Tak lihat kah tuan dan nyonya terhadap nasib-nasib rakyat kecil yg semakin sulit kehidupannya..? dengan segala ketidakacuhan tuan dan nyonya terhadap keputusan pemerintah yg tidak memihak kepada rakyat
Lalu apa guna kalian duduk disana..?
Apakah hanya sebatas jabatan saja agar tuan dan nyonya terlihat memiliki pekerjaan..?
Bukanlah picik pikiran kami sebagai rakyat melihat tuan dan nyonya, tapi tuan dan nyonya begitu buta, bisu dan tuli tak mampu memahami perasaan kami sebagai rakyat
Inikah wujud rasa terimakasih dan balasan tuan dan nyonya terhadap rakyat yg telah memilih tuan dan nyonya..?
Wahai tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg terhormat..
Letakkan jabatan tuan dan nyonya jika memang tuan dan nyonya tak mampu
Usah tuan dan nyonya malu karena tuan dan nyonya akan lebih malu jika tetap duduk disana tanpa mampu memperjuangkan rakyat-rakyat mu
Lihatlah diri tuan dan nyonya smua
Apakah tuan dan nyonya sudah cukup berguna bagi rakyat mu
Enyah saja jgn perlihatkan wajah tuan dan nyonya jika hanya mampu omong kosong belaka
Tuan dan nyonya mungkin hanyalah pendusta
Yg memberikan janji-janji belaka tanpa ada wujud yg nyata
Sbelum akhirnya smua rakyat yg merasa menderita menengadahkan tangan memohon keadilan kepada sang pemilik Semesta Alam.
Sebelum akhirnya air mata rakyat menjadi doa yang dikabulkan Tuhan
Sebelum akhirnya doa-doa rakyat yg dikabulkan Tuhan menjadi bala dan bencana bagi kehidupan tuan-tuan dan nyonya-nyonya yg duduk disana.
Sebaiknya tuan-tuan dan nyonya-nyonya segera sadar diri dan menggunakan hati, mata dan telinga anda dan perjuangkan nasib-nasib rakyat kecil nan jelata
atau Sgera pergi angkat kaki dan mengundurkan diri saja dari sana
Biar generasi penerus bangsa yg amanah yg akan mengganti tuan dan nyonya
Jika tuan dan nyonya tetap buta hati, buta mata, bisu dan tuli namun tetep bersikukuh duduk disana
Kami hanya bisa bilang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya adalah orang-orang SAKITT…
Hati nurani, Mata, telinga dan mulut kalian SAKITT
Hingga tak mampu berfungsi dengan sebaik-baiknya
Dan tak seharusnya tuan dan nyonya duduk disana
Tapi tempat tuan dan nyonya adalah di rumah ibadah, rumah-rumah gubuk pinggir kali, kolong jembatan, rel kereta api, rumah jompo, rumah anak-anak jalanan,dsb.
Biar mata hati tuan dan nyonya tersadar kembali
Sekali lagi ingat wahai tuan dan nyonya
Suara rakyat adalah suara Tuhan
Dan sebelum akhirnya penyesalan menghampiri tuan dan nyonya
Segeralah BERTOBAT dan BERUBAH untuk membela rakyat jelata
Sekali lagi, segeralah BERUBAH.


-acul-

Tuesday, October 04, 2005

Marhaban yaa ramadhan....

Sederhananya sebuah kata ' Maaf '
Penuh arti penuh makna
Ikhlas yg diucap dan diharap
Teriring datangnya bulan suci yg tlah kita nanti-nanti
Bersihkan diri dan hati dari rasa iri, dengki dan benci
Sambut ramadhan penuh rasa sukacita
Dan lirih doa yg diuntai penuh khusyuk dan khidmat
Di penuhi dengan cinta dan kerinduan akan kedatangannya
'Yaa Allah, Yaa Rabb.....balighna fii ramadhan...balighna fii ramadhan...'

Smoga kita smua diberikan kesehatan serta kekuatan iman dan taqwa dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan tahun ini.


"Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan"


sebagai ajang untuk Intropeksi dan memperbaiki diri agar kembali ke kesucian fitrah kita. amiinnnnnnn.......



-acul-

Monday, September 19, 2005

Kepada yang...

Wuahh.... ada tulisan menarik niy yg gw copy dari sbuah web seorang matrixer yg bernama w4nn4 (blum kenal siy, cm br tau nama ajah dari komunitas matrix-centro). Mayan buat baca-baca. mudah2an gak keberatan yahh gw masukin disini. :)


Kepada yang....
MASIH SINGLE,

Cinta ibarat kupu-kupu, makin kau kejar,
makin ia menghindar. Tapi bila kau biarkan
ia terbang, ia akan menghampirimu disaat
kau tak menduganya.

Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering
pula menyakiti, tapi cinta itu

hanya istimewa apabila kau berikan pada
seseorang yang layak menerima.

Jadi......tenang-tenang saja, jangan terburu-
buru dan pilihlah yang

terbaik.



Kepada yang....

RAGU-RAGU DENGAN PERNIKAHAN,

Cinta bukannya perkara mencari seseorang
yang "Sempurna", tetapi menemukan
sesorang yang bisa menjadikan dirimu
sempurna.



Kepada yang....

PLAYBOY/PLAYGIRL,

Jangan katakan "I Love u" bila tidak benar-
benar peduli. Jangan bicarakan soal-soal
perasaan bila itu tidak benar-benar ada.
Jangan kau sentuh hidup sesorang bila kau
hanya berniat main-main dengannya.
Jangan menatap kedalam mata bila yang
kau kerjakan hanya berbohong. Hal terkejam
yang bisa dilakukan adalah membuat
seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak
berniat sama sekali untuk menerimanya
saat ia terjatuh.......



Kepada yang....

SUDAH MENIKAH,

Kalau cinta jangan katakan "ini salahmu!"
tapi "Maaafkan aku ya!" Jangan juga
katakan "Kau dimana?" melainkan "Aku
disini, kenapa!" bukan "Kok bisa sih kamu
begitu?" tapi "Aku ngerti....."dan juga
bukan "Seandainya kau......." akan
tetapi "Terimakasih ya........"



Kepada yang....

BERTUNANGAN,

Tolak ukur saling mencocoki bukanlah
berapa lamanya waktu yang kalian habiskan
bersama, melainkan betapa baiknya
kebersamaan anda berdua



Kepada yang....

PATAH HATI,

Sakit..........patah hati........ Bertahan selama
engkau menginginkannya dan akan
mengiris luka sedalam engkau
membiarkannya, tantangannya bukanlah
bagaimana bisa mengatasi rasa itu,
melainkan apa yang bisa diambil sebagai
pelajaran dan hikmahnya.



Kepada yang....

BELUM PERNAH JATUH CINTA,

Bagaimana kalau jatuh cinta? Mau jatuh
jatuhlah tapi jangan sampai terjerumus,
tetaplah konsisten? tapi jangan terlalu
ngotot, berbagilah dan jangan sampai
sekali-
kali tidak fair, berpengertianlah dan cobalah
untuk tidak menuntut, siap-siaplah untuk
terluka dan menderita tapi jangan kau
simpan semua rasa sakitmu jika itu benar-
benar kau alami

Kepada yang....

INGIN MENGUASAI,

Hatimu patah melihat yang kau cintai
berbahagia dengan orang lain, tapi akan
lebih sakit lagi mengetahui bahwa yang kau
cintai ternyata tidak berbahagia denganmu



Kepada yang....

TAKUT MENGAKUI,

Cinta menyakitkan bila kau putuskan
hubungan dengan seseorang tapi lebih
sakit
lagi bila seseorang memutuskan hubungan
denganmu, tapi cinta paling menyakitkan
bila
orang yang kita cintai sama sekali tidak
mengetahui perasaanmu terhadapanya.



Kepada yang....

BERTAHAN MENCINTAI SESEORANG YANG
SUDAH PERGI,

Hal paling menyedihkan dalam hidup ialah
bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta
hanya kemudian pada akhirnya menyadari
bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah
menyia-nyiakan bertahun-tahun untuk
seseorang yang tidak layak. Kalau sekarang
ia sudah tidak layak 10 tahun dari sekarang
pun ia juga tak akan layak. Biarkan dia pergi,
lupakanlah !!!!!!!

