Tuesday, June 28, 2005

Persimpangan

Tiba dipersimpangan jalan
Kau terdiam dan terpaku
Entah gerangan apa yg di tunggu
Keraguan diwajahmu tergurat jelas
Raut wajah terlihat begitu kaku
Kau berpikir begitu keras
dapat ditemui langkahmu tak pasti
Seribu pertimbangan membentang
Seribu tanya menggema dalam jiwa
Dihadapan sebuah pilihan
Ketika pikiran tak mampu lagi memberikan jawaban
Lalu biarkan hatimu yang bicara
Suara itu begitu halus dan lembut
Biarkan ia menuntun dan memandumu
Pasrah dan ikhlas kan dirimu
Udara sangat dingin saat itu
Tp kelak menjanjikan kehangatan
Sang kehidupan pun tlah menanti di ujung jalan

by achul

Monday, June 27, 2005

Senam Pernapasan (Bag 2)

And here is another story when the gym begun.
Senam yg gw ikutin memang bertujuan untuk kesehatan(eh, prasaan emang semua senam untuk kesehatan yak..:D). Intinya, senam ini adalah mengolah energi dalam diri kita sendiri (nah, loe pada pasti gak nyadar kan.., kl dalam diri loe pada punya energi yg luar biasa yg bisa digunakan untuk berbagai keperluan dengan catatan kita bisa ngolah energi itu dengan baik dan benar). Tentu banyak mamfaat yg bisa didapat dari senam pernapasan ini karena dari tiap gerakan jurus mempunyai fungsi dan mamfaat masing-masing.
Karena dalam kelompok senam gw banyak orang-orang yg sudah berkeluarga maka jurus yg paling favorit bagi mereka adalah jurus dasar kedua. Wuadohhh… stelah gw tau, ternyata jurus dasar kedua ini disamping berguna buat menghilangkan rasa Lemas, Letih, Lelah, Lesu juga berguna untuk mengobati Lemah Syahwat.. (whuaaa… pantesan bapak-bapaknya pada semangat, dah gituh ibu-ibu nya pada senyum genit2 gituhh, kyk nya mereka langsung memberikan isyarat-isyarat gituh dehh, kl ntar malam sehabis senam perlu pembuktian).
“Ayo smua anggota, kita memasuki jurus dasar kedua” Sang Pelatih memberikan intruksi kepada smua anggota senam. “Apa mamfaatnya jurus dasar kedua ini, Bapak2 dan Ibu2..???” Sang Pelatih memang selalu menanyakan kegunaan dari setiap jurus sebelum gerakan di lakukan. “Untuk 5L Pak Haji..” sbuah jawaban keras, lantang dan semangat dari seorang bapak-bapak yg diketahui bernama Pak Dodi yg memang dia paling semangat jika melakukan jurus ini meskipun uban sudah cukup meramaikan warna rambut dikepalanya. Dan kemudian terdengar suara koor dari smua anggota “5L.......(intonasi L dipanjangkan sebanyak 5 harkat)”. Tau maksud dari harkat kan..???
“Bagus.., smua anggota sudah pada tau maamfaat dari jurus ini” Sang Pelatih melanjutkan. “Baiklah kl begitu, mari kita mulai gerakan jurus dasar kedua ini. Ayoo Pak Dodi dipercantik gerakan jurusnya yahh..!!!” ucap Sang Pelatih kepada Pak Dodi dan diikuti para pelatih yang lainnya, “Ayo smangat Pak Dodi..!!!” dan secara tiba-tiba jg para anggota yg lain memberikan semangat jg pada Pak Dodi, “Smangat Pak Dodi, SMANGATTT....!!!”. Pak Dodi yg antara kaget dan tidak kaget melihat sikap teman-teman senamnya, bingung menyikapi suasana saat itu. Mungkin Pak dodi waktu itu cm berpikir, ini yg senam dia sendirian apa banyakan seehhh..., kok jadi dia sendirian yg disemangatin..???
Secara sengaja Sang Pelatih pun memperhatikan sikap istri Pak Dodi yg sedari tadi terlihat senyam senyum dan ketawa kecil. Istri Pak Dodi memang ikut pula dalam senam pernapasan ini. Ahh, pasangan yg serasi memang. “Lohh.., kok Bu Dodi senyam senyum siy..?” tanya Sang Pelatih menggoda. “Ahh, gpp kok Pak Haji” sambil berusaha menyembunyikan rasa malu dan merah diwajahnya serta sesuatu yg terpendam lainnya. Aihh..aihh.. dah kyk penganten baru ajah niy pasangan suami istri, dalam hati Sang Pelatih. Dan segera dimulailah gerakan jurus tersebut dengan kompak dan semangat, khususnya Pak Dodi dan istri.
