A short note/story from a man who wants to continue learning and growing from his life experiences...
Saturday, November 18, 2006
Jiwa yg bertumbuh.
Ada seorang temen bertanya, " Gimana yg sekarang dibanding sebelumnya?" mendengar pertanyaan ini, hati cuma bisa menjawab, seseorang yg belum siap menerima perubahan pasti akan melihat perubahan tersebut sebagai suatu perbedaan hingga jadinya membandingkan-bandingkan. "Are you happy now..?" Happy jika kita bisa mensyukuri apa yg telah kita peroleh selama ini. Happy jika kita bisa menerima kenyataan yg ada. Happy jika kita bisa melepaskan segala keinginan2 kita dalam arti kl punya keinginan jangan yg muluk2 lahh.., karena kl gak kesampaian kan jadinya gak happy. Mungkin teman2 pernah mendengar kalimat ini, "Tuhan tidak memberikan apa-apa yg menjadi keinginan kita tp Tuhan selalu memberikan apa-apa yg menjadi kebutuhan kita" lebih baik banyak berintropeksi diri jika keinginan atau bisa jadi keinginan itu dianggap kebutuhan tp tidak kita dapatkan. Barangkali ada sesuatu yg salah dalam diri kita. Toohh, kita pun diperintahkan untuk senantiasa menghisab diri bukan? supaya tidak menjadi orang-orang merugi. Jiwa kita sedang bertumbuh dengan caranya masing2. ada yg melalui kesalahan2, kealfaan, kekhilafan, dll. Hanya orang yg memiliki kesadaran, akan kembali kepada jalan Nya. semoga kita semua menjadi orang-orang yg senantiasa mensyukuri nikmat Nya. Aminn....
-Achul-
Monday, August 07, 2006
Pentingnya Suasana Hati dalam Bekerja
Seorang sahabat pernah berkata tentang alasan keinginan dia kluar dari perusahaan tempatnya bekerja sekarang dan pindah ke tempat lain. Dia pun berkata, "Serumit apapun pekerjaannya insyaAllah bisa dikerjakan dan diselesaikan, asal……"
Kalimatnya sempat terputus, namun kemudian dia memberikan gerak tubuh yaitu menunjuk kearah dada tepatnya dibagian tengah dada, sebagai sebuah jawaban.
Aku coba mengerti dan memahami bahwa mungkin yg dimaksud adalah hatinya atau suasana hatinya. Namun untuk meyakinkan diri, aku bertanya tentang maksud dari bahasa dan gerak tubuhnya itu. Dan ia pun menjelaskan bahwa dalam bekerja jika hati kita tenang, nyaman dan senang semua pkerjaan pasti bisa terselesaikan serumit apapun bentuk nya atau dengan kata lain nothing is impossible, impossible is nothing. Kemudian muncul pertanyaan dalam diriku tentang apa yg menyebabkan dirinya atau suasana hatinya merasa sperti itu.
Namun sebelum aku bertanya, aku pun sedikit mencoba menerka-nerka faktor yg bisa menyebabkan hal itu terjadi. Karena bisa saja mungkin itu pernah atau mungkin kelak terjadi dengan diriku sendiri. Diantaranya adalah kesesuaian antara pekerjaan yg di emban dengan pendapatan yg diterima. Jika ada ketidakseimbangan antara dua hal ini, maka bisa jadi hal ini bisa memicu rasa ketaknyamanan. Sehingga ia memutuskan berhenti dan pindah ke perusahaan lain dengan pendapatan yg lebih baik atau sesuai dengan pekerjaannya. Kemudian faktor lingkungan kerja, kekeluargaan dan iklim kerja yg sehat juga merupakan factor yg penting dimana jika lingkungan kerja yg tidak sehat dan sering terjadi pergesekan apalagi persaingan tidak sehat yg saling menjatuhkan otomatis akan membuat seseorang tidak akan bertahan lama bekerja ditempat tersebut. Apalagi jika lingkungan kerja sudah tidak sehat maka otomatis unsur kekeluargaan pun bisa jadi tidak akan pernah atau sulit terwujud.
