Monday, July 25, 2005

Sbuah cerpen lagi (Neneng Sureneng)

Cerita ini merupakan rangkaian cerita dari cerita-cerita sebelumnya yg telah saya buat. Adapun isi dari cerita itu sendiri sebagian hanyalah fiksi belaka dan merupakan hasil dari daya imajinasi pikiran saya semata. Apa yg terpikirkan itulah yg tertulis tanpa memaksakan pikiran saya untuk menuliskan sesuatu. Saya biarkan apa adanya saja. Saya tidak terlalu berharap anda yg membaca akan menyukai tulisan saya ini tp jika anda sudah bisa meluangkan waktu untuk skedar membaca tulisan yg sederhana ini bagi saya itu sudah luar biasa dan merupakan suatu bentuk apreasiasi anda. Terlebih lagi jika anda berkenan memberikan komentar entah berupa masukan atau saran yg sifatnya membangun, itu merupakan hal yg sangat-sangat luar biasa bermamfaat bagi tulisan-tulisan saya berikutnya. Dan ini salah satu bagian dari rangkaian cerita yg saya ingin share kepada anda smua. Selamat Membaca..!!!
**********
*NENENG SURENENG*

Cuaca hari ini terlihat cerah sekali, Bang Jul memandang keluar dari jendela dalam ruangan kantornya dan terlihat panas yg mulai semakin terik dimana sang Matahari yg sedari tadi telah beranjak dari peraduaannya di ufuk timur, mulai bergeser semakin meninggi. Hingga keberadaannya dalam hitungan menit akan tepat diatas kepala.
Bang Jul melihat jam penunjuk waktu ditangannya,

“Whuaa.., gak terasa sudah tengah hari, waktunya makan siang niy...”. Bang Jul berucap dan segera menghampiri teman-temannya untuk keluar makan siang bersama dibelakang perkantoran mereka.
Salah satu teman Bang Jul tiba-tiba berkata,
“Jam 12 siang gini emang perut sudah perlu di isi niy dan gak mo kompromi lagi. Cacing-cacing diperut dah pada demo dan bawa genderang perang kl gak diturutin maunya..”
“Huahaha... bener-bener..., daripada nanti lambung perut kita di obrak-abrik dan dibombardir sm senjata kimianya yg asam itu, mending kita turutin ajah niy maunya cacing-cacing perut.. kl gak bisa berdarah-darah niy lambung trus masuk rumah sakit, diinfus dan bisa-bisa diamputasi lagi” teman Bang Jul yg lainnya menimpali.
“Yoi..., stuju dehh..., let’s go brangkanggg...(brangkat ke belakang)”.” Tapi bentar..., kok pake diamputasi segala sehh..? ” Bang Roy ikut menimpali dan memberi komando keberangkatan tapi dia bingung dengan pernyataan temannya diakhir kalimat tadi. Kok ya kl perut laper trus gak di isi bisa sampe diamputasi..???
“Ahh, bego loe ahh.. pake dibahas lagehh... dah turun ajah nyok..!!!” Bang Jul mensela percakapan agar tidak berkepanjangan dengan pernyataan dan pertanyaan Bang Roy tadi yg entah bodoh atau lugu atau pura-pura lugu. Tapi kl pura-pura laper gak mungkin...karena tampangnya dah kliatan kyk orang yg gak makan sminggu alias kelaparan banget.
“Nyok..nyok..!!!” smua menjawab kompak dan turun ke lantai bawah.
Sampailah Bang Jul dan teman-temannya disbuah tempat makan yg mungkin hampir tiap minggu pasti selalu dikunjungi. Yaa.. paling tidak satu kali dalam seminggu/sebulan teman-teman Bang Jul makan ditempat makan ini yg menyediakan jenis makanan yg dibakar, dipepes dan di goreng. Pesanan pun sgera dituliskan dan disampaikan kepada salah seorang pelayan ditempat itu. Dalam memo itu tertulis,