Wednesday, September 14, 2005

Jika kau bertanya

Jika kau bertanya pada ku
‘Adakah disetiap hari ku, aku selalu mengingat dirimu?’
Dan jika aku menjawab dengan berkata ‘Tidak’
Itu adalah sebuah kebohongan besar yg nyata
Karena akulah orang yg telah jatuh hati kepadamu
Akulah orang yang senantiasa memujamu
Dan karena kau lah seorang yg telah bersemayam dikalbuku
akulah rumahmu dan engkaulah rumahku
aku akan selalu kembali dari perjalananku
menyandarkan jiwaku yg lelah dengan penatnya urusan dunia
hingga ku berteduh dari teriknya sang mentari disiang hari
maupun hujan yg datang mengguyur dan membasahi raga
serta engkau lah tempat ku bermimpi didalam gelapnya malam
kau sambut diriku dengan senyum penuh kasih sayang
peluhku hilang, penatku sirna bahagiaku pun datang
tatkala jiwa ku tandus dan gersang
kegundahan, kegelisahan dan kesedihan pun melandaku
namun kau bawakan padaku setetes air kehidupan
menghantar ku pada sebuah harapan dipenuhi keyakinan
"Dan itulah Engkau....." begitu ucapku.




aculyglagiberkutatdenganbermacammacampikiran. :)

Tuesday, September 06, 2005

Cinta & Peleburan

Perhentian yang terakhir di jalan mistik (kesadaran terhadap Kenyataan Tunggal) adalah mahabba atau cinta dan makrifat. Keduanya saling melengkapi, terkadang cinta dianggap lebih utama dan adakalanya makrifat dipandang lebih tinggi. Ghazali : cinta tanpa makrifat tidak mungkin-orang hanya dapat mencintai sesuatu yang dikenal. Para ahli mistik Islam (sufi) mencoba menggambarkan berbagai segi makrifat yaitu ; pengetahuan yang tidak dicapai melalui penalaran akal tetapi merupakan pemahaman yang lebih tinggi mengenai rahasia ketuhanan. Ada perumusan yang paling menyentuh hati seperti yang diberikan oleh Junayd : Makrifat...ialah keraguan hati antara menyatakan bahwa Tuhan terlalu agung untuk dimengerti dan menyatakan bahwa Ia terlalu dahsyat untuk dilihat.

Orang dapat mengenal sesuatu hanya sesuai dengan cintanya kepadanya. Doa menurut hadist yang diucapkan Rasulullah :Ya Tuhan, berilah aku cinta-Mu dan cinta mereka yang mencintai-Mu dan cinta yang membuatku mendekati-Mu dan buatlah cinta-Mu lebih kucintai daripada air yang sejuk.

Dizaman awal tasawuf. masalah cinta menjadi titik permulaan yang baik. Aliran ortodoks menerima mahabba hanya sebagai 'kepatuhan' dan bahkan beberapa ahli mistik islam moderat mengatakan bahwa 'mencintai Tuhan berarti mencintai kepatuhan kepada kekasih'. Abu Talib Makki merangkum gagasan tasawuf moderat:Bagi orang yang beriman cinta kepada Tuhan dan utusannya harus mengatasi segalanya, Rasulullah menjadikan cinta kepada Tuhan suatu syarat keimanan. Dan para ahli sufi pun merasa bahwa : 'Tak ada yang lebih disukai Tuhan ketimbang cinta manusia kepada-Nya.

Sari as-Saqati dari Baghdad mengatakan seperti yang dicatat oleh Hujwiri : Adalah kebiasaan Tuhan untuk selalu menampakkan diri kepada hati orang yang mencintai-Nya, agar supaya kebahagiaan yang ditimbulkannya mengautkan mereka untuk menahan segala penderitaan; lalu mereka berkata dalam doa: Bagai kami semua siksaan lebih diinginkan dari pada tertutup dari Engkau. Jika keindahan-Mu terungkap di hati kami, penderitaan tidak kami pikirkan.

Keakraban adalah kedekatan etik yang ditimbulkan kerena kepatuhan akan perintah Tuhan. Bersumber dari Hadist Qudsi: Hamba-Ku tak henti-hentinya mendekati-Ku dengan amal ibadahnta, sampai Aku mencintainya dan bila Aku mencintainya Aku-lah matanya yang melihat dan Aku-lah telinganya yang mendengar. Dan jika ia mendekat sejengkal, Aku mendekat sedepa, dan jika ia datang sambil berjalan, Aku mendekat sambil berlari.

Ada lagi yang mengatakan kerinduan sejati tanpa akhir karena yang dicintai juga tanpa akhir, makin dekat sang sufi kepada kekasihnya, ia makin meresapi kedalaman sifat-Nya dan inti hakikatnya seperti ngarai yang tidak terjajaki..
Berbagai tahapan cinta adalah uns 'kedekatan'; qurb,'keakraban ; shauq,'kerinduan' dan lain-lain. Hati orang arif adalah mahligai cinta, dan hati pencinta adalah mahligai kerinduan, dan hati orang yang rindu adalah mahligai kedekatan.

Cinta sebagaimana yang dialami oleh orang-orang sufi di zaman awal merupakan kepasrahan yang mempunyai corak yang sangat didasarkan pada pengalaman pribadi. Al-Hallaj bahkan tidak ragu-ragu menempatkan cinta lebih tinggi ketimbang iman : Cinta adalah karunia purba Ilahi; tanpa cinta tak mungkin orang memahami hakikat Quran apau pun iman. Para ahli mistik merasa bahwa cinta yang mereka alami bukanlah hasil usaha mereka sendiri; melainkan diciptakan oleh aktivitas Tuhan. Bukankah Tuhan mengatakan : Ia mencintai mereka, dan mereka mencintai-Nya (Q 5:59).

Satu ayat yang mengatakan cinta Tuhan mendahului cinta manusia ? Hanya bila Tuhan mencintai hamba-Nya, hamba-Nya itu dapat mencintai Tuhan dan dilain pihak, si hamba tak mungkin menolak mencintai Tuhan karena prakarsa datang dari Tuhan. Cinta tidak mungkin dipelajari, ia adalah hasil karunia Ilahi-andaikata dunia mau meraih cinta, ia tak akan mampu, dan andaikata ia mau menolaknya, ia tak akan kuasa, karena cinta itu suatu anugrah, bukan suatu hasil usaha.

Gagasan Tuhan adalah 'perbendaharaan yang tersembunyi' yang ingin dikenal, tumbuh dari perasaan bahwa Tuhan ingin mencinta dan dicintai. Bayezid melihat cinta seperti: Aku berjalan di padang rumput, hujan cinta baru reda, dan tanah masih basah, umpama kaki manusia melangkah di taman bungan mawar, demikianlah kakiku berjalan di dalam cinta. Shibli mengumpamakan :waktu seorang arif adalah umpama hari di musim semi, guruh menggelegar, awan menangis dan halilintar menyambar, angin bertiup dan kuncup mekar, burung berkicau, kegitulah keadaannya; ia menangis dengan matanya, tersenyum dengan bibirnya, membakar dengan hatinya, bermain dengan kepalanya, mengucapkan nama sahabat dengan mondar-mandir di depan pintunya.

Sesungguhnya ada diantara hambaKu yang mencintai Aku dan Aku mencintai mereka, dan mereka merindukan Aku, dan Aku merindukan mereka, dan mereka memandang Aku dan Aku memandang mereka...Tanda-tanda mereka adalah pada siang hari mereka mengusahakan kerindangan dengan penuh rasa harap, bagaikan gembala memelihara dombanya dan mereka merindukan kandangnya di kala senja, dan bila malam tiba, bayangan memudar, tikar terbentang ranjang terpasang dan setiap pencinta berdua dengan kekasihnya, maka mereka berdiri dan bersujud, menyeruKu dengan kata-Ku dan memuji-Ku dengan dengan rahmat-Ku, sambil setengah menangis setengah meratap, setengah bingung dan setengah mengeluh, kadang sambil berdiri, sambil duduk, sambil berlutut, sambil bersujud, dan Aku melihat penderitaan mereka demi Aku, dan Aku mendengar apa yang mereka keluhkan tentang cinta-Ku.