Dan didalam faktor lingkungan kerja ada satu hal yg penting jg dan perlu dperhatikan yaitu, bagaimana hubungan antara atasan dan bawahan.
Bermacam-macam memang karakter atau typical seorang atasan atau pimpinan. Tapi yg pasti seorang atasan yg diharapkan dari bawahan adalah sikap yg tidak bossy dan arogan. Artinya, memang secara jabatan posisinya lebih tinggi namun jika bisa menempatkan atau memposisikan diri sebagai partner kerja yg baik akan membuat suasana dan hubungan kerja menjadi lebih cair dan insyaAllah komunikasi akan lebih terbuka antara seorang atasan dan bawahan. Selain itu bisa mendelegasikan dan memberikan arahan yg tepat atas tugas-tugas yg perlu di kerjakan sehingga bisa mencapai target atau terselesaikan dengan baik.
Mampu memberikan contoh yg baik dan menjadi tauladan tentu salah satu sifat yg jg harus dimiliki seorang atasan. Sikap deskrimatif, pilih kasih dan keberpihakan jg sifat yg perlu dihindari oleh seorang atasan karena akan membuat kecemburuan sosial dalam pekerjaan. Artinya, seorang atasan harus bisa mendelegasikan tugas atau jobdes secara adil dan jelas tanggung jawab nya. Sehingga jika terjadi kesalahan tidak terjadi saling lempar tanggung jawab atau saling mensalahkan. Dan jika sewaktu-waktu terjadi kesalahan yg dilakukan oleh seorang bawahan, seorang atasan jangan hanya mampu mensalahkan (dan bahkan memarahi yg tidak pada tempat tanpa melihat situasi dan kondisi disekelilingnya) seorang bawahan tanpa membantu mencarikan solusinya. Karena tentu saja itu akan menghambat pekerjaan yg lainnya jika persoalan(kesalahan) tersebut tidak kunjung selesai.
Dan terkadang memang jika seorang bawahan membuat satu kesalahan, maka menjadi tertutuplah segala kebaikan atau prestasi kerjanya. Seolah-olah berbuat kesalahan adalah haram hukumnya dan akan menggugurkan segala prestasi yg pernah dicapai. Seperti sebuah pepatah, “karena nila setitik rusak susu sebelanga”. Sangat amat disayangkan jika terjadi kondisi seperti ini karena memang penilaian hampir pasti tidak objektif lagi. Padahal tak ada manusia yg tak pernah luput dari kesalahan kecuali seorang nabi yg terjaga dari berbuat salah. Selagi masih bisa diperbaiki, memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri adalah salah satu solusi dan menjadi proses belajar untuk menjadi yg lebih baik lagi.
Dan tentu saja masih banyak sifat-sifat yg lain sperti aspiratif, memiliki rasa simpati dan empati yg cukup, terbuka dan mo menerima kritikan dan masukan, dll yg perlu dimiliki oleh seorang atasan dalam memimpin bawahan nya.
Sementara pikiranku masih melayang-layang memikirkan tentang faktor yg membuat suasana hati sahabatku tidak lagi nyaman untuk bekerja, tiba-tiba sahabatku pun menceritakan penyebabnya tanpa perlu aku tanya.
Tapi sebelum ia menceritakannya, aku telah sedikit membuat analysis alasan temanku memutuskan kluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Jika dilihat dari faktor kesesuaian pekerjaan dengan pendapatan yg ia terima, aku ragu jika ini alasan dia keluar karena pasti ditempatnya bekerja sekarang, dia pasti mendapatkan lebih dari cukup atau cukup. Dan jika tidak salah ingat, dia pun pernah berkata bahwa pendapatan yg ia dapat sesuai dengan pekerjaannya ini. Kemudian aku melihat dari sisi lingkungan kerja, faktor ini pun bukan alasan kuat untuk membuat ia kluar karena lingkungan tempatnya bekerja yg aku dengar penuh dengan rasa kekeluargaan dan kondusif untuk bkerja. Tinggal satu yg dalam otakku pasti ini hubungan antara atasan dan bawahan.