========================================
- Ayam Bakar dada atas 2
- Ayam Bakar paha 1
- Ayam Goreng dada atas 1
- Ayam Pepes bakar dada 1
- Tahu 3
- Minuman yg Gratis 5
- Teh botol 3
Note/Pesan: Bikinnya gak pake lama Yahh..!!!(5menit!)
========================================
Entah karena faktor catatan dibawah tadi yg bernada mengancam ataw memang para pelanggan tempat makan ini yg blum terlalu ramai, makanan yg dipesan dalam hitungan 5 menit pun segera datang. Segera Bang Jul cs menyambut dengan riang gembira bahkan hampir bersorak-sorak surprise dan ingin memberi ucapan selamat kepada pemiliknya karena biasanya mreka cukup lama menunggu dihari sebelum-sebelumnya. Dan segera dengan lahapnya Bang Jul cs menyantap makanan yg sudah tersedia.
Ditengah-tengah kekhidmatan suasana makan siang tiba-tiba kekhusukan makan Bang Jul dipecahkan oleh sebuah suara,
“Sstt…Bang Jul, lihat tuh sapa yang lewat..” seru Mba Eci yg sedang mengunyah makanannya kepada Bang Jul dengan wajah menggoda sambil matanya melirik ke arah samping tempat lalu lalang orang.
Mba Eci ini adalah salah satu teman Bang Jul yang senang memberikan masukan atw referensi cewek yg perlu Bang Jul dekati.
“Dia itu anaknya baik lohh, cantik, cm memang agak pendiem..” lanjut Mba Eci. “Emm… coba deh Bang Jul dekatin, kl ajah jodoh sm dia” lagi-lagi Mba Eci berkata dengan ekspresi dan senyum menggoda.
Bang Jul diam sejenak, coba memperhatikan sosok wanita tadi yg lewat sambil sesekali mencerna makanannya dimulut kemudian berpikir lalu tersenyum dan tertawa menyeringai.
“Ahh.. Mba Eci bisa ajahh, saya nya mah siy mau ajah dan saya jg yakin dia jg mau sama sayah. Jadi kita sama-sama mau benarnya, sayah nya mah mau bang-get tp dianya mah mau muntahhh..” Bang Jul menjawab ucapan Mba Eci.
“Huahahahaha…….,bisa ajah kamu ” Mba Eci tertawa lebar. Entah stuju dengan jawaban Bang Jul ataw dia mentertawakan kepolosan Bang Jul.
Wanita itu memang terlihat cantik, memiliki tinggi yg ideal dengan rambut hitam lurus yg sengaja dia jepit kebelakang hingga terlihat lehernya yg jenjang. Sedikit agak pendiam sehingga sosok ini mengesankan penuh tanya dan misteri.
Tp Bang Jul tau, ada sesuatu yg tersimpan dalam diri wanita ini. Dalam diamnya tersimpan sbuah crita lama yg mungkin sangat membekas dalam hatinya. Sebuah luka yg tak terlihat dibalik wajahnya, namun hingga kini ia tak mengerti kenapa harus terjadi dengan dirinya. Hingga suatu ketika ia menyadari bahwa roda kehidupan harus berputar, dan ketegaran hati lah yg harus dia jaga.
Dan tak terasa Bang Jul pun bersenandung lirih dalam hatinya, sebuah lirik lagu dari group Element, Smua orang pernah merasa kehilangan:
Pabila kau merasakan kepedihan hidup
Saat melepaskan, saat ditinggalkan kekasih bercinta
Dunia rasa bagaikan tak bermakna

Smua orang pernah merasa kehilangan (didalam hidupnya)
Tak ada yg sempurna tak ada yg abadi (didunia fana)