Pada jalan mistik ini ilmu pengetahuan tidak ada gunanya-hanya cahaya kearifan, cahaya kepastian yang dicapa melalui pengetahuan intuitif yang dapat membantu dalam mendekati rahasia cinta. Seorang ahli mistik dari Sind diabad ke-17 mengatakan :'Akal adalah keledai pincang, sedangkan cinta adalah bagaikan buroq yang bersayap yang membawa manusia ke hadirat Tuhan'. Cinta adalah sifat manusia yang paling murni. Tuhan menciptakan Adam karena cinta; Adam membawa dalam dirinya citra ketuhanan dan tak ada makhluk lain yang dapat menyamai ia dalam hal cinta. (kalau malaikat jatuh cinta, ia menjadi manusia sempurna).

Semoga bermanfaat

===
Diambil dari buku : "Dimensi Mistik dlm Islam", Annemaria Schemmel
===

NB:
ini jg diambil dari milist tetangga. lagi males bikin postingan ditambah lagi kompi di rumah lagi ngadat, bikin tambah males ajah. huhuhu... menyebalkan....... :(

-acul-

Monday, August 22, 2005

Namanya juga orang hidup

Hidup kita didunia ini selalu berkutat dari suatu urusan ke urusan yg lainnya. Namanya juga orang hidup, begitu orang selalu bilang. Katanya siy cuma orang mati ajah yg udah gak ada atw terbebas dari segala urusan(maksudnya urusan dunia).
Yang namanya urusan dunia bisa jadi membawa kebahagian bisa jg membawa kesedihan. Tapi perlu kita ingat sodara-sodara, bahwa yang namanya kebahagiaan ada pangkal dan ujungnya. Dan hanya ada satu kebahagiaan yang hakiki yang tiada pernah habisnya, yaitu kebahagiaan para ahli sorga. Begitu jg dengan kesedihan, bahwa kesedihan itu juga ada pangkal dan ujung. Kesedihan yang abadi yang tiada pernah habisnya hanyalah dimiliki oleh para ahli neraka. Naudzubillahi min dzalika

by achul

Lanjutan Cerita: *Sbuah Pertemuan*

Tiga bulan berlalu sudah semenjak peristiwa itu. Bang Jul sedang bersantai-santai di rumah karena jadwal kuliah yg semakin sedikit di tingkat-tingkat akhir perkuliahan. Bang Jul sejenak mencoba menikmati waktu sambil mendengarkan nada-nada berirama lounge dari Cafe Del Mar. Yup, sejenak melupakan kepenatan kehidupan kampus yang sebelumnya padat dengan kegiatan perkuliahan baik tugas-tugas kuliah, praktikum maupun Quiz yang selalu diadakan setiap minggu oleh para dosen yang seneng ngeliat tampang mahasiswanya mendadak pucat dan berkeringat dingin begitu melihat soal-soal quiz.

“Hey kamu, mahasiswa yg duduk di ujung sanah, kenapa muka kamu pucat..?” Sang Dosen menegur mahasiswa yang begitu menerima lembar soal quiz langsung mengeluarkan keringat dingin sedingin-dinginnya seolah-olah kutub utara tiba-tiba terpampang diwajahnya dan berwajah pucat pasi seputih beruang kutub. (Tinggal siapin kain kapan ajah tuhh.., bentar lagi jg kena serangan jantung trus pingsan dan keabisan napas dehh.....).
“ehh, emm...i.yah pak, Sssaya sss...ssaa..sakitt..” si Mahasiswa menjawab dengan gugup sesuai dengan keadaan psikologi jiwanya saat itu yg sedang terguncang oleh soal-soal Sang Dosen.
“kok bisa..? tadi Saya liat kamu cengangas-cengenges gak karuan sebelum masuk kelas ini. Pasti kamu cari alasan biar bisa gak ikut quiz ini yahh...? jangan coba-coba ngadalin sayah yah..?” Sang Dosen menuduh si mahasiswa.
“tadi emang Sssaya sehat pak.., tapi begitu liat soal yang bapak buat ssssaya tiba-tiba jadi eneg mo muntah dan jadi gak enak badan gini. Bapak bikin soal dari buku yg mana siy pak..? kok Sssaya prasaan gak pernah nemu ini soal...?”
“Kamu emangnya baca buku apa...?”
“Sssaya baca buku The Da Vinci Code dan Angel and Demon pak...?”
“Dasar mahasiswa dodol, ini ujian kalkulus tauk..!!! gak ada sangkut pautnya sama itu buku..!sudah kamu pulang sajah sanah..! gak usah ikutan quiz dan kelas inih..” “Jadi..., jadi sssaya boleh pulang niy pak...?” si mahasiswa berkata sambil berlaga gagap dan gugup.
“Iyahhh.. pulang sanahh..!! masa saya suruh kamu tidur disini ampe jam kuliah saya berakhir...!! dasar mahasiswa dodol..” Sang Dosen berucap dengan ekspresi wajah yang sebentar lagi berubah menjadi srigala yang siap menyantap mangsanya karena kelakuan si mahasiswa yang agak-agak oon bin dodol pake pura-pura gak ngerti maksud perintah dari si dosen.
“Terimakasih Pak..., itu yg memang saya harapkan pak.., daripada saya ntar masuk rumah sakit kena stroke cuma gara-gara gak bisa ngerjain soal dari Bapak..” dan segera mahasiswa itu meninggalkan kelas dengan riang gembira dan secara spontan menjadi sehat walafiat kembali tak kurang sesuatu apapun. (dasar mahasiswa gokil... ada gak siy yg kyk gituhh...?)

Ya begitulah sedikit warna kehidupan perkuliahan di kampus, tiap minggu, tugas, kuis, tugas, kuis yang tak henti-hentinya ampe bosen tp gak boleh bosen (sulit kan..?, dah kayak buah simalakama ajah, dimakan sakit perut gak dimakan jg sakit perut). Sekarang Bang Jul tinggal menyelesaikan satu mata kuliah lagi dan tugas akhirnya menyusun skripsi. Tapi saat ini waktunya santai dulu buat Bang Jul di rumah. Sebuah alunan musik dari cafe del mar,

we can be, we can be more than ever people
more than ever people more than ever people...
wake up your lazy people, put on your hands and realize
we can be positive people, and just your attitude and wise
we can be, we can be more than ever people
more than ever people more than ever people

Tiba-tiba ditengah-tengah keasyikan mendengarkan alunan musik Cafe Del Mar, Bang Jul dikagetkan oleh panggilan suara yang cukup akrab ditelinganya. Yup, suara itu berasal dari Ayahandanya.
“Jul..Jul....... lagi ngapain dikamar..? kesini sebentar Ayah mo ngomong..!” Ayah Bang Jul memanggil karena ada sesuatu yg mungkin ingin disampaikan kepada Bang Jul. Dengan segera Bang Jul bangun dari santainya dan menghampiri sang Ayah.
“Ada apa siy Ayah manggil-manggil Jul..? Jul kan lagi asik di kamar..”
“Ehh, kamu tuh kl dipanggil lama banget siy.. lagian ngapain kamu dikamar seharian..? palingan liatin cecak pacaran...gak mutu tauk..!!!”
“Ah Ayah bisa ajah, emang ada apa siy...?”
“Gini.., kan kamu kebetulan lagi dirumah ajah niy.., nah, besok minggu tuh ponakan Ayah yg anaknya Tante Ida di Ciomas Banten mo nikahan. Jadi Ayah minta kamu temenin Ayah kesana yahh, skalian kita ziarah ke makam kakek kamu disana..”
“Owhh..... kirain ada apa gituhh.., ternyata itu tohh.....” Jul menjawab tanpa ekspresi.
“Ehh.. nanti Tante Dyah skluarga jg dateng lohhh...” Ayah Bang Jul melanjutkan. “Trus...” Jul masih menjawab tanpa ekspresi.
“lohhh...... kamu ini gimana siy Jul, Tante Dyah kan Ibunda nya si Sasya, kamu dah tau kan..?”
“Hahh...!”