Kemudian temanku pun bercerita bahwa ia senantiasa di persalahkan oleh atasan atas pekerjaan-pekerjaan yg mungkin seharusnya bukan tanggung jawabnya. Karena merasa dipersalahkan ia pun melakukan pembelaan diri sehingga sempat terjadi adu argumen yg cukup alot antara dia dengan atasannya. Namun karena posisinya yg mungkin sebagai bawahan maka ia pun akhirnya tak mampu berbuat apa-apa dan hanya mampu menerima saja. Hal yg tidak disukai oleh nya adalah atasannya hanya mampu mempersalahkan dirinya saja tanpa mampu membantu memberikan solusi yg tepat. Dari hal tersebutlah dia mulai merasa tidak ada kecocokan antara dirinya dan atasannya sehingga hatinya sudah merasa tak nyaman lagi bekerja. Karena ia merasa kelak apapun pekerjaan yg ia lakukan mungkin tetap akan di persalahkan sehingga ia berpikir untuk apa ia bertahan dengan kondisi yg sudah tak cocok dan nyaman lagi untuk bekerja bagi dirinya.
Dari hal tersebut aku berpikir tentang motto yg ia pernah ucapakan. Serumit apapun pekerjaannya selama masih dalam batas-batas rasional manusia dan bisa dicapai akal maka nothing is impossible and impossible is nothing bisa berlaku dengan kondisi suasana hati terjaga alias merasa nyaman dan senang melakukan pekerjaan tersebut. Tapi jika suasana hati sudah tidak tenang, nyaman dan senang melakukan sebuah pekerjaan, maka jangankan pekerjaan yg sulit dan rumit, pekerjaan yg mudah pun bisa jadi berantakan jika dikerjakan. Sehingga jika kondisi ini yg terjadi maka motto impossible is nothing and nothing is impossible akan menjadi NOTHING..!!!
Tapi dalam hatiku berkata bahwa ini hanya baru sekelumit persoalan dalam dunia pekerjaan yg muncul ke permukaan dari sekian banyak persoalan. Dan kita harus pandai-pandai serta bijak menyikapinya agar tak terperangkap oleh emosi sesaat yg bisa merugikan diri kita sendiri. Sekarang tinggal kembali kepada bagaimana masing-masing individu menyikapinya. Termasuk diriku sendiri.
-Acul-
Alam bawah sadar yang mengajak dan menjadikan,
Pekerjaan yg di lakukan adalah tasbih
tempat bekerja adalah aktualisasi diri dan sajadah cinta
Bila suatu pekerjaan tidak diawali dengan membaca basmalah, maka gugurlah segala pahala dari pekerjaan tersebut.
Monday, June 19, 2006
Apa kabar Matahari Lautku
Salam,
SB
Monday, May 15, 2006
Merindu...
kangen rasanya menyapa teman-temanku di dunia maya. setiap kali ada kesempatan pertemuan, selalu saja aku dalam situasi bekerja atau badan yg lelah. Mungkin memang belum saatnya aku dipertemukan dengan teman-temanku. dan mungkin tulisan ini sekedar mengobati rasa kangen yg ada dalam hatiku dan juga mungkin teman-temanku yg ingin mengetahui tentang kabar dariku. kusempatkan menulis kalimat-kalimat dalam keterbatasan waktuku menjelang diri meninggalkan tempat bekerja kembali ke rumah tercinta.
Mohon maaf bagi teman-teman yg sudah menyapa dan blum sempat terbalas olehku. Ini adalah salam untuk kalian smua. :)
-acul yg masih dalam keterbatasan-
Friday, March 31, 2006
Dan Berdoalah...
Karena berdoa tiada lain adalah penyatuan diri dengan denyut nadi semesta. Bila kalian dapat merasa lega setelah mencurahkan kegelapan hati ke haribaan angkasa, maka kalian akan dapat juga merasa kelegaan yang sama jika dapat memancarkan fajar yg merekah di hatimu ke cakrawala. Walaupun kalian hanya dapat menangis dikala sukma memanggilmu berdoa, biarlah ia memanggilmu lagi dan kalian datang masih menangis sampai lahirnya senyum dan tawa.