Energi yg diolah dalam senam pernapasan ini berasal dari udara yg kita hirup. So simple, so easy. Bukan pernapasan dada atau diagfragma yg dilakukan (tau diagfragma gak…???, nyontek sebelah gihh…..) tapi pernapasan perut. Tarik napas lewat hidung, simpan di perut (artinya perut dikembungkan, bukan busung lapar yahh..!!) dan tahan, trus tekan napas 2 jari dibawah pusar beberapa detik dan lebih bagus lagi itungan menit (kl loe pertama kali ikutan, pasti loe berharap hitungan detik itu berjalan secepat kilat atau minimal setara dgn kecepatan pesawat jet super canggih :D ) dan keluarkan kembali melalui hidung secara perlahan. Dalam setiap tarikan napas jgn lupa kita selalu berdzikir dan ingat kepada Allah.
Nah, permasalahannya, kl udara yg kita hisap lewat hidung trus kita bisa keluarkan lagi lewat hidung, keadaan dan suasana senam pasti aman terkendali (Everything is underwear, eh, under control denk..). Tapi…, kl udara yg kita hisap lwt hidung trus gak keluar lewat hidung lagi tp lwt jalan pintas yaitu lwt belakang dan mengeluarkan suara dengan irama ¾ dimulai pada detik ke 4, 1..2..3..4.. “tutt….tutt…brot..brot..brebet..brebet…”(gila kan, kentut ampe nge brebet gituhh…), gimana jadinya coba..???, wuahhh…. Dijamin pasti smua orang pada senyam senyum dan sebagian lain cekikikan. Emang siy, kl dipikir-pikir, jalan pintas itu yg paling terdekat buat ngeluarin udara yg kita hisap. Mari kita coba analisis, jarak hidung ke perut mungkin kira2 ½ meter. Brarti perjalanan udara hidung-perut-hidung akan menempuh jarak kurang lebih 1 meter. So, pasti dah tau donk alasan kenapa ada sebagian orang lebih memilih jalan pintas itu, karena perjalanan udara akan memakan waktu yg lebih singkat. (Huahahaha…. Jgn2 pada serius bacanya niyy…..) yg pasti bukan karena jalan pintas yg di pilih. Hal itu terjadi karena udara yg disimpan diperut kemudian ditekan dengan napas 2 jari dibawah pusar (kayak orang ngeden). Kl pas latihan lagi masuk angin alias perut kembung, dipastikan hal tersebut bakalan terjadi.
Tp beda halnya kl ternyata emang itu jadi suatu hobby alias setiap latihan ngeluarin gas terus. Karena gw sendiri berapa kali jadi korban gas beracun tersebut gara-gara berdiri tepat di belakangnya. Dan herannya kok yg ngeluarin gas orangnya itu2 terus sehh..?. Buyset dehhh... niy orang dah kyk pabrik gas ajah dehh, tiap kali latihan buang gas.
Ok, trus, bagaimana dari sisi aroma udara yg dikeluarkan…??? Kebayang gak siy kl pas lg senam sedang menghirup udara bebas tiba2 ada gas beracun yg membuat polusi udara. Rasanya gak rela banget dehh….. huahahaha……. do I need to breath…???(kl gw bisa berharap, senam dihentikan untuk sementara waktu sampai udara aman dan sehat untuk di hirup kembali. Tp apalah daya, senam must goes on). Tp itulah kelebihan senam pernapasan dilembaga yg bernama M ini, bahwa emang diperbolehkan dan dimaklumi kl sampe terjadi peristiwa seperti itu. Bahkan, sebenarnya kita bisa di hukum kl mentertawakan orang yg buang gas tersebut seandainya latihan di pusatnya lembaga senam ini.
Ya begitulah suka cita dari senam pernapasan ini. Insya Allah bukan cm kesehatan yg bisa di raih tp juga memperluas dan menjaga silahturahmi. Sehat bukan diraih tp di jaga dan mencegah lebih baik daripada mengobati. "Bukan begitu sodara2..???", "Begitu Pak..." Jawaban serempak dari para Pembaca, "Ayo Semangat...!!!" diiringi suara tepuk tangan yg ramai. :D