Akhirnya Bang Jul mengeluarkan ekspresi di raut wajahnya stelah sedari tadi hanya menjawab tanpa ekspresi. Tapi ekspresi Bang Jul kl ini agak aneh, mungkin karena ucapan Ayah Bang Jul yg menyebut nama Sasya mengembalikan memory Bang Jul kembali kepada peristiwa yg membuat Bang Jul bete dan kesal. Tapi disisi lain, Bang Jul ingin sekali mengetahui dan melihat secara langsung seperti apakah wajah dari makhluk yg bernama Sasya itu. apakah dia mirip dengan Paris Hilton atau minimal mirip dengan Dian Sastro atau jangan-jangan malah mirip Omaswati atau Mpok Nori lagihh. Whuaaaa..... tolonggg.....!! Bang Jul membatin dalam hati.
“Kamu kenapa Jul..? kok seperti ada sesuatu di wajah kamu begitu Ayah menyebut nama Sasya. Kamu dah pernah ketemu yahh...? dia kan satu universitas sm kamu..” Ayah Bang Jul melontarkan pertanyaan yg membuat Bang Jul tersadar dari lamunannya.
“Ahh.. gak, gak kok yahh... ya udah, nanti kita berangkat kesana naek apa...?” Bang Jul terlihat mencoba mengalihkan topik pembicaraan dan berkeinginan tidak membahas atau menceritakan apa yg pernah dialaminya dengan Sasya.
“Nanti kita bareng Tante Nany. Tante Nany akan jemput kita pagi-pagi. Jadi kamu nanti abis sholat subuh jangan pake tidur lagi yahh..! langsung mandi trus sarapan. Ingat tuhh..!” Ayah Bang Jul mengingatkan Bang Jul akan kebiasaannya yg suka tidur lagih sehabis sholat subuh. Mungkin karena udara subuh yg masih dingin yang selalu menggoda mata Bang Jul untuk dipejamkan kembali membuat Bang Jul tak tahan untuk merebahkan kembali tubuhnya dipembaringan yg jg turut melambai-lambai dimata Bang Jul. Begitu menggoda. Dasar pembaringan murahan. Bang Jul tak tahan godaannya.
“Okeh..okeh..., besok pagi Jul gak akan tidur lagi sehabis sholat subuh dehh.., Jul janji..” sambil mengacung dua jari berbentuk hurup ‘V’ yang katanya artinya seseorang terikat dengan janji yg telah diucapkannya.

Keesokan paginya Bang Jul bangun sesuai dengan janjinya, tidak tidur lagi setelah sholat subuh, melainkan mandi trus sarapan dan bersiap-siap berangkat menuju kampung halamannya. Tante Nany skluarga (suami dan seorang anaknya) pun datang pagi-pagi sekali seperti yg Ayah Bang Jul ucapkan kemarin. Tanpa terlalu lama berbasa-basi, mreka smua masuk ke dalam mobil kijang yg memang memiliki daya tampung penumpang cukup lumayan luas. Perjalanan menuju kampung halaman Bang Jul tempat dilangsungkan nya akad dan resepsi pernikahan memakan waktu kurang lebih 2 jam. Dan kurang lebih selama 2 jam dijalan Bang Jul akan ditemani bersama seorang makhluk kecil yg lagi lucu-lucunya dan nakal-nakalnya bermain.
“Omm Jul, kok gak ngajak pacarnya jg siy...? gak punya yahh..? niy jadi pacar boneka barbie ku ajah mo gak..? dia jg masih sendiri kok, kemarin boneka pasangannya udah aku injak-injak dan banting-banting. Abis aku dah bosen sm dia..” Sepertinya ponakan Bang Jul yg bernama Intan kl sudah seperti ini berarti sedang kambuh kejahilannya. Dia akan selalu mengucapkan sesuatu yg sangat unpredictable, membuat Bang Jul mati gaya.
“Eh iyah yahh... knp Om Jul gak ngajak pacar yahh.. knp yah Tante..?” Bang Jul berusaha mencari bantuan.
“Lohh.... kok kamu malah nanya Tante siy Jul.. emang kamu dah punya..?”
halahhh... Tante Nany bukan membantu Bang Jul malah dia semakin membuat Bang Jul lebih mati gaya lagi.
“Eh, iyah siy Intan.. Om emang blum punya pacar. Tp Om kan gak mungkin donk jadi pacar boneka barbie kamu. Pertama, secara dia itu boneka yg gak bisa Om pacarin, kedua, nanti kl Om jadi pacar boneka kamu terus nanti kamu nya bosen, ntar Om bernasib sama lagi sperti boneka-boneka sebelumnya yg kamu campakkan kalau km dah bosen setelah sebelumnya kamu siksa dengan cara dibanting, diinjak trus dilempar ke kali. Om gak mo ahhh....” Bang Jul coba memberikan argumentasi.
“Gak lahh, gak begitu Om.. kl Om mo jadi pacar boneka barbie Intan, nanti Om, Intan kasih aer keras dulu. Kan jadinya sm tuhhh, boneka gak bernyawa Om jg gak bernyawa.”
Hahh.....! Gubraksss...... niy anak salah makan kali yah tadi pagi. Diajarin apa siy sm orangtuanya, Bang Jul coba menganalisa. Sakit..sakit... niy anak pasti lagi sakit panas kali.... masa dia bisa ngomong kyk gitu siy..? kenapa niy anak harus ikut siy..parahhh.... jerit Bang Jul dalam hati.
“Aduhh Intan, tega banget siy kamu... masa Om mo di aer kerasan siy..? emang Om binatang apa?”
“Iyah niy kamu Intan, km gak boleh ngomong gituh sm Om Jul, mama kan gak ngajarin kamu ngomong seperti itu” Tante Nany menasehati anaknya yg sepertinya kali ini dah klewatan ngerjain Bang Jul.
“Iyah mah.. intan cm bercanda kok. Gpp kan Omm..?” intan berkata tanpa rasa bersalah dan sambil tersenyum manis yg membuat hati Bang Jul pun luluh seketika dan melupakan kejahilan intan tadi.
“Tapi kucing dirumah jg gak ada pasangan tuh Omm.. Om mo gak..? atau, kan Om ada jenggotnya tuhh, gimana kl sm kambing ajahh...?”
Arrgghhhhh.....! Bang Jul bener-bener kewalahan menghadapi keponakannya yg super jahil dan ingin segera rasanya Bang Jul turun dari mobil dan melanjutkan perjalanan naik bis sajah. Tapi berhubung ini masih di jalan tol, mana mungkin ada bis yg mo berhenti. Bener-bener pilihan syulid dan hidup pun syulid
“Lohhh.. Om Jul ngapain daritadi ngeliatan ke jendela nengok kanan kiri..? nyari bis yahh..? pah..pah.. berhenti dulu pah, Om Jul mo turun kyknya tuh. Om Jul mo naek bis yahh..? nanti hati-hati di jalan yah Om Jul..” Intan seolah-olah membaca mimik muka Bang Jul. Huhuhuhu.... Bang Jul seperti menangis dalam hati. Dasar keponakan usil. Kalo gak ada mama papa nya udah Bang Jul pites niy ubun-ubunnya.
“ehh, Intan... gak boleh begitu. Om Jul bukannya mo turun, Om Jul cm lihat-lihat pemandangan ajah kok. udah cukup isengnya sm Om Jul, jangan usil lagih” mamanya kembali menasehati anaknya yg super usil.
“iyah Intan, papa gak mo kamu usil lagih. Duduk yg baik sana. Jangan usil lagih” kali ini papa nya intan ikut menasehati.
“huahahaha.... dasar anak-anak. Udah Jul kamu gak usah ambil hati” Ayah Bang Jul pun ikutan berkomentar melihat kelakuan intan dan tampang Bang Jul.