Tinggal kita yg menjadi jawabannya

Dan inilah sosok yg Bang Jul lihat. Hati wanita ini mungkin bisa diibaratkan sbuah vas bunga yg telah jatuh dan pecah. Dan dalam perjalanan waktu, ia berhasil menyusun kembali vas bunga itu kembali seperti semula namun sayang bentuknya sudah berubah alias terlihat bekas pecahannya. Maksud dari perumpaan tersebut adalah sosok wanita ini telah mampu memaafkan dan melupakan luka lamanya, tetapi hal itu tetap membekas dihatinya dan menjadikannya sebuah pengalaman dan pelajaran yang berharga dalam Melangkahkan kaki di kehidupan selanjutnya.
Lalu Bang Jul kembali tersenyum dan menyeruput minumannya untuk melancarkan makanan yg masuk ke dalam perutnya melalui tenggorokan. Bang Jul hanya geli melihat sikap Mba Eci yg mungkin tidak mengetahui bahwa Bang Jul sudah cukup sering ber chating ria dengan wanita yg Mba Eci lihat tadi. Yup, keakraban Bang Jul dengan wanita yg Mba Eci maksud memang bermula dari obrolan Bang Jul dengan wanita tersebut lewat chating yg kemudian Bang Jul ketahui namanya stelah diliat dikamus primbon ‘khusus orang-orang sok tauk!’ ternyata bernama Neneng Sureneng.
Kemudian dari nama ini serta dari segi pengulangan nama, Bang Jul mengetahui bahwa pasti Neneng ini berasal dari negeri pasundan, tepatnya stelah diselidiki dan dibuntuti, Neneng berasal dari sbuah kota Sukayang dan menetap di kota yg bernama Buitenzorg ‘coret’ karena letaknya di paling ujung kota Buitenzorg dan berbatasan dengan kota Sukahati.
Memang ternyata negeri pasundan banyak melahirkan gadis anu geulis, nu bodas, nu heurang anu mencrang, ucap Bang Jul dalam hati.
Bang Jul sendiri sebenarnya cukup dekat dengan wanita ini tetapi sayang keakraban itu hanya atau baru tercipta melalui chating. Obrolan-obrolan ringan mulai dari pekerjaan, keponakan, kegiatan sehari-hari mengalir dengan mudahnya seperti aliran sungai yg mengalir dengan deras. Rasanya sudah tidak ada tembok pembatas antara mereka.
Kisah-kisah lama pun kadang mewarnai obrolan mereka. Yup, obrolan itu hanya sebatas lewat chating. Bang Jul sendiri pernah mencoba mengambil iniative untuk mencari waktu agar bisa berbicara atw ngobrol secara langsung. Tapi mungkin waktu yg belum beriniative memberikan kesempatan kepada Bang Jul.
Bang Jul sebenarnya hampir saja datang dan berkunjung ke rumah Neneng ini, namun sayang, mungkin keadaan dan waktu yg blum mengijinkan. Sehingga Bang Jul urung datang kerumahnya. Waktu itu Bang Jul ingat sekali bahwa ia terjebak oleh hujan deras di tengah perjalanan menuju rumah Neneng yg masih membutuhkan waktu sekitar 1 jam lagi dengan kendaraan bermotor roda dua. Sementara Bang Jul sendiri tidak mempersiapkan perlengkapan hujannya yg pada akhirnya Bang Jul singgah sebentar di tempat praktek spupunya yg berprofesi sebagai Dokter Hewan dikota Buitenzorg. Tentunya bukan untuk berobat chek kesehatan tp menunggu hujan mereda.
Waktu terus berlalu hingga senja pun hampir tiba sementara hujan pun blum reda. Bang Jul masih ingat chatingan terakhir dengan Neneng di hari Jumat atw sehari sebelum keberangkatan ke tempat si Neneng ini,
