Hari kamis kemarin(19/7) akhirnya saya baru bisa mengunjungi teman yg dirawat di rumah sakit pondok indah. Dimana sebelumnya teman saya itu blum boleh menerima tamu/dikunjungi selain keluarganya karena masih dalam proses observasi. Anda mungkin ingat akan peristiwa yang menimpa komedian Taufik Savalas (alm), tragedi tabrakan maut di purworejo dalam perjalanan menuju purbalingga(11/7) yang menewaskannya beserta 1 orang supir dan seorang kru tepatnya produser iklan. Selain 3 korban tewas, ada lagi 2 korban yang selamat namun mengalami luka sangat serius yang di antaranya adalah teman saya yang kini dalam masa perawatan di rumah sakit.
Saya masih ingat 2 hari sebelumnya(9/7) ketika saya menanyakan teman saya itu untuk hadir dalam preview pembuatan filler TVC yang akan tayang mulai minggu besok(22/7), namun dia menjawab tidak bisa hadir karena akan pergi menuju purbalingga. Dan yang hadir pada saat preview adalah atasannya. Preview(11/7) dimulai pukul 18.00 s.d selesai. Tapi sayangnya saya tidak bisa menemani preview hingga selesai sehingga saya tidak mengetahui kejadian setelah itu.
Pada pagi harinya(12/7) pada saat saya ingin berangkat kerja, saya bermaksud pamit kepada ortu saya yang saat itu sedang menonton TV. Tanpa disengaja ada berita mengenai Taufik(alm). Saat itu saya cuma berpikir, "lohh, kok berita liputan dokter kecil kemarin yang bareng sm Taufik(alm) baru ditayangin sekarang yahh? itukan udah beberapa minggu yg lalu.." itulah sekelebat pertanyaan dalam hati saya sebelum mengikuti narasi selanjutnya karena saya tahu Taufik adalah duta Lifebuoy yang ikut hadir dalam launching dokter kecil dan pasukan 20 detik di daerah Tanah Abang. Tetapi setelah saya ikuti, ternyata berita tersebut mengenai tragedi kecelakaan yang menewaskan Taufik Savalas(alm). Kemudian saya tanya kepada ibu saya, "Mah, itu taufik meninggal dunia..? beneran apa gak..? kenapa meninggal..?" kemudian ibu saya menceritakan apa yg ada di TV dan menyebutkan ada korban selamat salah satunya cewe rambut nya pendek atau bondol.
Saat itu jg hati saya berdegup, masya Allah, karena saya tahu teman saya dalam perjalanan kesana jg dan ciri-ciri itu mirip dengan teman saya. Saat itu jg saya langsung telp HP teman saya itu. Beberapa kali saya coba namun tidak ada yang angkat. Kemudian saya langsung telp atasannya. Akhirnya, jawaban didapat dan ternyata benar, teman saya ikut dalam rombongan bersama Taufik. Rasanya mata ini terasa panas, mungkin air mata ini hampir jatuh. Saya saat itu berdoa, semoga teman saya tidak terluka parah, melihat kondisi mobil yang hancur remuk di bagian depan hingga tengah.
Namun Allah masih sayang sama teman saya, saat itu posisi teman saya berada di sbelah kiri bagian belakang. Jadi lukanya tidak begitu parah. Stelah beberapa hari dirawat di rumah sakit Jogjakarta, akhirnya senin kemarin(16/7) teman saya kembali ke Jakarta dan langsung dibawa ke rumah sakit PI untuk mendapat perawatan lebih intensif. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya kamis kemarin saya datang menjenguk. Senang rasanya hati ini bisa kembali melihat wajahnya. Meskipun kondisinya lemah, saya yakin ia bisa melewati masa-masa yang berat ini. Betapa saya menjadi teringat ketika saya harus mengejar-ngejar teman saya ini untuk urusan pekerjaan khususnya deadline yang harus di penuhi. Maafkan daku teman karena itu tuntutan pekerjaan. :) Saya cuma bisa mendoakan, smoga Allah melimpahkan kasih sayang Nya kepada teman saya, melimpahkan kesabaran atas musibah yang menimpanya. Dan smoga cepat diberikan kesembuhan untuknya. Aminn...
