Saturday, October 01, 2011

Goodbye Grandpa

Belum genap setahun Nenekku meninggal pada 11 Maret 2011 yang lalu, kabar duka kembali datang menyelimuti keluargaku. Kini giliran Kakek ku meninggalkan alam dunia yang fana ini untuk selama-lamanya. Beliau telah menghembuskan nafas terakhir di pembaringannya pada hari Kamis malam, 29 September 2011. Yup, keduanya meninggal dunia di hari yang sama dalam hitungan kalendar Islam yaitu hari Jum'at hari yang penuh kemuliaan, InsyaAllah.

Sebelumnya akupun diberikan kabar oleh Kakak ku pada jam 7 malam ketika saat itu mungkin Kakak ku yang sedang berada disamping kakek ku sudah melihat tanda-tanda ajal yang menjelang. Aku pun segera bergegas dari kantor(karena memang saat itu Aku masih berada di kantor) untuk datang menengok Kakek ku. Tapi untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak, meski tinggal berapa menit saja tiba di rumah dimana Kakek ku berada, Aku tak sempat lagi menemuinya karena ternyata jiwa beliau sudah meninggalkan jasadnya yang sudah dimakan usia.

Sedih rasa dihati dan tak kuasa menahan air mata yang mulai dari perjalanan Aku pertahankan. Tumpah sudah luapan perasaan ketika melihat jasadnya membujur di pembaringan. Aku masih merasakan hangat tubuhnya meski jiwanya tak bersama tubuhnya lagi. Ku usap dan belai kepalanya dengan penuh kasih sayang serta memohon maaf padanya. Saudara dan tetangga yang juga berada disana saat itu mencoba menenangkan diriku dan menasehatiku untuk mengikhlaskannya. Tapi belum puas aku meluapkan perasaanku dan aku terus mendekatkan kepalaku dengan kepala kakekku dan tak terasa semakin basah bantal yang dikenakan Kakekku oleh airmataku.

Kakek Nenek ku memang sudah berusia lanjut dan tubuh pun juga semakin di makan usia. Kami tahu kelak keduanya akan dipanggil oleh sang pemilik jiwa. Dan ternyata jarak antara keduanya tak begitu jauh karena belum genap setahun usia Nenek ku meninggal, Kakek ku pun menyusulnya. Ya Allah, Aku tahu bahwa Engkau begitu sayang kepada keduanya dan Aku berdoa jadikanlah penyakit yang hinggap dalam tubuh Kakek Nenek ku semasa hidupnya menjadi kaffarot atau penebus dari dosa-dosanya. Ampunilah keduanya ya Allah dan berikanlah tempat yang terindah disisiMu serta jadikan alam kuburnya daripada taman-taman surgaMu.

Aku lihat wajahnya yang penuh kedamaian dan keikhlasan dan aku pun mengikhlaskannya. Ibu begitu aku memanggil Nenekku dan Babeh begitu aku memanggil Kakekku, Aku yakin engkau berdua kini berada dalam kedamaian dalam kasih sayangNya. Aku tahu cinta Ibu kepada Babeh, dan begitu pun sebaliknya. Kalian panutan ku dalam kasih sayang dan cinta kasih yang sejati. Dan mungkin ketika Ibu meninggal aku yakin Ibu meminta kepada Allah SWT untuk memberikan tempat untuk Babeh disamping makam Ibu. Dan itulah yang kini terjadi, kini Ibu pun ditemani oleh Babeh dimana makam keduanya berdampingan. Aku tak kuasa lagi menahan air mata ini, kalian seperti contoh perjalanan cinta yang sejati dimana saat hidup dan mati pun tak terpisahkan. Kini Ibu tak kesepian lagi karena Babeh sudah menemaninya. Ya Allah curahkan lah kasih sayang Mu kepada kedua orangtua ku ini, Kakek Nenekku dan berikan tempat yang layak di sisi Mu yaitu surga yang telah Engkau janjikan kepada hamba-hamba Mu yang beriman. Aminn allahumma amin. Selamat jalan Babeh, selamat jalan Ibu, engkau berdua telah mendahului kami dan kami pun kelak akan menyusul kalian berdua dan kelak dipertemukan kembali di alam mahsyar.

Allahummagfirlahu warhamhu wa afihi wa'fuanhu. Allahumagfirlaha warhamha wa afihi wa'fuanha. Amin...

No comments:

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...