Tuesday, December 27, 2005

Pentingnya Komunikasi (kl gak mo salah paham)

Seminggu ini intensitas turun hujan sangatlah tinggi dan cukup membawa dampak kepada tubuh yg pada kondisi cuaca seperti itu memang memerlukan extra balutan dibadan sebagai penghangat tubuh dan tak cukup hanya dengan meminum minuman hangat ditemani dengan pisang goreng yg panas atau singkong rebus. Mungkin hujan yg turun tidak hanya terjadi di kota Jakarta saja tp jg kota-kota di propinsi yg lainnya. Hampir setiap musim penghujan datang sebagian penduduk ibukota yg tinggal di bantaran pinggir kali selalu menjadi langganan banjir. Seolah-olah banjir telah menjadi bagian hidupnya dan bahkan sebagian mungkin mulai merasa sudah bosan dengan banjir hingga akhirnya menjadi terbiasa dengan banjir. Penghijauan dengan menanam pepohonan di pinggiran kali atau pelebaran sungai dan kali yg dicanangkan pemerintah blum ‘terlaksana’ sepenuhnya. Ahh… entah kapan, kali-kali di Jakarta menjadi indah dipandang dengan hijau pepohonan dan tanpa sampah-sampah yg bertebaran diatas air nya. Karena secara tidak langsung, warga-warga yg tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah-sampah ke sungai dan kali menjadi salah satu penyebab musibah banjir ini.

Hujan mulai mereda dan hanya rintikan kecil yg turun menyambut datangnya senja. Yah, hari semakin senja, hujan sudah cukup lama turun dari semenjak siang tadi. Tinggal tunggu berita saja di TV bahwa hujan telah menyebabkan air kali dan sungai meluap hingga menyebabkan banjir, atau berita tentang kemacetan lalu lintas yg terjadi dimana-mana akibat genangan air yg terjadi di jalan dan jg pohon-pohon tumbang yg memakan badan jalan dan menyebabkan kemacetan. Disamping pengguna jalan yg tidak menjaga ketertiban di jalan yg selalu saling ingin mendahului, saling serobot yg turut jg menjadi penyebab kerumitan dan keruwetan lalu lintas dijalan. Para polisi di jalan pun terkadang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah pengguna jalan tersebut. Sungguh berat memang tugas yg diemban. Dan jika melihat penghasilan bulanan yg biasa ia dapat amatlah tidak sebanding. Tapi mungkin dalam hati kecil para polisi itu pun lebih mementingkan pengabdian kepada Negara disamping nilai ibadah yg dia cukup pahami dengan pekerjaan yg dia jalani.

Bang Jul terbawa dalam lamunannya sambil menatap rintikan hujan yg turun dan kondisi lalu lintas di jalan dari jendela kantor yg terlihat mulai padat merayap. Hari semakin senja dan sebentar lagi waktunya pulang kantor setelah hari-hari yg dilalui Bang Jul kemarin membuat Bang Jul pulang kantor agak telat. Tapi kali ini Bang Jul tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk pulang tepat waktu.

Tapi tiba-tiba Bang Jul merasa seperti ada sesuatu yg kurang, sesuatu yg semenjak kemarin menjadi pikirannya terhadap seseorang yg ia sayangi dan ia cintai. Sejenak Bang Jul merenung hingga akhirnya dia menyadari bahwa sudah lama ia tidak menghubungi Ayuni, seseorang yg telah memiliki arti penting dalam hidupnya. Dan begitupun dengan Ayuni yg tiada kabar yg ia berikan kepada Bang Jul. Bang Jul sadar, 2-3 hari yg lalu ia begitu disibukkan dengan pekerjaannya yang sedikit mempengaruhi mood Bang Jul. Meskipun begitu, Bang Jul tetap ingat dengan Ayuni dalam hari-harinya.

Kemudian Bang Jul mengangkat telp dan menghubungi no Ayuni. Tak lama telp tersambung dan terdengarlah nada tunggu pribadi dari lagu seorang penyanyi wanita indonesia yg terkenal yg hit nya selalu fenomenal dengan lagu-lagu cintanya yg juga menjadi soundtrack sebuah film karya anak bangsa. Hanya rangkaian kata yg sederhana dalam lagu itu tp penuh makna, ucap Bang Jul. Bang Jul juga tahu, bahwa Ayuni jg cukup disibukkan dengan pekerjaan di kantornya sehingga Bang Jul pun memaklumi jika Ayuni tak sempat memberi kabar kepadanya. Sepertinya tak perlu lama menunggu telp diangkat karena di ujung telp sana terdengar suara yg Bang Jul sudah cukup kenal.