by achul

Ruang Hampa

Ruang hampa yg kosong
Adakah crita yg tersimpan
Adakah yg pernah singgah disana
Mengapa hanya diam dalam kesunyian
Apakah kau butuh cahaya untuk menerangimu
Atw kau hanya meraba di dalam kegelapan
Biarkan cahaya menuntunmu
Lalu bukalah semua celah
Agar sinarnya menerangi semua relung dalam ruang

Dan tak hanya diam dengan bahasa kesunyian
Tinggalkanlah keraguan dan tataplah kedepan
Banyak kehidupan tlah menanti
Toreh dan goreskan tinta kehidupan
Tatap dan lukis wajahnya
Rajut dan rendalah sejarah
Ruang hampa yg kosong
Masihkahh...???

Friday, June 24, 2005

Ku berkabung...

Kamis 23 Juni 2005, awan mendung hitam menggayut dalam kalbu
Airmata rasanya tak tertahankan laksana air hujan yg ingin segera turun menyirami bumi
Berita duka itu begitu mengagetkan, tak diperkirakan secepat ini datangnya
Lama sudah tak bersua bahkan mendengar kabarnya
3-4 tahun lamanya tinggal dalam atap yg sama
dan waktulah yg membawa pada crita kehidupan yg berbeda
hingga kabar yg kuterima hari ini, rasanya seperti tak percaya
ahhh.. Tuhan punya rencana dan sebaik-baiknya perencana
yaa, hari ini berita yg kuterima melalui sebuah sms mengabarkan berita duka-cita


Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun
,
"Sesungguhnya smua berasal dari Allah dan akan kembali kepada Nya."

Telah berpulang ke Rahmatullah sang Ibu kost, tempat dulu aku tinggal dan menetap semasa menuntut ilmu di negeri hujan. Tempat dulu dimana ku bernaung dari panas terik matahari dan hujan. Tempat dulu dimana ku menyandarkan lelah ku dan beristirahat dari penatnya kehidupan. Tempat dulu dimana ku berkumpul dan bercengkerama bersama teman-temanku. Dan tempat yang penuh dengan cerita suka dan duka.

Takkan pernah kulupa segala kebaikan dan budi baik yang almarhumah berikan selama aku tinggal bersamanya.

Smoga Allah mencurahkan kasih sayang Nya kepada almarhumah pada saat wafat dan sesudahnya.

Smoga ampunan Tuhan tercurah kepada almarhumah dan diberikan kedudukan yg mulia di sisi Nya sesuai dengan amal kebaikannya.

Dan keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian ini.




Bukan kah kita smua sudah tahu bahwa kematian itu begitu sangat dekat dengan keseharian kita….??? Lalu apa yang tlah kita persiapkan untuk menghadapinya...???