Akhirnya penderitaan Bang Jul dalam mobil bersama ponakannya Intan akan segera berakhir stelah mobil keluar dari pintu tol. Dan mobil melesat melaju menuju desa ciomas. Intan pun terlihat lebih diam, mungkin karena sudah merasa kecapean karena selama dlm perjalanan menjahili Bang Jul.

Selang 20 menit kemudian tibalah Bang Jul di kampung halamannya, sebuah kampung yg memang penduduknya satu sama lain adalah masih bersaudara. Bang Jul beserta rombongan tiba lebih awal dimana sang pengantin pria yg notabene adalah orang Jakarta blum tiba ditempat. Stelah bertemu dengan Tante Ida dan suaminya sebagai pemilik hajat, Bang Jul mencari tempat duduk yg nyaman dihalaman rumah. Sambil sesekali memperhatikan orang-orang yg mulai berdatangan untuk menyaksikan prosesi akad nikah. Bang Jul blum melihat wajah Tante Dyah Ibunda si Sasya yg memang wajahnya masih cukup di ingat oleh Bang Jul. Ayah Bang Jul pun sudah berbaur dengan sanak sodara dan kerabatnya yg sudah hadir terlebih dahulu. Tak berapa lama kemudian terdengar suara irama rebana yg ditabuh diiringi shalawat Nabi yg menandakan bahwa pengantin pria sudah tiba. Prosesi akad nikah pun segera berlangsung. Nuansa khidmad dan sakral begitu sangat kental terasa saat prosesi dimulai. Sang penghulu dan sang ustadz yg diundang memberikan wejangan yang begitu mendamaikan serta menyejukkan kepada kedua pengantin.

Beberapa sosok wajah yang berusia sepantaran Bang Jul berlalu lalang mencoba mengambil gambar moment yg paling bahagia ini. beberapa diantaranya memang Bang Jul kenal. Tapi beberapa diantaranya seolah-olah pernah Bang Jul lihat tapi entah di mana ataw di acara apa. Bang Jul mencoba berspekulasi setiap ada cewek cakep trus bertampang ataw berpenampilan seperti orang Jakarta menganggap barangkali itu Sasya. Trus kalo ada cewek yg lebih cakep lagi, brarti gugur pernyataan Bang Jul kepada cewek sebelumnya yg di anggap cakep dan begitu seterusnya. Kan tadi emang Bang Jul nganggepnya si Sasya mirip sm Paris Hilton ataw Dian Sastro bukan Omas ataw Mpok Nori. Gak banget getto lohh....

Prosesi akad telah selesai dan giliran waktunya memberikan selamat kepada kedua pengantin. Berhubung tamu yg datang begitu banyak, ketimbang ngantri memberi selamat mending ngantri ngambil makanan, demikian pikir Bang Jul. Pada saat makan, terlihat beberapa cewek berjilbab melirik ke arah Bang Jul. Mungkin dalam hati tuh cewek. ‘Hai cowok, kok sendirian ajah siy... gak pengen apah kyk pengantin didalam...?’ fiuhh... Bang Jul mencoba berkonsentrasi sm makanannya. Meskipun dalam hatinya berkata, ‘tunggu yahh, gw habisin makan gw dulu, laper banget niy soalnya, ntar ajah kenalannya’. loh kok pada bicara pake bahasa isyarat siy. Tapi itu cm sesaat karena tiba-tiba ada cowok yg nyamperin itu cewek sambil bawain makanan. Halahhh.... tuh cewek dah punya cowok kyknya. Batin Bang Jul sambil trus melahap makanannya.

Setelah selesai makan, Bang Jul keluar dari rumah ke jalan sekedar mencari udara segar. Terlihat seorang sodara sepupu Bang Jul yg merupakan anak dari kakak kandung Ayahnya Bang Jul duduk di bawah pohon rindang sambil menghisap rokok. Bang Jul pun menghampiri dan duduk disebelahnya.
“Ehh, Kak Seha, sendirian ajah niy, kumaha damang..?” Bang Jul menyapa sepupunya dengan panggilan kak karena menghormati silsilah keturunan.
“Ehh, Dede Jul, alhamdulillah, sae.. iyah niy sendirian ajah, didalam rame banget jadi mending diluar ajah, Dede Jul kumaha kabarna..?” sepupu Bang Jul balas menyapa dengan panggilan dede yg karena secara umur memang sebenarnya lebih tua Bang Jul dari sepupunya. Tapi berhubung kl panggil nama ajah gak sopan karena yg dipanggil lebih tua, maka kata dede ditambahkan diawal nama.
“Alhamdulillah, sehat. Iyah. Didalam rame banget, mangkanya saya jg keluar buat ngadem. Eh, Kak Seha kenal yg namanya Sasya gak anaknya Tante Dyah...?” Bang Jul coba bertanya kepada sepupunya ini tentang Sasya yg barangkali tahu sosok orangnya yg mana. Karena secara mobil yg udah datang banyak yg bernomor polisi Jakarta, jadi gak mungkin si Sasya sekluarga atw minimal Ibundanya yaitu Tante Dyah blum datang. “Prasaan pernah denger namanya dan pernah ketemu, tapi saya agak lupa yg mana orangnya karena itu mungkin dulu bangett..” Rupanya spupunya Bang Jul yg bernama Seha ini jg tidak terlalu ingat wajah dari Sasya.

Sebetulnya di hadapan Bang Jul dan spupunya Seha berdiri seklompok anak muda yg kl dilihat dari penampilannya pasti orang Jakarta. Terlihat bahwa mereka sedang asik bicara sambil tertawa dan bercanda. Diantaranya terdapat cewek-cewek berjilbab yg salah satunya Bang Jul lihat pas saat makan tadi. Lagi-lagi Bang Jul berpikir dan berujar dalam hati, mungkin salah satunya ada yg bernama Sasya. Tiba-tiba Ayah Bang Jul keluar dari rumah pengantin dan ikut berbaur dengan kerabatnya yg sudah terlebih dahulu berada diluar rumah. Ketika melihat sekumpulan anak muda itu, tiba-tiba Ayah Bang Jul menghampirinya. Bang Jul yg melihat itu tidak tahu dan tidak mengerti apa yg akan dilakukan oleh Ayahnya. Dalam hati Bang Jul hanya berkata, mungkin ada keponakan Ayah Bang Jul yg dikenalnya. Jadi Ayah Bang Jul menghampirinya. Kemudian terdengar suara dari Ayah Bang Jul.
“Halo smua, yang mana niy yg namanya Sasya..?” Eh busyet dehh ternyata Ayahnya Bang Jul mencari Sasya. Wadohh, Bang Jul langsung panik gak menyangka akan seperti ini jadinya. Salah seorang dari kumpulan itu menunjuk ke salah seorang cewek berjilbab dan berkata,
“Ini yang namanya Sasya pak..”
“Owhhh..... ini Uwa cm mo kenalin anak Uwa yg masih sodara jg sm kamu dan kuliah di universitas yg sama dengan Sasya.”

Terlihat wajah Sasya yg jg ikutan panik dengan tindakan Ayah Bang Jul yg begitu diluar dugaan. Bang Jul sendiri bingung harus ngapain, kl mo kabur ntar malah di curigain lagih. Mo pura-pura kebelakang sakit perut gak mungkin karena kl mo numpang ke belakang tetep harus melewati si Sasya. Lagian agak susah jg bikin wajah pura-pura jadi pucat dalam waktu sekejap Akhirnya Bang Jul pasrah dengan apa yg bakal terjadi. Ayah Bang Jul pun tiba-tiba mengalihkan pandangan matanya ke arah Bang Jul.
“Jul sini...” Bang Jul pun mau tak mau datang dan menghampiri Ayahnya.
“Nah ini, yang namanya Sasya anaknya Tante Dyah. Sasya ini jul anak uwa... kan jadi enak kl sesama sodara dah saling kenal..ya udah pada ngobrol yah” Ayah Bang Jul saling memperkenalkan jul dengan Sasya dan kemudian meninggalkan Bang Jul untuk berbaur lagi dengan kerabat dan sodara-sodaranya yang lain. Maklum kl bukan karena peristiwa ini gak mungkin Ayah Bang Jul bisa bertemu dan menyapa sodara-sodaranya dan kerabat-kerabatnya dikampung.