“Neng, Sabtu besok gw beneran loh mo maen ke rumah loe..” tulis Bang Jul dalam chating, “Jangan lupa masak yg enak yahh, bilang sm mama kamu, calon mantu datang..!!!” tanpa beban Bang Jul menulis kalimat itu.
“Huahahahaha...., calon mantu yahh..???” jawab si Neneng.
“Oia, kambing betina dirumah emang lagi dicariin jodohnya, kl begitu syukur deh kl Bang Jul mo jadi mantu, tp inget, sm kambing yahhh..!:p” Neneng melanjutkan kata-katanya plus ekpresi meledek kepada Bang Jul.
“Hmm....., kl kambingnya cantik dan manis kyk Neng, gw rela dehhh..” Bang Jul mulai mengeluarkan kata-kata gombalnya, membalas ledekan si Neneng..
“Wekss....!!!, mana ada kambing secantik Neneng, Bang..?” balas si Neneng yg kl di ekpresikan perkataannya, si Neneng mengucapkan kata ‘Weks’ sambil mengluarkan atw memeletkan lidahnya dengan kedua telapak tangan dibuka dan dilebarkan kemudian ditempelkan di telinganya. Duh, dah kyk bocah SD ajah deh yg pake rok merah pendek trus ingusnya meler kluar dari hidung sambil megang plastik es ditangannya yg baru dimakan separuh dan lari-lari an maen kejar-kejaran sm temennya gara-gara ledek-ledekan. Kebayang kan..???
Bang Jul senang dengan suasana yg tercipta dalam chatingan ini. Smua tampak alami dan mengalir begitu sajah. Entah karena dua manusia ini senengnya chating ataw kerjanya chating doank yahh?
“Ya udah, yg penting besok Neng ada dirumah kan..??? gw beneran pengen dateng niy..??” kl kata ini diucapkan akan terdengar dengan intonasi suara yg tegas.
“Iyahh..., InsyaAllah Neng besok ada di rumah, tp kl besok jadi maen, Bang Jul SMS in Neng dulu yahh..! takutnya Neng lagi maen ke rumah temen” balas siy Neng.
“Lohhh....pegimana siy Neng, kan Bang Jul sekarang ngasih tau kl mo maen ke rumah Neng, jadi Neng jangan maen kerumah temen Neng dulu donksss.....!!!”
“Yeeeyy...., emang Bang Jul besok ujug-ujug langsung nyampe kerumah Neng..?? gak kann..? mangkanya tadi Neng nyuruh Bang Jul kirim SMS dulu biar Neng tau kpn Neng harus pulang..”. “Kan Fans Neng banyak Bang...!”
“ Gubraksss....!!!, busyet dehh, emang Neng banyak Fans nya yahh..?”
“Yaaa.. gak siy Bang... palingan cm cowok tetangga sebelah, depan rumah, kampung belakang, kampung depan, trus sm Bang Jul dehhh...”
“Ya ampun Nengg..... gak nyangka dehhh”. ”Jadi Bang Jul di gilir yahh..?, ataw kl istilah di klinik tuh Bang Jul ambil tiket/karcis dulu, pesennya lewat SMS, trus dateng sesuai dengan nomor urutnya, gituh yahh...??”
“Huahaha.... Bang Jul...Bang Jul... gitu ajah serius banget siy...!”. “Ya gak lah Bang.., Neng tadi becanda kok alias bohong”. “Ya udah pokoknya kl Bang Jul jadi mo datang, kasih tau Neng dengan ngirim SMS dulu, titik..! gak pake tanya-tanya lagehh...! rewel banget sehhh..!!”
“Aduh busyet dahh..., galak amat yakk...!”,
“Iyah..iyahh.... besok pagi Bang Jul SMS in Neng kl dah mo berangkat...”. ” OK deh, sampai ketemu besok yahh” tulis Bang Jul dengan hati yg berbunga-bunga.
“Okok..” jawab si Neng.
Inilah jawaban yg membuat hati Bang Jul senang dan tak sabar lagi menunggu datangnya pagi. Bang Jul pun perlahan mendendangkan sbuah syair,

