Wednesday, August 03, 2005

Itu hal yg biasa

Hari ini pertanyaan dari seorang teman yg diawali dengan basa-basi,
“Assalamualaikum..,pa kabar ya akhi..?”
“waalaikumsalam, alhmdlh.. ana bi khoir”
Seperti biasa, kl seseorang menanyakan kabar diriku maka aku pun akan membalas menanyakan kabarnya. Yahh mgkn inilah sebuah etika dalam bertegur sapa.
“kabar antum bagaimana…?”
“Alhmdlh, sehat walafiat”
“syukurlah kl smua pada sehat smua”
Selesai sudah basa-basi sampai disana dan kemudian masuk dalam pokok pembicaraan. Teman ku pun langsung pada inti pertanyaan dia menyapa ku.
“denger-denger pada banyak yg hengkang dikantor antum.., trus katanya sampe level atas juga, cuci gudang yahh..? ”
Sebenarnya aku sudah bisa menebak tujuan dia menyapa ku, kemudian aku jawab,
“lohh… bukannya itu sudah biasa dalam dunia kerja khususnya bidang advertising ini..?”
Lalu teman ku balas menjawab, “iyahh…, tp kl ampe level atas yg hengkang itu brarti Luar Biasa..”
Mendengar perkataan ini, aku langsung coba menjelaskan sedikit sebagian dari motivasi orang dalam bekerja.
“ya akhi.., sesungguhnya motivasi orang dalam bekerja itu ada 3 hal, antara lain, Ilmu, Karir dan Materi. Pandangan aku atas hengkangnya orang di level atas itu, disini mungkin bisa jadi karir dia sudah mentog karena posisinya yg sudah menjabat direktur, dari sisi materi sebenarnya sudah lebih dari cukup, mungkin dari sisi ke ilmuan yg ingin dia dapatkan. Ia ingin mendapatkan sesuatu yg baru. Ataw jika memang ketiganya sudah ia dapatkan, maka ia membutuhkan suasana kerja yg baru.”
Mendengar penjelasan itu, teman ku hanya mampu berkata, “owhh.. gitu yahh..”
kemudian aku balik bertanya pada teman ku,
“kalo antum sendiri sekarang motivasinya apa dalam bekerja..?”
mungkin teman ku kaget mendengar pertanyaan ku ini dan ia pun menjawab,
“Wuahh gak tau deh aku…”
dalam hati ku sendiri sempat tersenyum, aku sudah menjelaskan sebelumnya tadi diawal dan ternyata dia tidak siap dengan pertanyaan ku. dan kemudian teman ku menutup pembicaraan dengan mengajak kembali melakukan pekerjaan masing-masing.
******
Aku hanya bisa berkata sendiri dalam hati, bahwa manusia terkadang memang sering melihat dan menilai sesuatu dari persfektif keduniawian. Ada hal lain yg seharusnya dia coba belajar untuk mengerti. Bahwa sesungguhnya smua berjalan dengan seharusnya sesuai dengan kehendak Allah. Setiap manusia menentukan nasib nya sendiri-sendiri. Setiap usaha tiadalah yg sia-sia dimata Tuhan. Baik berakibat baik, buruk berakibat buruk. Adil yg didapat karena sifat Tuhan yg Maha Adil.
Teman ku mengganggap hengkangnya orang dilevel atas sebagai sesuatu yg luar biasa, tetapi aku menganggap itu hal yang biasa dan wajar. Terkadang ada sesuatu yg memang orang cari dalam melakukan sesuatu. Entah itu motivasinya keduniawian atw skedar mengharap dan menggapai ridho Ilahi. Smua kembali kepada masing-masing individu.
Seandainya kita mampu menilai dalam bahasa keheningan, dengan hati, bahwa smua pencarian dan motivasi seharusnya bermuara kepada Allah SWT. Dan smua yg terjadi memang sudah seharusnya terjadi dan menjadi kehendak Allah maka menjadilah kita manusia yg senantiasa berprasangka baik terhadap ketentuan Allah. Tak ada yg perlu dipertanyakan melainkan sebuah perenungan dan perenungan diri yg mendalam. Inilah yg ingin aku jelaskan kepada salah seorang teman ku. Mudah-mudahan kau pun mengerti teman.

No comments:

Sekelumit Kisah Dua Manusia

Lagi musim hujan gini dengan cuaca awan mendung menggelantung, udara sejuk, dan lagi dengerin cerita seorang teman dengan tema asmara. Naman...