“Alow, gw Jul...” jul mengulurkan tangannya mengajak Sasya bersalaman. Sesaat tp penuh arti dimana Bang Jul akhirnya bertemu dengan sosok sepupunya yg terdengar agak sombong dalam nada bicaranya di SMS.
“Alow jg, gw Sasya...” Sasya jg mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan jul. Menyunggingkan senyuman manis yg ia punya.
“Owhh.. loe temennya Mba Mela itu yahh..angkatan berapa..?” rupanya Sasya masih ingat dengan SMS an nya dengan Bang Jul dan mungkin Mela jg sudah menceritakan kepada Sasya perihal Bang Jul.
“Iyahh, Mela dah cerita ke loe jg yahh..? gw angkatan 34. loe angkatan berapa..?” Bang Jul balik bertanya kepada Sasya.
“Iyah, Mba Mela udah cerita ke gw. gw angkatan 35”

Sesaat setelah Sasya berkata itu ada kevakuman percakapan yg terbentuk karena memang sebelah kuping Sasya dipakai untuk ngobrol sm Bang Jul dan sbelahnya lagi dipakai untuk teman-temannya Sasya yg sedari tadi asik ngobrol sambil bercanda. Akhirnya Bang Jul memutuskan berpamitan sm Sasya untuk kembali duduk bersama spupunya kak seha.
“Gw kesana dulu yahh...”
“Owhh.. okeh..”

Berakhirlah percakapan singkat itu dengan rasa puas dalam hati Bang Jul. Akhirnya Bang Jul bertemu dengan spupunya Sasya. Meskipun wajahnya tak seperti yg dibayangkan oleh Bang Jul yg berharap mirip dengan Paris Hilton atw minimal mirip Dian Sastro tapi setidaknya wajah sepupunya jg tidak mirip dengan Omaswati ataupun Mpok Nori. Dan satu hal lagi, sebenarnya Sasya adalah orang yg ramah dan tak sesombong seperti nada bicaranya lwt SMS. Apa benar sperti itu...? tunggu ajah deh kelanjutannya :)


by achul

Friday, August 19, 2005

Dulu Hiking Sekarang Touring

Yup, gimana gak judulnya seperti itu karena baru-baru ini gw habis melakukan perjalanan terjauh gw mengendarai motor sampai dengan Bandung yg memerlukan waktu tempuh kurang lebih 4-5 jam dari Jakarta bersama seorang rekan yg biasa dipanggil Kucir. Dan di Bandung jemput temen lagi yg biasa dipanggil Anjrit. Kalo dulu emang naek gunung kemana ajah gw jabanin, sekarang mah touring naek motor. Kalo dipikir-pikir, yah sama lahh kyk perjalanan naek gunung. Touring memerlukan kesiapan fisik dan mental jg. Badan harus fit dalam menghadapi terpaan angin, debu jalan, terik matahari maupun hujan. Kesabaran harus besar ketika menghadapi kemacetan-kemacetan di jalan, kendaraan yang suka saling serobot dan salip-salipan berebut jalan. Ya begitulah emang kalo orang berkendaraan. Dan ini adalah perjalanan terjauh gw dengan berkendara motor, yang sebelumnya tuh gw paling jauh cuma sampe Sukabumi doank ke daerah Cisaat tempatnya Kang Irlan. Mendengar kata Sukabumi Tiba-tiba temen gw langsung motong,

Temen: “Hahh.. lo dah pernah ke Sukabumi..?”
Gw: “Yup...”
Temen: “Lewat ‘danau’ itu donkss..?”
Gw: “Lah iyahh, emang lewat mana lagi..”
Temen: “Brarti...?”
Gw: “Bener..”
Temen: “Jadi..?”
Gw: “Ya begitulahh....”
Temen: “Loe mampir kerumah nya donk...?”
Gw: “Rumah sapa...?”
Temen: “Eh, Selamat yahh....”
Gw: “Selamat apaannn.....???”
Temen: “Huahahaha...” *Temen gw langsung kabur cekikikan gak karuan*
Gw: “Fiuhh..Sakit tuh orang...!!” *@#%#$#$%$*

Oia, buat Kucir dan Anjrit, report perjalanan ke Bandung nya gw posting terpisah ajah yahh. Mungkin minggu depan kali baru gw posting. Habis masih dalam penulisan siy. terutama pengalaman kedua kalinya kedua di telp Bapaknya temen yg bikin gw deg-deg an plus pas pulang dari Soreang yg nyasar gak karuan tengah malam (sekitar jam 24.00-25.00) disebuah komplek perumahan dan gak tau jalan keluarnya kl seandainya kita gak nemuin tukang ojek yg kebetulan abis nganterin orang di komplek itu dan udah mo pulang jg. ancur banget dehhh :D

Tuesday, August 16, 2005

Sebuah Kehilangan

Setiap kita merasa kehilangan seseorang, pastilah kesedihan yg datang menghampiri kita. yeahh.. semua bilang itu manusiawi. Karena secara tidak langsung kita memang memiliki keterikatan satu dengan yg lainnya. Yup, kita sama-sama keturunan Nabi Adam AS. Lalu bagaimana kl ternyata kita kehilangan seseorang yg memang benar-benar memiliki keterikatan kuat dengan nya, misalnya ikatan keluarga..?. Bersiaplah untuk menyediakan hati yg luas, sabar dan ikhlas ketika kita kehilangannya. Apalagi ketika semasa hidupnya hingga mendekati ajalnya sangat amat meninggalkan kesan.

Beberapa hari yg lalu gw kehilangan seseorang keponakan yang meninggal dengan perantara sakit. Yang kemudian dibawa ke rumah sakit dan dirawat hanya sampai 3 hari. Kmudian dengan tenang dan damai menghadap sang Khalik setelah sebelumnya dia berpamitan dengan Ibunya.
” Bu…, nanti Jam 9 Nurul mo pulang…”,Sang anak berkata kepada Ibunya.
Sang Ibu yg blum mengerti maksud si anak hanya menjawab,
“Iyahh.. mangkanya kamu lekas sembuh biar bisa cepat pulang dari sini..”
si anak yg tersadar bahwa Ibunya tidak mengerti maksud dari ucapannya kemudian mencoba menyampaikan kembali maksud perkataannya tadi.
“Bu.., Nurul bukan mo pulang ke rumah.., tapi Nurul mo pulang menghadap Allah SWT”
sang Ibu yang mendengar perkataan si anak tentu saja merasa gundah dengan ucapan anaknya, kemudian mencoba membesarkan hati si anak.
“Ehh.., kamu gak boleh ngomong begituuu… udah kamu istirahat ajah biar lekas sembuh yahhh….”

Terkadang ketika kita sedang mendapatkan sakit, kita tiba-tiba dengan sangat amat mudah merasa dekat dengan sebuah kata yg bernama kematian. Sehingga kita merasa sedih, merasa penuh dosa, merasa sudah hampir tiba ajal kita dan kemudian mengeluarkan kata-kata yg terdengar tak lazim didengar bagi orang-orang yg merasa sehat. Tetapi bagaimana seandainya ucapan itu ternyata memang bukan hanya ucapan orang yg sedang merasa sakit tapi memang orang yg merasa waktu hidupnya di dunia ini sudah habis..??? inilah kejadian yg terjadi dengan keponakan gw itu. Setelah berkata seperti itu kepada Ibunya, si anak yg jg merupakan seorang kakak dari adiknya sempat memberikan sebuah pesan kepada adiknya yg bernama Lia.
“Lia, km kan masuk IPA, nanti kl sudah lulus SMA, km kuliah di Kedokteran ajah yahh “
si adik yg memang tidak tahu harus berkata apa-apa hanya mengangguk pelan mengiyakan perkataan si kakak, yg mungkin itu jg bisa menjadi sebuah wasiat baginya.