Angin bertiup sejukkanlah aku
Mentari bersinar hangatilah aku
Jangan kau beri aku duka


Kasih menari belailah diriku

Bernyanyi petik harpa mu
Beri aku cinta, beri kami cinta
Dalam derai tawa
Jangan air mata

Damai menjelma dunia pun tertawa akan tercipta (beri kami cinta)
Alam dan kita menyatu dalam shimpony senada
(beri kami cinta..beri kami cinta..beri kami cinta.)

Mari bernyanyi didalam laguku
Bernyanyi petik harpa mu
Beri kami cinta
Dalam derai tawa
Jangan air mata
BeriKamiCinta-JavaJive
**********
Bersambung ke Cerita *Awal Mula Seorang Sepupu*
InsyaAllah, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa saya share kembali kepada anda smua. Sekali lagi saya mengingatkan bahwa ini adalah masih sebuah rangkaian cerita yg blum terputus yg artinya masih sambung menyambung, karena cerita selanjutnya masih dalam penulisan. Oleh karenanya, komentar anda akan saya jadikan semangat dalam saya menulis. Smoga saja. Aminn...

yglagiblajarnuliscrita:
-Achul-

9 comments:

Anonymous said...

hmmm... sedikit mengingatkan gw akan seseorang.
but i believe she couldn't be the same person, rite?
btw, good thoughts of how bang jul think about neneng. harusnya tuh tiap cowo bisa berpikir sejauh itu, spy ga main2 lg dgn perasaan cewe. karna ya perasaan cewe itu emang ibarat sebuah vas..
dan kalo cowo pdkt sm cewe sebaiknya bener2 serius, kalo cuma main2 ya mending jangan!
well, tell those guys that by your writing yah ;)
lo kan lebih pinter ngomongnya, hehehe....

JOM said...

thanks Sop atas commentnya.
Hmm..... spertinya commentnya dalem banget niy... :) skalian curhat yahh..?? hehehe.. :D

Anonymous said...

Iya juga, ini cerita fiksi seperti fiksi2 lain yang pernah saya baca, berputar sekitar hubungan laki2 and perempuan. Ini topik fiksi yang paling laris deh. Sepertinya ini pengalaman pribadi penulis ya... ;) Btw, cerita ini sepertinya bisa dikembangkan lagi jd lbh komplit, karena banyak yang hal bisa dibahas, tau sendiri la hubungan cowok&cewek. Saya yakin penulis bisa membuatnya lebih menarik, soalnya penulis kan suka ngocol...alias ember (he.he.he... mas achul gt lho)

JOM said...

Alow Sofie, thanks buat commentnya.
Cerita ini emang sebagian fiksi dan sebagian non fiksi alias pengalaman pribadi. :) Pasti orang yg gw bikinin cerpen ini kl baca niy tulisan akan tersenyum-senyum sendiri.:D
dan memang cerita ini lagi dalam proses pengembangan cerita, dan masih ada kelanjutannya.
Nantikan saja cerita2 berikutnya yahh.. :) yg pasti bukan dari ember sumbernya, apalagi nyeritain tentang ember, gak banget getto lohh..! :p

dahlia said...

mmmm...mao fiksi kek
mao fiktip kek
mao mistik kek

itu mah suka suka elo ajah...

ngak usah terlalu filing gilti giti ding.....

Anonymous said...

Good design!
[url=http://kzygrvqm.com/gqke/aldj.html]My homepage[/url] | [url=http://agtpwnck.com/hfcm/ntst.html]Cool site[/url]

Anonymous said...

Thank you!
My homepage | Please visit

Anonymous said...

Well done!
http://kzygrvqm.com/gqke/aldj.html | http://vyryyirv.com/ngfn/wuua.html

Anonymous said...

Very cool design! Useful information. Go on! priscilla's sex toys in va project management training cheapest flights to japan 2000 popup blocker Germany frankfort car rentals food & bingo Gmc denali lift kit Online archery games 2005 laptop Amazing hot lesbians free pop anime porn Double anal vaginal va .049 engine free flight Gold n dayz travel 105 phendimetrazine 2005 maxima body kits Evergreen veterinary hospital + kirkland wa fax number lowest air fare world cruise Dance in washington dc may2006

Sekelumit Kisah Dua Manusia

Lagi musim hujan gini dengan cuaca awan mendung menggelantung, udara sejuk, dan lagi dengerin cerita seorang teman dengan tema asmara. Naman...