Belakangan ini saya seperti sedang di ingatkan lagi apa artinya sebuah simpati dan empati. Pada dasarnya kedua kata ini memiliki kesamaan atau bisa dibilang 11-12 lah. Tapi implementasi dari kata ini hanya bisa datang dari dorongan hati atau ada sebuah motivasi dari seseorang. Jika tidak ada keduanya maka sangat amat mungkin simpati dan empati tidak akan muncul.
Menurut saya, simpati dan empati datang karena adanya sensitivitas hati, ketulusan dan kejujuran. Kedua kata ini berkaitan sekali dengan yang namanya kondisi "hati" seseorang. Adakah dari hati seseorang yang memiliki kebencian akan muncul simpati dan empati...? adakah dari hati seseorang pendendam akan muncul simpati dan empati...? adakah dari hati seseorang yang selalu berprasangka buruk akan muncul simpati dan empati...?
Saya kembalikan jawabannya kepada hati kita semua dan tentu setiap orang punya argumentasinya sendiri. Tapi buat saya yang saya junjung adalah hal-hal yang membawa kebaikan dan mamfaat positive bukan malah sebaliknya. Jadi jika hati kita sensitive terhadap hal-hal kebaikan maka dengan sendirinya simpati dan empati itu akan lahir tanpa harus disuruh atau menunggu moment apapun.
Btw, saya sendiri tidak berharap simpati atau empati dari siapapun. Tetapi karena seseorang memiliki kesadaran hati dan sensitivas hati terhadap kebaikan maka dengan sendirinya simpati dan empati itupun mengalir kepada tempat yang seharusnya.
Saya sendiri meyakini sesuai keyakinan agama yang saya anut, setiap kebaikan akan berbuah kebaikan dan begitu juga sebaliknya. Maka beruntunglah orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan.
Buat yang belum mengerti perbedaan antara simpati dan empati, silahkan cari di mbah google. Kenapa saya tidak jelaskan disini, tak lain dan tak bukan agar kita mau belajar dan mencari tahu lebih jauh mengenai arti dari kata tersebut.
Salam,
SB
No comments:
Post a Comment