Dan memang ternyata apa yg telah di ucapkan si anak kepada Ibunya bukanlah sebuah ucapan orang yg sedang sakit. Tapi orang yg telah melihat malaikat penjemputnya sudah menghampirinya, memberikan salam dan menyampaikan pesan dari sang khalik. Bahwa sang khalik sudah menanti dan menunggunya. Sekitar jam 9 an, sang anak pun menghembuskan napas terakhirnya. Ledakan tangis pun tak tertahankan lagi memecahkan sebuah keheningan sebelumnya. Begitulah takdir Tuhan. Si anak mampu menyampaikan kapan waktu ia akan kembali kepada sang Khalik.

Seorang tante yg mengetahui cerita si anak dirumah sakit pun akhirnya mencoba sharing sebuah cerita. Ketika si anak dulu sewaktu kecil di ajak pergi ke Bogor, dia melihat sebuah gedung yg besar. Kemudian si anak bertanya kepada tante nya, gedung apakah gerangan. Sang Tante pun memberitahu keponakannya bahwa itu adalah gedung IPB dimana banyak orang-orang yg pintar kuliah disana. Kemudian si Tante melanjutkan, kelak jika kamu ingin kuliah disana, kamu harus belajar yg rajin dan giat. Si anak pun menjawab bahwa ia kelak dan berkeinginan untuk kuliah di IPB.

Sebelum akhir hayat nya, si anak memang tercatat sebagai mahasiswa D3 IPB tingkat I di Jurusan Peternakan IPB. Ucapan sang anak diwaktu kecil telah menjadi sebuah kenyataan. Dan sekali lagi, ucapan seorang anak yg sedang sakit pun ternyata menjadi sebuah kenyataan. Subhanallah, Maha Besar Engkau ya Allah berserta dengan kemuliaan dan ke Agungan yang ada pada Mu. Smoga Engkau memberikannya tempat yg mulia di sisi Mu sesuai dengan amal ibadahnya. Dan keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Aminn....

by achul

Friday, August 12, 2005

Goresan Kecil

Setiap kata yang ku rangkai
Hanyalah guratan atau goresan kecil manusia biasa
Tentang Sebuah kehidupan yg ingin dilukis dengan pena
Diatas sebuah kanvas yg tak berbatas dan mungkin tak berbingkai
Agar tak terbuang percuma dan tak terserak sia-sia
Yang kelak menjadi sebuah cerita masa lalu
Jejak sejarah dari kehidupan seorang anak manusia
Mungkin juga cerita tentang angan, impian dan harapannya dimasa depan
Selama nafas masih berhembus dan jantung masih berdetak
Semoga semua dimengerti dan dipahami


