Pernah saya menyampaikan kalau setiap perbuatan yang akan kita lakukan akan berpulang kepada kita sendiri. Disadari ataupun tanpa disadari. Setiap perbuatan baik, kita pun akan mendapatkan kebaikannya dan setiap perbuatan yang jelek, kita pun juga akan merasakannya. Intinya, setiap kita akan melakukan sesuatu perbuatan kepada orang lain baik ataupun buruk, harus diingat kalau perbuatan itu yang pertama kali akan dirasakan oleh kita sendiri. Artinya, kita harus selalu mawas diri terhadap setiap perilaku ataupun sikap kita. Ini dapat membantu kita untuk senantiasa menjaga sikap dan berbuat baik. Kalau ditanya, siapa yang mau diperlakukan baik..? tentu semua orang pastinya mau diperlakukan baik. Tapi kalau ditanya, siapa yang mau diperlakukan tidak baik, pasti jawabannya semua orang tidak mau diperlakukan tidak baik. Begitulah kalau kita ingin berbuat sesuatu, berbuatlah yang baik.
Hal lain yang mungkin juga saya pernah sampaikan adalah berpikiran positif. Kenapa penting berpikiran positif..? dalam suatu buku yang pernah saya baca katanya kehidupan yang kita alami ini adalah hasil pikiran-pikiran kita dimasa lampau. Kalau saya ditanya soal ini, saya akan menjawab, bisa iya bisa tidak. Saya katakan bisa iya karena dalam suatu studi, pikiran kita memancarkan sebuah gelombang. Gelombang-gelombang ini akan memancar layaknya gelombang elektronik lainnya seperti TV, Radio ataupun Telekomunikasi. Pancaran gelombang pikiran ini yang akan membentuk sesuatu dari hasil yang kita pikirkan. Contohnya, kita berpikir kita akan terlambat datang ke kantor. Ketika otak kita dipenuhi oleh pikiran ini dan secara terus menerus, secara tidak langsung kita yang menyebabkan diri kita terlambat. Bisa jadi frekwensi gelombang pikiran kita yang membuat kendaraan yang kita tunggu susah didapat or membuat kita terkena macet, dsb.
Sempat terpikir oleh saya mengenai kebenaran teori seandainya memang benar, ketika saya hendak sholat jumat dan datang terlambat yakni ketika khotib sudah naik mimbar, saya selalu merasa yakin saya akan mendapatkan tempat meskipun mesjid yang saya datangi selalu padat dengan jamaah. Tapi, keyakinan saya selalu terwujud. Nah kalo dihubungkan dengan berpikiran positif bisa jadi ada benarnya. Contoh lainnya adalah, ketika saya datang siang ke kantor, kekhawatiran saya selalu mengenai tempat parkir kendaraan bermotor. Karena kalau datang ke kantor siang, pastinya parkir kendaraan selalu penuh dan sulit sekali mencari tempat. Tapi semenjak berangkat dari rumah, saya selalu merasa yakin dan dalam pikiran saya optimis akan mendapatkan tempat. Dan alhamdulillah, lagi-lagi saya mendapatkan tempat parkiran.
Inilah mungkin pentingnya kita berpikiran positif, tidak hanya mengenai hal-hal yang saya ceritakan tapi juga terhadap hal-hal yang lainnya. Berpikiran positif membuat kita merasa optimis bahkan menjadi lebih bijak. Hal apa yang membuat bijak dari pikiran positif? contohnya kalau kita sedang menunggu teman yang datang terlambat, jika kita berpikiran positif kita pasti menduga pasti teman kita terjebak macet, dsb. Jika tidak, pasti kita akan marah-marah dan uring-uringan. Begitu juga misalnya sahabat dekat kita sudah lama tidak memberi kabar, jika kita berpikiran positif, kita pasti berpikir mungkin sahabat tersebut sedang sibuk dengan pekerjaannya atau sedang kluar kota atau ada urusan yang penting, dsb. Dan bukan kita langsung menjudge teman kita sombong, dsb. Jika ini kita lakukan, insyaAllah, ketika kita mengalami hal yang sama dengan teman kita, teman kita pun mudah2an juga berpikiran positif.
Tapi memang tidak selamanya kita mendapatkan yang kita mau atau kita pikirkan. Kita semua pasti setuju bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan pasti ada campur tangan Tuhan. Oleh karenanya semua kejadian bisa dikaitkan juga dengan kehendak Tuhan. Artinya teori mengenai gelombang pikiran tersebut bisa jadi tidak berlaku jika setelah kita berpikir positif tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kita pikirkan. Dengan kata lain, Tuhan belum berkehendak.
Dua hal diatas yaitu berbuat baik dan berpikir positif adalah hal yang penting dalam kita menjalani kehidupan. berbuat baik yang mendatangkan kebaikan dan berpikir positif yang mendatangkan optimisme dan sekaligus kebaikan juga untuk kita.
Yang merugi pastinya yang tidak berbuat baik dan tidak berpikir positif. Jika kita tidak selalu berbuat baik, adakalanya kita selalu dihantui dengan perbuatan tidak baik kita sendiri. Dan jika kita tidak berpikir positif, pastinya kita selalu berprasangka buruk. Padahal berprasangka buruk itu sebagian dari dosa lohhh. ihhh... takut. Dan hidup dalam berprasangka pun hanya akan membebani diri kita sendiri.