Tuhanku yang Agung, kehendak Mu lah yg berlaku dalam diriku
mengganti malam miliku menjadi hari-hari juga milik Mu
aku tak kuasa meminta, karena Engkau Mahatahu kebutuhanku
bahkan sebelum kebutuhan itu menjadi kebutuhan
Engkau lah kebutuhanku yang sejati
Thursday, March 02, 2006
Mendung
juga langit hatiku
sebentar lagi hujan
tapi tidak dengan langit hatiku
karena ku tahu mendung itu kan segera menghilang
dan berganti sang mentari yg bersinar terang
tuk kembali menyinari hari-hariku
-Acul-
dalam sebuah peristiwa
1 March 2006
Tuesday, February 14, 2006
Serenity Prayer
God grant me the serenity
To accept the things I cannot change,
The courage to change the things I can,
And the wisdom to know the difference,
Living one day at a time
Enjoying one moment at a time
Yesterday was cancelled check
Tomorrow is still a promissory note
Today is a present
Because There is no time but nowBersabarlah kawan..!!!
Aku hanya bisa berkata:
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.."
untuk segala bentuk kedzaliman dan segala bentuk ketidakadilan
yang membuat seseorang menderita dan menjadi sebuah musibah baginya.
Bersabarlah kawan, ada sebuah hikmah yg akan disampaikan padamu melalui peristiwa yg kau alami. Dan selalu jadikan shalat dan sabar sebagai penolongmu.
By
-Acul-
Tuesday, February 07, 2006
Sosok pimpinan..
Menjadi Boss (sekali lagi) adalah hal yg mudah menurut saya, tapi bagaimana menjadi Boss yg bisa sekaligus menjadi seorang Ibu/Bapak bagi staff bawahannya dimana sang Boss mampu mengerti, mengayoni, dan memberikan teladan bagi bawahannya, juga mampu mengerti aspirasi dan dapat menjembataninya dengan pihak management atau menjadi seorang kawan yang bisa berbagi rasa suka dan duka, adalah menjadi sesuatu yg langka menurut saya. Hal-hal seperti inilah yg saya rasa tidak diperoleh pada saat kita berada dibangku pendidikan. Hal-hal tersebut menurut saya diperoleh dari pengalaman-pengalaman hidup yg tak hanya melihat posisi diatas atau minimal selevel dengan jabatan tersebut tp jg mau melihat orang-orang yg posisinya berada dibawah level itu atau paling bagus pernah merasakan kehidupan orang-orang yg berada di bawah levelnya alias pernah menjadi bawahan jg dan kemudian tidak menjadi orang yg lupa pada asalnya. Semakin banyak kita melihat dan mendengar, semakin banyak pula hal-hal yg bisa diambil pelajaran dari nya dan semakin pula kita punya rasa empati dan simpati yang dalam ketika mereka mengalami hal-hal sulit meskipun tanpa suara atau mereka suarakan.
Itulah sosok pimpinan yg sangat dirindukan bahkan akan sangat dicintai tidak hanya oleh staff-staff bawah2an nya tp juga oleh orang-orang yg berada disekililingnya. Yaitu, Seorang pimpinan atau Boss yg tidak egois yg hanya memikirkan atau mementingkan kepentingan dirinya sendiri tapi bisa menempatkan diri kapan saatnya menjadi pimpinan yg tegas, disegani dan dihormati dan kapan saatnya menjadi seorang Ibu atau Bapak dan juga sekaligus seorang kawan.
Lalu, apakah anda memiliki sosok pimpinan seperti itu ditempat anda bekerja...? saya hanya mendoakan, smoga sajahh... :)
-Acul-
Hijrah...
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharam 1427 H
Smoga kebaikan yg senantiasa menyertai setiap langkah kehidupan kita smua. Aminnn...