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yg sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan” QS Al-Anbiya:35

Wednesday, June 22, 2005

Kalauuuu.....

Seharusnya ini dah tak posting dari senin kemarin. tp lupa mulu euyyy........ ya udah, ini niy yg pernah terlintas di otak trus diabadikan deh dalam tulisan. :)

Kalauuu..

Kalau Kita terus terpaku pada masa lalu,
Kapan Kita akan maju
Kalau Kita terus terbelenggu duka lama,
Kapan Kita belajar menerima
Kalau Kita terus mendendam,
Kapan Kita belajar memaafkan
Kalau Kita terus bermalas-malasan,
Kapan nasib Kita kan berubah
Kalau Kita terus berbuat keburukan,
Kapan Kita berbuat kebaikannya
Kalalu Kita terus tidak merasa puas,
Kapan Kita bersyukur nya
Kemudian kalau Anda bilang,
Kalau mo khotbah jangan disini.., disana.., di Mushola ataw di Masjid atw tempat Ibadah
Kemudian kalau Saya menjawab,
Kl Saya khotbah di mushola atw masjid ataw ditempat ibadah,
Lalu kapan Anda akan datang kesana
Kalau Kita tidak pernah mengingat kematian,
Lalu kapan Kita mengingatnya...???
Sementara Ia begitu dekat dengan keseharian Kita
Kalau kemudian kematian menjemput Anda besok atau hari ini atw bahkan detik ini juga,
Lalu kapan kesempatan Anda untuk melakukan itu smua
Kalau Kita bertobat pada saat menjelang kematian dan napas sudah ditenggorokan,
Apakah ada gunanya…???



Sbuah Tanya jawab dalam hati dalam berintropeksi diri untuk selalu memperbaiki diri.
Smoga Taufik dan Hidayah senantiasa tercurah kepada Kita smua. Aminn…..


By achul
Minggu, 19 Juni 2005
00:15 WIB

Friday, June 17, 2005

Anonymous

Tak Kenal maka Tak Sayang. mungkin pepatah itu benar adanya, kl kita gak kenal or gak tau tentang seseorang maka kadang kita akan merasa cuek. Tp beda halnya kl orang yg kita gak tau itu ternyata memberikan attensi sm kita. Pasti bikin orang penasaran dehh.. Fiuhhh.. gw gak suka kl dibikin penasaran. Hehehe.. :D

Bisa jadi siy, orangnya pemalu. Tp kenapa malu..? situ masih berpakaian lengkap kan…??? :p (Ups..!!!, nyambung gak yahh, antara malu dgn berpakaian, cb deh cari korelasinya.. :D)

Okeh deh, to Anonymous, cm menyarankan ajah siy, better menggunakan id/nama kamuh. Jadi kan gw tau getto lohh.., sapa diri mu. Next kl masih berkenan (syukur-syukur tetap berkenan) ngasih comment di postingan gw, pilih or klik yg other, cukup isi nama ajah and httpnya dikosongkan jika gak punya. So, jgn pake anonymous lagih yahh…. Thanks banget lohhhh.. ditunggu comment-comment selanjutnya. :))

Wednesday, June 15, 2005

Sebuah Cerpeennn...