Dari sini saya pun coba sedikit mengambil hikmah bahwa jika Tuhan sudah berkehendak, tak ada satu makhluk pun yang mampu menahan kehendak Nya. Saya pun yakin peristiwa yang menimpa teman saya ini adalah salah satu kehendak Tuhan. Tidak ada yg perlu di sesali tapi manusia harus lebih bisa menginstropeksi diri kembali. Dimana pun kita berada, jika Tuhan berkehendak, terjadi, maka terjadilah.
Salam,
-Acul-
Saya masih ingat 2 hari sebelumnya(9/7) ketika saya menanyakan teman saya itu untuk hadir dalam preview pembuatan filler TVC yang akan tayang mulai minggu besok(22/7), namun dia menjawab tidak bisa hadir karena akan pergi menuju purbalingga. Dan yang hadir pada saat preview adalah atasannya. Preview(11/7) dimulai pukul 18.00 s.d selesai. Tapi sayangnya saya tidak bisa menemani preview hingga selesai sehingga saya tidak mengetahui kejadian setelah itu.
Pada pagi harinya(12/7) pada saat saya ingin berangkat kerja, saya bermaksud pamit kepada ortu saya yang saat itu sedang menonton TV. Tanpa disengaja ada berita mengenai Taufik(alm). Saat itu saya cuma berpikir, "lohh, kok berita liputan dokter kecil kemarin yang bareng sm Taufik(alm) baru ditayangin sekarang yahh? itukan udah beberapa minggu yg lalu.." itulah sekelebat pertanyaan dalam hati saya sebelum mengikuti narasi selanjutnya karena saya tahu Taufik adalah duta Lifebuoy yang ikut hadir dalam launching dokter kecil dan pasukan 20 detik di daerah Tanah Abang. Tetapi setelah saya ikuti, ternyata berita tersebut mengenai tragedi kecelakaan yang menewaskan Taufik Savalas(alm). Kemudian saya tanya kepada ibu saya, "Mah, itu taufik meninggal dunia..? beneran apa gak..? kenapa meninggal..?" kemudian ibu saya menceritakan apa yg ada di TV dan menyebutkan ada korban selamat salah satunya cewe rambut nya pendek atau bondol.
Saat itu jg hati saya berdegup, masya Allah, karena saya tahu teman saya dalam perjalanan kesana jg dan ciri-ciri itu mirip dengan teman saya. Saat itu jg saya langsung telp HP teman saya itu. Beberapa kali saya coba namun tidak ada yang angkat. Kemudian saya langsung telp atasannya. Akhirnya, jawaban didapat dan ternyata benar, teman saya ikut dalam rombongan bersama Taufik. Rasanya mata ini terasa panas, mungkin air mata ini hampir jatuh. Saya saat itu berdoa, semoga teman saya tidak terluka parah, melihat kondisi mobil yang hancur remuk di bagian depan hingga tengah.
Namun Allah masih sayang sama teman saya, saat itu posisi teman saya berada di sbelah kiri bagian belakang. Jadi lukanya tidak begitu parah. Stelah beberapa hari dirawat di rumah sakit Jogjakarta, akhirnya senin kemarin(16/7) teman saya kembali ke Jakarta dan langsung dibawa ke rumah sakit PI untuk mendapat perawatan lebih intensif. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya kamis kemarin saya datang menjenguk. Senang rasanya hati ini bisa kembali melihat wajahnya. Meskipun kondisinya lemah, saya yakin ia bisa melewati masa-masa yang berat ini. Betapa saya menjadi teringat ketika saya harus mengejar-ngejar teman saya ini untuk urusan pekerjaan khususnya deadline yang harus di penuhi. Maafkan daku teman karena itu tuntutan pekerjaan. :) Saya cuma bisa mendoakan, smoga Allah melimpahkan kasih sayang Nya kepada teman saya, melimpahkan kesabaran atas musibah yang menimpanya. Dan smoga cepat diberikan kesembuhan untuknya. Aminn...
Dari sini saya pun coba sedikit mengambil hikmah bahwa jika Tuhan sudah berkehendak, tak ada satu makhluk pun yang mampu menahan kehendak Nya. Saya pun yakin peristiwa yang menimpa teman saya ini adalah salah satu kehendak Tuhan. Tidak ada yg perlu di sesali tapi manusia harus lebih bisa menginstropeksi diri kembali. Dimana pun kita berada, jika Tuhan berkehendak, terjadi, maka terjadilah.
Salam,
-Acul-