Di akhir kata ini saya cuma ingin menegaskan kembali bahwa
"Hidup dalam prasangka yang jelek itu tidak enak, hanya akan membebani diri kita sendiri"
Salam,
-Achul-
Hal lain yang mungkin juga saya pernah sampaikan adalah berpikiran positif. Kenapa penting berpikiran positif..? dalam suatu buku yang pernah saya baca katanya kehidupan yang kita alami ini adalah hasil pikiran-pikiran kita dimasa lampau. Kalau saya ditanya soal ini, saya akan menjawab, bisa iya bisa tidak. Saya katakan bisa iya karena dalam suatu studi, pikiran kita memancarkan sebuah gelombang. Gelombang-gelombang ini akan memancar layaknya gelombang elektronik lainnya seperti TV, Radio ataupun Telekomunikasi. Pancaran gelombang pikiran ini yang akan membentuk sesuatu dari hasil yang kita pikirkan. Contohnya, kita berpikir kita akan terlambat datang ke kantor. Ketika otak kita dipenuhi oleh pikiran ini dan secara terus menerus, secara tidak langsung kita yang menyebabkan diri kita terlambat. Bisa jadi frekwensi gelombang pikiran kita yang membuat kendaraan yang kita tunggu susah didapat or membuat kita terkena macet, dsb.
Sempat terpikir oleh saya mengenai kebenaran teori seandainya memang benar, ketika saya hendak sholat jumat dan datang terlambat yakni ketika khotib sudah naik mimbar, saya selalu merasa yakin saya akan mendapatkan tempat meskipun mesjid yang saya datangi selalu padat dengan jamaah. Tapi, keyakinan saya selalu terwujud. Nah kalo dihubungkan dengan berpikiran positif bisa jadi ada benarnya. Contoh lainnya adalah, ketika saya datang siang ke kantor, kekhawatiran saya selalu mengenai tempat parkir kendaraan bermotor. Karena kalau datang ke kantor siang, pastinya parkir kendaraan selalu penuh dan sulit sekali mencari tempat. Tapi semenjak berangkat dari rumah, saya selalu merasa yakin dan dalam pikiran saya optimis akan mendapatkan tempat. Dan alhamdulillah, lagi-lagi saya mendapatkan tempat parkiran.
Inilah mungkin pentingnya kita berpikiran positif, tidak hanya mengenai hal-hal yang saya ceritakan tapi juga terhadap hal-hal yang lainnya. Berpikiran positif membuat kita merasa optimis bahkan menjadi lebih bijak. Hal apa yang membuat bijak dari pikiran positif? contohnya kalau kita sedang menunggu teman yang datang terlambat, jika kita berpikiran positif kita pasti menduga pasti teman kita terjebak macet, dsb. Jika tidak, pasti kita akan marah-marah dan uring-uringan. Begitu juga misalnya sahabat dekat kita sudah lama tidak memberi kabar, jika kita berpikiran positif, kita pasti berpikir mungkin sahabat tersebut sedang sibuk dengan pekerjaannya atau sedang kluar kota atau ada urusan yang penting, dsb. Dan bukan kita langsung menjudge teman kita sombong, dsb. Jika ini kita lakukan, insyaAllah, ketika kita mengalami hal yang sama dengan teman kita, teman kita pun mudah2an juga berpikiran positif.
Tapi memang tidak selamanya kita mendapatkan yang kita mau atau kita pikirkan. Kita semua pasti setuju bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan pasti ada campur tangan Tuhan. Oleh karenanya semua kejadian bisa dikaitkan juga dengan kehendak Tuhan. Artinya teori mengenai gelombang pikiran tersebut bisa jadi tidak berlaku jika setelah kita berpikir positif tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kita pikirkan. Dengan kata lain, Tuhan belum berkehendak.
Dua hal diatas yaitu berbuat baik dan berpikir positif adalah hal yang penting dalam kita menjalani kehidupan. berbuat baik yang mendatangkan kebaikan dan berpikir positif yang mendatangkan optimisme dan sekaligus kebaikan juga untuk kita.
Yang merugi pastinya yang tidak berbuat baik dan tidak berpikir positif. Jika kita tidak selalu berbuat baik, adakalanya kita selalu dihantui dengan perbuatan tidak baik kita sendiri. Dan jika kita tidak berpikir positif, pastinya kita selalu berprasangka buruk. Padahal berprasangka buruk itu sebagian dari dosa lohhh. ihhh... takut. Dan hidup dalam berprasangka pun hanya akan membebani diri kita sendiri.
Di akhir kata ini saya cuma ingin menegaskan kembali bahwa
"Hidup dalam prasangka yang jelek itu tidak enak, hanya akan membebani diri kita sendiri"
Salam,
-Achul-
1 comment:
iya..
bener banget...
mulai sekarang pun aku niat untuk menjadi lebih baik...
salah satu caranya adalah dengan berusaha berpikir positif dimanapun ...
kapanpun ...
dengan siapapun...
apapun kondisinya...
karena salah hatu hal terpenting dalam hidup adalah dengan menjaga pikiran kita ...
terima kasih untuk diingatkannya agar slalu berpikiran positif...
semoga lebih banyak orang yang menyadari hal ini...
karena...
"Takkan pernah ada kata terlambat untuk memulai"...
=)
Post a Comment