My Fren B'day
Pagi hari, kamis 9 Juni 2005, Bang Jul kluar rumah dengan membawa air dalam ember untuk menyiram tanaman dihalaman rumahnya. Yup, Bang Jul memiliki kebiasaan baru di pagi hari untuk tidak lupa menyirami tanam-tanaman yg ia beli dan ia rawat. Sesekali melepas pandang jauh kedepan mencoba meresapi salah satu keindahan Tuhan dengan diciptakan tanaman yg beraneka warna nan cantik jelita. Tiba-tiba Bang Jul teringat bahwa hari ini adalah ulang tahun teman kantornya yg bernama Tante Jensu. Entah berapa umur Tante Jensu pikir Bang Jul, mungkin sudah mulai memasuki masa menoupose, lamunannya menerawang jauh. Tp tidak mungkin, Tante Jensu masih terlihat sekal dan muntogg untuk dikategorikan wanita yg monoupose. Tp ya sudahlah, pikir Bang Jul, karena memang ia tidak tahu informasi tahun lahir dari Tante Jensu. Bisa jadi ia lahir tahun 60 an atau bahkan tahun 50 an. Cuma karena mungkin Tante Jensu rajin minum ramuan awet muda cap jengkol dari cina jadinya badannya tetep mengkel kayak buah jengkol.
Segera Bang Jul masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat ke kantor agar tiba lebih pagi. Tujuan utama Bang Jul datang ke kantor lebih pagi tak lain adalah ingin menjadi orang pertama yg mengucapkan selamat ulang tahun kepada Tante Jensu dan agar tidak malu kl Bang Jul nanti kasih cipika-cipiki sm Tante Jensu, dimana Tante Jensu memang sudah mengharapkan ini puluhan tahun yg lalu tp blum kesampean jg. Kasihan kannn, pikir Bang Jul.
Stelah rapi berpakaian, Bang Jul segera mengeluarkan si Mega dan menghidupkannya. Mega adalah motor kesayangan Bang Jul yg di beli dari hasil jerih payah kerjanya. Teringat sebuah perjuangan keras dalam memiliki si Mega, yg pada akhirnya Bang Jul nekat untuk memilikinya dengan cara kredit dengan bunga yg rasanya cukup mencekik saat itu. Bang Jul tahu konsekuensinya jika pada akhirnya ia memutuskan kredit, dengan DP yg paling murah dan jangka waktu yg cukup singkat, otomatis angsuran yg harus dibayar cukuplah besar waktu itu. Bang Jul pun sgera mencanangkan gerakan mengencangkan ikat pinggang selama kredit itu blum lunas. Jadi wajarlah kl pinggang Bang Jul terlihat ramping dan atletis atw bahkan ampe gak kliatan pinggangnya. Tatkala Bang Jul memiliki keinginan untuk memiliki sesuatu yg ingin dibeli, Bang Jul langsung menatap si Mega dengan tatapan tajam dan dalam penuh arti dan berkata dalam hati “uang ku hanya untuk melunasi mu sayang, bukan untuk membeli barang yg menggoda ku itu”, dasar barang penggoda, ternyata bukan cuma wanita saja yg bisa jadi penggoda, ucap Bang Jul. Lalu stelah beberapa lama menatap, sgera hilanglah keinginan itu, menguap seiring hembusan napas Bang Jul.
Ada rasa khawatir jg diawal-awal membeli si Mega, karena dengan angsuran yg cukup besar, jangan-jangan nanti Bang Jul bisa di bilang kena penyakit cacingan karena nanti badannya yg makin ramping akibat program hemat ketat nya atw busung lapar karena kliatan jarang makan siang tp kok perutnya trus majuhh..???. Ahh.. smua adalah masa lalu, kenang Bang Jul. kini Bang Jul tinggal menikmati hasil jerih payah kerja nya. Dan memang si Mega ini lah yg menjadi teman setia kemana pun Bang Jul pergi baik dalam cuaca panas maupun hujan, tak pernah mengeluh dan ikhlas membantu.
