Sunday, March 29, 2009

Yang tlah lalu

Hari kemarin itu rencananya gw mau masuk kantor tapi cuaca diluar sana sedang tidak bersahabat alias turun hujan. Cuaca sepertinya masih blum menentu sejak pergantian tahun lalu dimana seharusnya saat ini sudah masuk dalam musim kemarau namun ternyata cuaca mendung dan hujan masih sering bergelayut di kota gw tercinta ini.


Sambil menunggu hujan reda, gw cb merapihkan barang-barang yang ada dalam lemari gw. Dan tanpa disengaja ternyata gw menemukan kembali sesuatu kenangan yang dulu pernah gw punya. Ingatan gw pun langsung melayang-layang ke masa lalu sekitar 7 tahun yang lalu, tepatnya saat-saat wisuda sarjana gw.


Didalam laci lemari yg sedang gw rapihkan, gw menemukan kembali sebuah surat, kartu ucapan dan hadiah dari seseorang yg pernah melekat dihati gw namun akhirnya berakhir dengan keputusan bersama tanpa ada konflik yang biasanya terjadi ketika sepasang kekasih mengakhiri hubungan kasihnya. Gw pun termenung membaca kembali surat yg pernah dituliskan olehnya. Inilah apa yang pernah ia tulis dalam suratnya.


Jakarta, 27 Feb ’02


Assalamualaikum wr.wb.


Sudah lama nih enggak kirim surat jadi agak jelek deh...

Apa kabarnya Bahri? Pasti baik2 azah kan dan mungkin ini hari yang terindah dalam hidup Bahri. Desy hanya mau ngucapin ”Selamat atas kelulusan Bahri”

Dan Desy enggak bisa ngungkapin kebahagian Desy ke kamu, hanya kata Alhamdulillah.


Maaf ya Desy enggak bisa datang langsung, mungkin hadiah ini menjadi wakil dari Desy untuk menuangkan perasaan Desy bahwa Desy turut bahagia atas kelulusan kamu.

Mudah2an berguna untuk tandatangan kontrak kerja pertama (tapi enggak termasuk isi ulang yahh.. he...he...)


Dan ketika kamu pulang kembali dan membawa hasil yang pantas untuk dibanggakan kepada orangtua, saudara2 dan teman2 yang terkasih, Desy kembali ucapkan Selamat.

Dan ini mungkin baru awal dari keberhasilan kamu yang hanya sedikit dan masih banyak lagi yang harus kamu hadapi dan raih....


Wassalam

Sahabatmu yang kau sayang karena Allah...


Ya Allah, rasanya gw kembali terbawa suasana saat dulu gw pernah bersama-sama dengannya. Saat pergi bersama ke kota Bogor dengan kereta api ekonomi maupun ekspress, saat berlebaran ke rumah ibu kost, saat ia sedang dalam tugas di kota Bogor dan kita pun janji bertemu dan kenangan2 lainnya. Entah bagaimana kabarnya ia kini karena gw pun sudah lost contact sejak kantor gw berpindah dari Pasar Baru ke daerah Rasuna Said Kuningan. Terakhir yang gw tahu ia sudah memiliki seorang anak dan bercerita ke gw mengenai kluarganya. Sejak itu, gw pun gak pernah mendapatkan kabarnya lagi.


Dan ada satu lagi kartu ucapan dengan love emboss didepannya bertuliskan congratulation yang ia kirimkan ke gw. Didalamnya ia menulis:


”Cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang meraih kesuksesan

Tetapi seseorang yang sukses pasti memiliki cita2 yang tinggi”


Dan itu semakin membuat gw rasa ingin kembali memutar waktu untuk berucap terimakasih atas support yang ia selalu berikan pada gw. Tanpa gw sadari, memang ia salah seorang dalam hidup gw yang selalu mensupport dan mendukung gw untuk meraih cita-cita gw yang salah satunya adalah meraih gelar kesarjanaan ini.


Dan semuanya terakhir terjadi 7 tahun yang lalu saat-saat wisuda sarjana gw. Dan kini gw terus memandangi sebuah benda yang pernah ia berikan ke gw.


Yaa Allah, semoga Engkau melimpahkan segenap kasih sayang Mu kepadanya sebagaimana ia pernah memberikan kasih sayangnya kepada ku. Amiinn....

4 comments:

Embunbantal said...

”Cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang meraih kesuksesan

Tetapi seseorang yang sukses pasti memiliki cita2 yang tinggi”


Kalimat ini memang perlu dibaca berulang kali, supaya ngerti maksudnya..

nice quote:)

JOM said...

@ embun bantal :

Tul, harus dibaca berulang-ulang biar ngerti maksudnya. ;)

Anonymous said...

thank's ya masih inget gw...
doa-kan biar gw jadi seorang ibu yang selalu diberi kesabaran dan rasa syukur atas apa yang Allah berikan selama ini...

salam sukses...gimana kbr ank2 79...

Anonymous said...

gw tau dah siapa yg dimaksud, daleem....

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...