by achul

Monday, August 08, 2005

Sebuah Cerita: *Penafikan & Miss informasi*

Cerita sebelumnya: *Awal Mula Seorang Sepupu*


*PENAFIKAN & MISS INFORMASI*
Tujuan Bang Jul mencoba mencari spupunya tak lain hanya ingin memperpanjang tali silahturahmi dan agar tak mati obor. Sebuah istilah yang digunakan dimana sesama saudara sudah tidak saling kenal dan mengenal lagi satu dengan yang lainnya. Bang Jul terus berusaha mencari informasi tentang keberadaan Sasya hingga akhirnya Bang Jul bertemu dengan kakak kelasnya yang bernama Mela di Kampusnya, tepatnya di sebuah Jurusan penuh hipotesis, asumsi dan nilai toleransi.
Bang Jul pun menghampiri Mela dan menyapanya.
“Hai Mela, pa kabar...? lama gak kliatan kemana ajah..?” Bang Jul memulai percakapan.
“Halo Bang Jul, gw baik-baik ajah, iya niy gw lagi sibuk nyusun skripi..” Mela menjawab. “Gw mo ketemu dosen susah banget siy...!” Mela menggerutu, karena beberapa hari ini dia sudah menunggu sang dosen untuk membuat suatu janji untuk membahas skripsinya tp sayang sang dosen tak kunjung kelihatan juga batang hidungnya.
“Gini niy kalau dosen lebih mentingin proyeknya daripada Mahasiswanya. Soalnya kalau proyek ada duitnya, Mahasiswa emang kagak duitnya, apalagi Mahasiswa yang tampangnya kucel dan bayar SPP nya suka nunggak-nunggak, kasian kan...!!” Mela Melanjutkan gerutuannya.
“Emm.. iya juga siy..” Bang Jul coba mengiyakan dengan suara yang tenang dan coba menenangkan Mela yang menggerutu dan berekspresi jutek karena saking sudah terlalu lama menunggu sang dosen yang tak kunjung datang.
Bang Jul jadi terpikir bahwa memang terkadang bukan salah si Mahasiswa/Mahasiswi jika dalam menyusun skripsi membutuhkan waktu terlalu lama. Terkadang ada faktor dari si dosen juga atau beberapa/segelintir dosen yang kadang memiliki kesibukan diluar kegiatan akademiknya dan ini disamping faktor Mahasiswa/Mahasiswi yang nunggak bayar SPP nya.
Seandainya SPP bisa dibayar pake daun, mungkin para orangtua Mahasiswa/Mahasiswi yang berasal dari daerah akan berbondong-bondong ngirim daun kepada anaknya, mungkin tidak hanya sebulan sekali tapi bisa seminggu sekali. Berhubung bayarnya harus pake duit, terkadang para orangtua tersebut terpaksa harus menunggu dulu hasil panen dulu, baik dari perkebunan atau persawahan atau peternakan mereka.
Kemudian Bang Jul coba memfokuskan pada tujuan awal Bang Jul menyapa Mela, yaitu menanyakan sepupunya karena setau Bang Jul Mela ini ngekost didaerah yang sama dengan spupunya.
“Eh, Mel.., loe ngekost di daerah TM kan yahh..?” tanya Bang Jul.
“Di TM brapa Mel..?”
“Ada apa emangnya Bang Jul..? gw emang ngekost di TM1” jawab Mela tenang, mencoba cooling down dari kesalnya tadi.
“Ahh, gak.. gak ada apa2..” Bang Jul coba memperlihatkan seperti tidak ada sesuatu dari pertanyaannya.
“Ahahh...” tiba-tiba Mela mengagetkan Bang Jul.
”Cewek loe ngekost disana yahh..?” selidik Mela,
”Atau ada yang lagi loe incar yah disana..? Hayoo ngaku..!!!” Mela Melanjutkan dengan intonasi penuh tanya dan curiga kepada Bang Jul.
“Ya gak lah Mel, gw masih setia kok sm cewek gw, emang gw cowo apaan siy..?” Bang Jul coba melakukan pembelaan.
“Iyahhh.. loe tuh cowok iseng yang suka ngisengin cewek-cewek dan suka bikin cewek ngarep-ngarep sama loe padahal loe nya sendiri kan dah punya cewek..” Mela coba meledek dan menyindir Bang Jul.
“Huahaha... sialan loe Mel, masa siy gw ampe segitunya..” Bang Jul tertawa dengan muka yang memerah dengan sindirian Mela dan coba berpikir apa iya Bang Jul seperti yang Mela katakan.
“Coba loe tanya cewek satu jurusan deh, pasti mereka akan menjawab dengan koor yang kompak “SETUJUUU..”, mata loe itu tuh yang bikin takluk cewek..” Mela coba menjelaskan.
Bang Jul yang mendengar perkataan itu langsung kaget, apa iya cewek satu jurusan akan setuju dengan pernyataan si Mela. Tp Bang Jul tak ambil pusing, ia langsung kembali kepada inti pertanyaannya.
“Maksud gw nanya tadi tuhh, gw pengen tau di kost an loe ada yang namanya Sasya gak, anak Kedokteran Hewan..???”
Mela terdiam sejenak, sambil tersenyum mendengar nama yang baru saja Bang Jul ucapkan.
“Owhh..... jadi loe lagi ngegebet si Sasya anak FKH itu yahh..?”
“Huahaha..., mendingan jangan dehh, dia kan dah punya pacar tauk..!!! dan pacarnya lebih ganteng dari loe..!” Mela tertawa menyeringai dan lebar.
Busyet deh, dalam hati Bang Jul, sialan juga niy Mela, Bang Jul tetep ajah dituduh mo ngegebet anak kost an di tempat si Mela nge kost.
“Mela sayang, cantik dan baik..” buru-buru Bang Jul melanjutkan dengan muka menggoda dan penuh tipu daya. Dan harus diakui bahwa sebagian para wanita tiba-tiba akan melunak dan berkata lebih lembut dan manis serta bersikap jadi manja jika sudah mendengar kata-kata pujian tersebut.
“Gw tuh bukan mo ngegebet si Sasya..,”
“Kalau dia bener ngekost di tempat loe, gw cuma mo kasih tau ke loe niy maksud pertanyaan gw dari tadi” Bang Jul diam sejenak dan si Mela coba menyimak,
“Si Sasya itu spupu gw taukk..!!!”
Suasana hening sejenak setelah Bang Jul mengucapkan kalimat itu seakan roda waktu berhenti berputar untuk sementara waktu. Mela terlihat coba mencerna perkataan Bang Jul dan beberapa detik kemudian,
“Apaa..???, dia spupu loe..??? loe gak becanda kan...???” dengan ekpresi percaya gak percaya.
“Iyahh, dia emang spupu gw, loe kagak usah kaget kayak gitu donkss, biasa ajah taukk..!”
“sorry..sorry....” balas Mela,
“Emm.....dia tuh sekamar sm gw” terdengar nada suara Mela yang lebih mencair dan tidak mendiskreditkan lagi setelah tau keadaan yang sebenarnya.
Sebetulnya ini yang Bang Jul harapkan sedari tadi dimana tidak ada prasangka apapun terhadap pertanyaan mengenai spupunya. Dan beruntungnya ternyata Mela adalah orang yang tepat untuk hal ini. Jadi Bang Jul gak perlu repot-repot lagi mencari tau dan bertanya kepada teman-temannya yang lain.
“Tapi dia orangnya jarang dirumah kayaknya dehh. Dia sering banget keluar, entah sibuk sama kuliahnya atau sibuk yang lainnya, terutama hobinya itu tuh yang seneng pacaran..” ungkap Mela.
“Owhh..., btw, loe punya no hp nya gak..?” tanya Bang Jul.
“Bentar, prasaan siy masih ada dehh..”,
“Hmm... iyah, kalau diliat-liat emang muka loe emang ada kemiripannya sama spupu loe siy..” ucap Mela sambil mencari no hp si Sasya.
“Niy no nya..” kemudian Mela mengucapkan sejumlah nomor dan Bang Jul segera menyimpan dlm hp nya.
“Oia, besok dia ulang tahun tuhh.., biasanya siy dia ngajak ngumpul temen-temennya trus ntraktir makan-makan dehh..” informasi Mela kepada Bang Jul.
“Owhh...okeh, thanks yah mel dan salam buat si Sasya dari gw yahh..”
“Ok, insyaAllah ntar gw salamin” balas Mela.
Kemudian Bang Jul segera pergi meninggalkan si Mela yang masih menunggu dosen dijurusan. Bang Jul Melangkah menuju ke kantin DPR (Dibawah Pohon Rindang) tempat dimana para Mahasiswa/Mahasiswi biasa berkongkow ria sambil makan, diskusi, bercanda, bergosip, ngeceng dan memperhatikan lalu lalang para Mahasiswa/Mahasiswi yang lewat, entah sehabis pulang kuliah atau praktikum atau akan mengikuti perkuliahan atau praktikum. Disinilah jantungnya kampus menurut Bang Jul, tempat dimana para Mahasiswa/Mahasiswa dari lain-lain jurusan berbaur satu dengan yang lainnya. Tempat yang paling dicari untuk sekedar menyandarkan penat sehabis perkuliahan atau skedar tempat singgah sambil menunggu waktu perkuliahan tiba.
Stelah mendapatkan sbuah tempat yang nyaman di kantin DPR, Bang Jul sgera mengeluarkan Hp nya dari dalam tas setelah sebelumnya memesan makanan favoritnya yaitu Siomay Batagor. Segera Bang Jul mengarahkan ke menu pesan dan berinitiatif mengirim pesan singkat kepada sepupunya untuk skedar say hallo dan memperkenalkan diri.
Menu – Messages - Text messages - create messages
“Ass,Hai Sasya, pknalkan, gw Jul spupu jauh loe, anaknya Wa Udin yang ka2knya bnama Wa Edi org ciomas Banten. Loe tau kan..? Happy early B’day Yah!”
Option-Add Number
081310372xxx
Send
Message Sent
Sambil menunggu balasan sms dari si Sasya, Bang Jul menyantap makanan yang tadi dia pesan. Sesekali memperhatikan ke sekeliling kantin yang penuh dengan Mahasiswa/Mahasiswi. Tiba-tiba Hp Bang Jul berbunyi yang menandakan sebuah pesan masuk diterima.
1message received - Show
“Wass, Hai juga. Eh, situ sapa yahh kok ngaku2 spupu gw? Situ sodara drmn sm saya?kakek or nenek moyang situ sapa..?”
From:
Sasya
081310372xxx
Shit..Damn.!!! Bang Jul kaget membaca pesan singkat itu dan tidak pernah menyangka akan mendapat tanggapan seperti itu dan buru-buru Bang Jul membalas SMS si Sasya dan untuk sementara melupakan Batagornya.
Option - Reply
“Kakek qta tuh sodara tiri dari uyut kakung yang sm. Nykp loe orang ciomas pdkhr kan.?coba tnya mak loe deh...!!!kl iya, pasti dia tahu!!!.”
Option – Send
Message Sent
Bang Jul coba menjelaskan secara singkat cerita sejarah silsilah keluarga kepada si Sasya, berharap Sasya segera mendapat ingatan yang baik tentang silsilah keluarganya. Dalam hati Bang Jul sendiri berucap, kalau bukan disuruh sama Tante nya alias Ibundanya si Sasya ini secara langsung, tentu Bang Jul gak akan mau bersusah payah mencari keberadaan sepupunya dikampus ini. Apalagi ternyata apa yang dialami Bang Jul stelah bertanya kepada kakak kelasnya cukup membuat Bang Jul merasa risih dan mati gaya, terlebih lagi balasan sms dari sepupunya ini sungguh suatu hal yang diluar dugaan Bang Jul sama sekali. Bang Jul melakukan ini karena satu alasan pasti, mencoba menyambung tali silahturahmi khususnya tali kekeluargaan agar supaya tidak putus dan mati obor. Tapi apa daya mungkin perkenalan ini terlalu dini, dimana informasi yang diterima oleh si Sasya mengenai sodara atau spupunya yang sama-sama menuntut ilmu di universitas yang sama blum diterima olehnya atau mungkin blum disampaikan oleh orangtuanya. Dan tiba-tiba bunyi nada SMS kembali menyadarkan lamunan Bang Jul.
1message received - Show
“Oh yah.?Hmm...,kyknya gw perlu tanya dulu nyokap gw dulu deh. Btw, lam knl juga deh whether qta sodaraan or not..”
From:
Sasya
081310372xxx
Yeahhh...!!! you have to ask your mom before you trust me, gumam Bang Jul. Setelah itu Bang Jul tidak membalas SMS sepupunya. Dan mulai detik itu juga Bang Jul mengambil sikap masa bodoh dan cuek tentang keberadaan sepupunya itu. Mungkin kelak si Sasya akan tersadar mengenai keberadaan Bang Jul sebagai sepupunya dan berinitiatif memulai membangun komunikasi kembali karena Bang Jul sendiri sudah bertekad tidak mo memulai komunikasi kecuali sepupunya yang mulai menghubungi Bang Jul dan mengakui kekhilafan serta minta maaf atas perkataannya di SMS tadi. Satu prinsip yang pasti Bang Jul pegang stelah itu bahwa dia sudah berusaha melakukan apa yang seharusnya dia lakukan sesuai dengan apa yang orangtuanya dan Ibunda Sasya harapkan meskipun respon yang Bang Jul dapatkan tidak mengenakan. Tapi tunai sudah usaha pencarian itu, batin Bang Jul dalam hati.
*********
by achul

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...