Tuesday, January 30, 2007

Angku

Sobat lama kembali menyapa, hari ini dia punya cerita dan ingin berbagi cerita. Lalu saya bertanya, "Cerita tentang apa?"
Dan dia menjawab, " Ahh... cuma cerita dalam masyarakat kita. Khususnya dikampung awak".
Saya pun menjawab, "owhh..." meskipun saya blum mengetahui cerita apa yang ingin ia ceritakan sampai ia mengirimkan cerita itu via email dan saya pun membacanya. Ternyata itu adalah cerita yg memang selalu saja ada dalam dunia para santri. Entah itu mitos, khayalan ataupun realita, semua tergantung pemahaman kita. Jika tidak mengerti, bertanyalah dan jangan diam saja. Dan inilah cerita nya.

--o:0--

Angku..

Nenek saya ketika masih hidup, adalah anggota tetap sebuah pengajian. Mereka mengaji di nagari tetangga. Pengajian ini berlangsung setiap hari Rabu. Dipimpin oleh seorang ulama daerah sana, sebut sama namanya Angku Sutan Dingin. Si Angku memimpin sebuah surau (yang saat ini sudah beralih nama jadi pesantren, mengikuti kawan-kawan di tanah Jawa). Di surau ini banyak sekali santri yang tinggal untuk mengaji. Untuk bekal hidup, mereka biasanya berkeliling ke pasar dan rumah-rumah penduduk membawa buntia putih, bekas tepung terigu. Berharap keridhaan penduduk menyumbangkan semangkok beras atau sedikit uang receh.

Saya tidak akan membahas tentang murid-murid si Angku. Yang saya ingin bahas adalah cerita nenek saya, yang ketika itu sangat membuat saya takzim, takjum dan kagum. Kata nenek, si Angku adalah orang yang telah dipilih untuk mendapatkan karomah. Kata nenek juga, hari kamis si Angku tak boleh diganggu. Ia akan berkurung diri di kamar seharian. Baru keluar selepas shalat magrib. Itu adalah hari Angku melaksanakan shalat dzuhur, ashar dan magrib di Masjidil Haram di Makkah sana.
"Tapi kok bisa Nek? Emang Angku naik apa kesana?", begitu saya bertanya kepada Nenek.
Nenek bilang, "Angku adalah orang sakti. Angku sudah mendapatkan karomah. Jadi ia bisa saja berpindah-pindah tempat kemana dia mau."
"Lalu kenapa ketika ke Padang, Angku masih menggunakan Bus. Bukankah beliau bisa berpindah-pindah lebih cepat?". Itu pertanyaan spontan saya pada nenek.
Jawaban nenek, "si Angku bukanlah orang yang suka pamer. Beliau juga tidak mau memanfaatkan karomah beliau demi kepentingan pribadi. Apalagi untuk melakukan hal yang haram seperti menebak nomor SDSB."

Waktu pun berlalu. Saya pun masuk SMP lalu SMA dan kuliah. Saya pun tak terlalu mengikuti perkembangan surau si Angku. Ketika lebaran kemaren, saya bertemu Angku. Mengobrollah saya dan angku. Ternyata beliau tidak seseram dalam bayangan saya dulu. Angku ternyata juga manusia. Bisa tua juga. Saya pun tergoda untuk mengklarifikasi cerita nenek dulu tentang Angku.
"Apa iya, setiap Kamis Angku Shalat di Makkah?"
Angku cuma tertawa. Tidak mengiyakan juga tak menyanggah. Ia hanya balik bertanya.
"Tau transporter? Kenal Mp3? Mesin fax? serat optik? Ini hanya soal hukum kekekalan energi dan permainan gelombang. Mencapai hal begituan tak harus lewat laboratorium riset."

Hanya itu ucapan Angku. Dan saya pun ternganga...

--o:0--

Dan ini hanyalah tambahan dari saya mengenai cerita diatas,
Bertanyalah sebelum sesat di jalan
Bertanyalah tentang sesuatu ilmu sebelum sesat pemikiran


Cerita diatas dari seorang teman yg bernama,
Sura


=achul=

3 comments:

Anonymous said...

wow.. cerita yang keren.. Sura,, gw kasih 2 jempol buat lo, karena membuat gw mencari2 informasi tentang teori relativitas. walaupun tetap belom dapat menjawab ... naik apa sebenarnya si angku tersebut.
Namun jika benar si angku sholat di mekah. Berarti sang angku mengalami apa yang dialami nabi muhammad. apa mungkin yang namanya bouraq masih ada sampai sekarang?? dan bukan cuma nabi yang berkesempatan menaikinya... wow keren.. tidak seperti gw yang cuma bisa menaiki pesawat bouraq yang berusia diatas 25 tahun, dengan kecepatan mengagumkan sehingga cepat sampai akhirat...
Cuma gw sedikit memikirkan jawaban si angku...
Sebenarnya tidak terlalu sulit menjawab pertanyaan si angku... cukup dengan kendaraan super cepat agar dapat bolak balik indonesia mekah dengan waktu sepersekian detik...
tapi yang menjadi pertanyaan lanjutan, kendaraan apakah itu???
Apa mampu si angku membayar kendaraan tersebut. dan rasanya jika hanya bolak balik mekah untuk sholat itu namanya mubazir.
Yang paling masuk logika gw sekarang adalah... si angku terlalu khusyu nya beribadah jadi merasa berada di mekah. Dan seorang angku pun dapat berbohong agar hari kamis itu ibadahnya tidak diganggu orang lain, supaya lebih khusyu.

Anonymous said...

Bozz..

Ini gw "Mr Sura". Terima kasih atas komentarnya yang sangat menyanjung ini. Cerita ini sebenarnya ditulis untuk sebuah tatakan awal memulai bahasan kosmik alam raya ini. Cuma karena saat ini posisi benda-benda angkasa sedang dalam posisi tidak menguntungkan bagi bumi. Lanjutannya belum bisa saya rilis. Karena bisa mengganggu flow pemikiran dan penyampaian saya.

Eniwei, terima kasih atas komentarnya.


Sura

Anonymous said...

WOW.... Sura....
Buruan tulis ceritanya.. gw penasaran... Gw suka cerita2 tentang angkasa luar... gimana kalo lo bikin cerita yang bisa diterima sama pengetahuan... kayak bukunya Dan Brown.. kan nyambung tuh sama pengetahuan,,,... jadi gw ga perlu beli buku Dan lagi deh... hihihihiih

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...