“Halo.., Assalamualaikum..” seperti biasa Ayuni menyapa dengan salam.

“Waalaikumsalam...., pa kabar Neng...?” Bang Jul membalas salam Ayuni dan menanyakan kabar Ayuni.

“Baikk..., Abang sendiri gimana kabarnya...?” terdengar nada Ayuni yg datar dalam menjawab pertanyaan Bang Jul.

Bang Jul segera menangkap kesan itu. Sepertinya ada sesuatu yg mengganjal dalam hati Ayuni dan Bang Jul ingin mencari tahu.

“Alhamdulillah, Abang jg baik. Sepertinya nada bicara km aneh Neng... ada apa sm km Neng...? lama jg gak denger kabar km, km lagi sibuk yahh..?”

“Gak, gpp... Abang marah yah sm Neng..? Abang jg sibuk banget yah...?” Ayuni balik memberikan pertanyaan kepada Bang Jul.

Bang Jul terdiam dan berusaha mengerti apa yg menjadi pertanyaan dari Ayuni. Sepertinya ada salah pengertian dengan Ayuni terhadap Bang Jul, begitu pikir Bang Jul.

Kemudian terdengar lagi suara Ayuni.

“Abang kok lama gak ada kabar..? Neng ngerasa didiemin dan Neng gak suka di diemin, kl Neng di diemin , Neng bakalan semakin diem” Ayuni berkata dengan nada kecewa kepada Bang Jul karena sikap Bang Jul yg kadang terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan seseorang yg telah memiliki arti penting dalam hidupnya.

Bang jul tersentak kaget mendengar apa yg telah di ucapkan oleh Ayuni. Dan sekarang Bang Jul tahu apa yg menjadi ganjalan dihati Ayuni sehingga nada suaranya tadi terdengar datar dan sekarang dengan nada kecewa.

“Ya ampun Nengg…,” Bang Jul berkata sambil menghela napas panjang, mencoba mengatur setiap kata yg akan di ucapkannya.

“Abang tuh gak pernah ada niatan sm sekali untuk ngediemin km. Abang emang lagi agak2 ruwet dengan pekerjaan abang minggu2 ini. Jadi blum sempet ngehubungin km. Lagian km kan jg tau kalo Abang tuh sayang sm km, lalu buat apa Abang ngediemin km..?” Bang Jul coba memberikan penjelasan kepada Ayuni mengapa sampai tidak ada kabar tentang dirinya.

“Neng sebel sm Abang, Abang tuh suka banget gak ada kabar sampai 2-3 hari. Neng suka ngerasa sendirian. Neng sebelll…!!! meskipun pada akhirnya Neng tau Abang gak ada maksud seperti itu. Tp Neng gak suka dengan sikap Abang itu...” Ayuni melanjutkan perkataannya masih dengan nada yg kecewa kepada Bang Jul.

Bang Jul terdiam sejenak. Dalam hatinya cukup mengerti dan memahami dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini. Tapi ada sesuatu juga yang mengganjal di hati Bang Jul.

“Abang jg sebel sm km Neng, jadi seandainya abang gak ngehubungin km hari ini, km nanti gak bakalan ngehubungin abang yahh..? kok km bisa siy seperti itu...? kenapa km gak tanya langsung ke Abang..?” kali ini Bang Jul balik memperlihatkan nada kekecewaanya kepada Ayuni karena menurutnya, Ayuni terlalu mudah menarik kesimpulan.

Kadang wanita memang agak sulit di mengerti, terlalu perasa dan mudah sekali menarik kesimpulan.

“Emm.... ya gak gitu bang, gimana yahh.. Neng jg bingung ngejelasinnya. Abang marah yahh...? ya udah deh, Neng minta maaf dehhh....” Ayuni agak sedikit bingung menjawab pertanyaan Bang Jul. Dalam hatinya, mungkin ada benarnya jg kl dia mungkin terlalu cepat men judge Bang Jul. Karena selama ini yg dia tahu, Bang Jul memang sangat menyayangi dia.

“Ya udahlah neng, abang jg ngaku salah sm neng...maafin abang jg yahh...”

Bang Jul pun sadar bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan kepada seseorang yg seharusnya ia berikan cukup perhatian kepadanya. Meskipun kadang pekerjaan yg ia kerjakan cukup menyita perhatiannya. Dan ketika sesampainya pulang kerumah, terkadang Bang Jul langsung menuju pembaringan untuk mengistirahatkan pikirannya dari penatnya kehidupan dunia yg ia telah jalani hari itu. Dan tanpa tersadar Bang Jul pun sudah terlelap dalam buaian mimpi yang entah mimpi “indah” atau “endah” yg ia impikan, hanya Tuhan yg tahu.