Kemudian stelah mesin dirasa cukup panas, brangkatlah Bang Jul menuju kantor tercinta di kawasan bisnis segitiga emas didaerah kuningan Jakarta, tempat ia bekerja selama kurang lebih 2 thn 10 bulan. Seperti biasa, sesampainya dikantor karena jam menunjukkan waktu masih terlalu pagi untuk ukuran karyawan disini apalagi bagi sbuah perusahaan advertising, maka blum banyak karyawan yg datang. Paling 1-2 orang yg datang pagi plus para OB yg memang bertanggung jawab untuk datang paling awal untuk membuka pintu kantor dan bersih-bersih sebelum karyawan yg lain datang. Tapi Bang Jul tahu, Tante Jensu adalah salah satu karyawan yg rajin datang pagi meskipun rumahnya terbilang cukup jauh yaitu di daerah ujung ujungnya Jakarta. Emang Jakarta berujung yahhh, ucap Bang Jul dalam hati.
Sambil menunggu Tante Jensu, Bang Jul mengerjakan pekerjaan yg harus ia selesaikan pagi ini. Stelah beberapa menit, tiba-tiba Bang Jul melihat sesosok wanita yg ia rasa sudah cukup kenal dan mungkin yang ia sudah tunggu-tunggu. Sebelumnya Bang Jul coba memperhatikan lebih jelas lagi untuk meyakinkan diri apakah benar ciri-ciri yg ia lihat. Sosok wanita yg tingginya semampai, seratus lima puluh kyknya gak sampai, trus kecil, imut, agak bullet jg, bisa ngegelinding kl ia jatuh, trus, tp kok badannya agak lebih besar dan lebar dan tidak berkaca mata..???, tanya Bang Jul dalam hati. Hahh…!!! duh Bang Jul salah lihat rupanya, yg datang itu ternyata adalah Jeng Marli, janda dengan anak tiga yg katanya lumayan tajir setelah mendapat peninggalan warisan dari suaminya. Damn..!!! kayaknya kacamata ini harus segera diganti, umpat Bang Jul, lalu meneruskan kerja kembali.
Rupanya Bang Jul keasyikan dengan kerjanya sehingga tanpa disadarinya satu-persatu teman kerja nya sudah mulai berdatangan. Tetapi sebenarnya Bang Jul bukan keasyikan bekerja, karena memang tugas yg diberikan oleh atasannya harus kelar pagi ini juga, mangkanya Bang Jul terlihat serius dan tidak peduli dengan kehadiran teman-temannya. Hal ini jugalah yg menyebabkan Bang Jul tidak mengetahui bahwa orang yg sedang di tunggunya yaitu Tante Jensu sudah tiba di kantor. Bang Jul mengetahuinya stelah melihat List Groupwise salah satu fasilitas untuk chat internal kantor. Karuan saja Bang Jul bingung, antara menghampiri Tante Jensu untuk mengucapkan selamat ataw menyelesaikan tugasnya. Dengan arif dan bijak, Bang Jul memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaan nya terlebih dahulu dengan alasan Tante Jensu tidak akan marah kl ternyata bukan Bang Jul, orang pertama yg mengucapkan selamat ulang tahun pada pagi hari yg cerah ini karena memang Tante Jensu tetap mengharapkan ucapan selamat itu kapan pun Bang Jul sempat. Kalau perlu Tante Jensu akan membuat suatu acara spesial nanti malam hanya untuk mereka berdua. Ini adalah keinginan terpendam dari Tante Jensu stelah skian tahun lamanya.
Bang Jul melanjutkan pekerjaannya, tinggal sedikit lagi, Aku akan segera menghampiri Tante, ucap Bang Jul pelan. Ditengah keseriusannya menyelesaikan pekerjaan, tiba-tiba Bang Jul melihat secara spintas sosok wanita yg melintas di sampingnya. Yup, wanita itu memiliki ciri-ciri seperti yg telah disebut diatas. Tp tubuhnya memang tak sebesar dan selebar Jeng Marli dan ia berkacatamata. Bang Jul yakin itu adalah Tante Jensu, ia sedang menuju pantry untuk mengambil minuman dan peralatan makan untuk sarapan paginya. Tp apakah Tante Jensu tadi berjalan atw menggelinding yahh...? kok cepat sekali, Bang Jul coba mengingat. Tp seingat Bang Jul memang Tante Jensu itu kl berjalan agak cepat dan sedikit ngepot kayaknya. Bang Jul segera bersiap-siap untuk mencegat Tante Jensu sekembalinya nanti dari Pantry.