“Dengan seperti ini, Abang jadi tau apa yg seharusnya Abang lakukan. So, yg penting adalah komunikasi. Bukan begitu neng...?” Bang Jul melanjutkan perkataannya.

“Iyah bang, Neng setuju. Maafin Neng jg yah bang... Neng sayang sama Abang..” Ayuni mengiyakan apa yg diucapkan Bang Jul dan mengucapkan kata sayang di akhir kalimat. Sebuah kata yg sangat sederhana namun Bang Jul selalu merasa senang bila mendengarnya. Dan selalu ada kebahagiaan tersendiri bila Ayuni mengucapkan kalimat itu ataupun hanya sekedar menulisnya dalam sebuah pesan singkat tp tidak mengurangi makna dan maksud dari kalimat itu sendiri yg merupakan ungkapan perasan dan cerminan hati.

Mungkin selama ini Bang Jul dan Ayuni blum cukup saling terbuka karena kurangnya komunikasi. Namun hari ini cukup membuka pikiran dan hati Bang Jul akan apa yg seharusnya dia perhatikan dan dia lakukan. Komunikasi yg baik menjadi bagian terpenting dalam membina sebuah hubungan. Tanpa saling komunikasi, Bang Jul dan Ayuni tidak akan pernah bisa saling mengerti dan memahami. Bang Jul jg hanya seorang manusia biasa yg tidak mungkin bisa mengetahui apa yg ada dalam pikiran dan hati Ayuni atau apa yg menjadi harapan dan keinginan Ayuni terhadap Bang Jul jika Ayuni hanya berdiam diri saja. Dan begitu jg sebaliknya.

Hari ini Bang Jul cukup merasa bahagia, meskipun awalnya ada kekecewaan, tp salah satu proses pendewasaan baru saja Bang Jul dan Ayuni lakukan yaitu keterbukaan dan saling pengertian. Ada sbuah harapan yg tersimpan dalam hati Bang Jul, smoga ini menjadi suatu langkah yg baik untuk menapaki setiap jejak-jejak langkah kehidupan lainnya yg penuh dengan halangan dan rintangan serta membutuhkan perjuangan bahkan tak jarang memerlukan sebuah pengorbanan.

Ada satu hal jg yg selalu Bang Jul coba pegang teguh, yaitu, tidak menyelesaikan persoalan dengan emosi. Karena emosi akan merusak segalanya, hingga hal-hal yg tidak kita inginkan terjadi bisa saja terjadi. Semua memang menjadi kehendak Nya. Manusia hanyalah berusaha sajah, begitu ucap Bang Jul dalam hati kecilnya.

Neng, I hope you are the missing piece in my heart that I’m looking for. I believe you are my soulmate that I will share my life with. But, I just still not believe it until we become together. And I know you already knew what i mean with. Pelan terucap dalam sanubari Bang Jul penuh dengan asa dan harapan.

Ada bahasa hati yg memang hanya bisa di mengerti dengan hati pula. Terucap tanpa harus diucapkan, Tergerak tanpa harus digerakan, tersampaikan tanpa harus disampaikan. Tulus, murni bahkan mulia dan selalu berakhir dengan kebaikan atau mungkin malah sebaliknya, smua tergantung manusia nya. Dan begitulah hidup.
J
=====

Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama,
Inilah saatnya untuk cinta dan kepercayaan
Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa beriramanya malam,
Ketika seseorang mencintai dan mempercayainya
=====
Kebisuan malam adalah utusan yg paling berjasa diantara dua hati,
Karena ia mengemban pesan cinta dan membawakan pujian dari hati kita
Sebagaimana Tuhan membuat jiwa kita sebagai tawanan tubuh kita(KG)
=====
Teruntuk seseorang
ku tahu “Diam” adalah salah satu misteri kehidupan yg penuh rahasia didalamnya dan kini kau pun tahu



by Achul

4 comments:

Anonymous said...

True story yang kerap menghampiri hampir semua kisah cinta di dunia... Komunikasi, komunikasi dan komunikasi. Setujuuu !!!

Anonymous said...

setuju banget!!! asalkan komunikasi itu juga selalu diiringi dengan kejujuran dan kepercayaan.

isna_nk said...

komunikasi? kadang makai telephaty juga bisa :D

JOM said...

to: dhe opay and helga, wuahh.. kyknya punya pengalaman jg soal komunikasi yahh..? :)
to: jeng isna, telepati kan salah satu bentuk komunikasi jg bukan yahh..? :D

Sekelumit Kisah Dua Manusia

Lagi musim hujan gini dengan cuaca awan mendung menggelantung, udara sejuk, dan lagi dengerin cerita seorang teman dengan tema asmara. Naman...