Akhirnya yg di tunggu-tunggu datang jg, Bang Jul segera berdiri dari bangku dan menebarkan senyum ramah penuh pesona, dimana smua wanita yg melihat senyuman Bang Jul pasti selalu terpesona dan terkenang termasuk salah satunya adalah Tante Jensu. Tante Jensu pun membalas senyuman Bang Jul dengan ramah penuh pesona plus penuh arti. Kl Bang Jul boleh menterjemahkan, senyuman itu artinya, “aku sudah menunggu moment ini, ajak aku keluar sayang... “,begitulah kira-kira terjemahan Bang Jul. “Selamat Ulang Tahun, Happy B’day Tante..., mudah2an sukses selalu yahh, wish u all d best dehhh...” ucap Bang Jul sambil mengulurkan dan menjabat tangan Tante Jensu yg halus dan lembut serta berisi. Rasanya wanita ini blum monoupose seperti perkiraan Bang Jul sebelumnya. Dan rasanya Bang Jul jg ingin menarik Tante Jensu ke sudut ruangan dan memberikan yg Tante Jensu inginkan. Tp Bang Jul sadar bahwa suasana kantor sudah smakin ramai seiring kedatangan teman-teman kantornya.
“Trimakasih yah Oomm...” balas Tante Jensu sambil tersipu. Tante Jensu memang senang memanggil Bang Jul dengan sebutan Oom, entah karena wajah Bang Jul yg sudah mirip dengan Oom-Oom atw itu adalah panggilan sayang dari Tante Jensu. “Mo dikasih kado apa..?” Bang Jul coba berbasa-basi. “Bener niy..mo kasih kado..?” dengan ekpresi gembira berharap keinginannya yg terpendam terhadap Bang Jul terpenuhi. “ntar si Oom nyesel lagi...” lanjut Tante Jensu. “Hahahaha...” Bang Jul tertawa dan mengerti maksud Tante Jensu. “iya yahh..., nyesel deh gw nawarin Tante..” ucap Bang Jul. “Gpp Oom..., btw ,thanks yahh..” balas si Tante dan kemudian berlalu. Meskipun cm percakapan singkat, tp terlihat wajah yg cerah ceria di wajah Tante Jensu karena hari ini adalah hari bahagianya.
Pada akhirnya, Bang Jul memikirkan sebuah kado atw hadiah yg ingin diberikan kepada Tante Jensu. Sbuah kado atw hadiah yg berkesan dihari ulang tahunnya. Bukan kado ataw hadiah yg biasa-biasa sajah. Akhirnya setelah Bang Jul dan Tante Jensu ber chat ria di groupwise, Bang Jul memberi tahu Tante Jensu bahwa ia telah membuatkan sebait puisi untuk si Tante dalam blog yg ia punya. Tante Jensu merasa senang sekali mendengarnya, terharu dan merasa bahagia setelah membaca puisi Bang Jul. Kemudian ia memberitahu kepada teman-temannya untuk ikut membaca puisi Bang Jul dengan cara memberitahu lewat status YM nya.
Dan satu lagi, Bang Jul berjanji akan membuatkan sebuah cerita pendek ataw singkat berkaitan dengan ulang tahun Tante Jensu. Dan inilah crita yg telah terbuat. Sbuah crita yg sebagian crita adalah fiktif, dan rekayasa belaka. Kl ada kesamaan bentuk, tempat dan crita, itu hanyalah kebetulan belaka.
Happy B’day Tante Jensu. Inilah janji yg Bang Jul penuhi.

Original story by Achul

Facing Common Enemy

At work, it’s almost impossible to get along with everyone. Some colleagues will rub you the wrong way—maybe they talk too much in meetings,...