-Acul-
Wednesday, February 01, 2006
Today is My ....Day (My Way)
Today is my day or exactly my last day where i'm working in my beloved company. This is already my decision to continue my life's journey into somewhere else. It may be right or wrong but I believe everyone has faith and own destiny. It’s only a matter of time and fortunately the time comes to me. I Just want to share some words in the end of my letters, maybe all of you want to read them for a while:
**********
What goes around will come around...
Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yg beriman dan yang beramal kebaikan dan yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran (al-ashr)
Salam,
Syamsul
Email/YM id: sybahri79@yahoo.com
Acul’s webblog: http://mataharilaut.blogspot.com
Phone: .............
Refleksi Urang Awak
Tapi kali ini teman saya mengkritisi sebuah sifat atau karakter atau mungkin perilaku kebiasaan atau bahkan ini sebuah budaya yg saya jg blum cukup mengetahui lebih jauh dari sebuah daerah tempat asal kelahirannya. Mungkin ini yg dinamakan refleksi diri bukan hanya untuk dirinya saja tp teman saya jg mungkin mengingatkan kepada saudara-saudaranya dari daerah yg sama tentang kondisi yg telah dan sedang terjadi. Oleh karenanya saya memuji tulisannya dan menawarkan untuk dimuat dalam blog saya ini dengan maksud membagi refleksi ini kepada rekan-rekan yg mungkin berasal dari daerah yg sama atau mungkin kasus ini jg terjadi dengan rekan-rekan dari daerah yg lainnya. Semoga semakin menambah pengetahuan kita smua.
Refleksi ini tidak ada sangkut pautnya dengan nama saya yg kedengarannya berasal dari daerah tempat teman saya atau mbah sura ini berasal. Karena sama sekali saya tidak ada darah atau keturunan dari daerah tersebut. Nama saya hanyalah sekedar nama tp tetap memiliki arti. Dan berikut ini refleksi dari teman saya yg bernama mbah sura dengan judul:
Lupakan dulu Cut Memey dengan Om Jackson, termasuk dengan segala cerita mistik bumbu perseteruan ini. Bosan juga terlalu sering mendengar dan melihat orang-orang beradu argumen untuk sebuah permasalahan yang sangat vulgar dan bernuansa purba. Cerita cinta Adjie Massaid dan Angelina Sondakh, walaupun beraura positif, tetap basi. Mungkin karena diekspose dengan frekuensi yang maha sering, ceritanya pun menjadi biasa saja sekelas gosip pembantu-pembantu yang lagi berkumpul-kumpul.
Ini adalah cerita tentang sebuah etnis yang suka sekali berkumpul, berkelompok dan berbicara. Kalau untuk bekerja, nanti dulu. Kalaupun ada, semangatnya sangat individu sekali. Kerja kolektif rasanya sulit diharapkan pada etnis ini. Padahal mereka banyak sekali punya pepatah tentang sebuah kerja kolektif, nan saciok lah, sadantiang lah, duduak sorang lah dan sebagainya. Oo, iya saya lupa mereka memang sangat ahli dalam bersilat lidah dan berkata. Banyak juga diantaranya yang telah naik level bukan lagi sekedar ahli dalam bertutur lisan, tapi sudah sangat mumpuni di area tutur tulisan.
Mungkin ini karena pengaruh tambo dan cerita leluhur, yang katanya keturunan langsung Alexander, The Great. Jadinya, mereka merasa superior di atas orang lain. Maunya selalu dijadikan pemimpin dan ketua. Kalau hanya jadi kecoro, mereka cenderung jadi malas, apatis bahkan skeptis. Enam belas tahun yang lalu, etnis ini berkumpul lagi, penuh pembicaraan-pembicaraan hebat dari para tokohnya dan akhirnya mereka memutuskan membentuk kelompok. Tidak tau karena ingin mencari muka Soeharto (yang lagi jaya-jayanya saat itu), atau karena memang konsep Pak Harto sangat pas. Mereka sepakat menamakan kelompoknya Gebu Minang dari kata gerakan seribu minang. Cukup indah awalnya, semua sangat optimis waktu itu. Muka mereka pun sumringah. Semua tersenyum lebar atau mungkin cenderung menganga. Batang tarandam untuk ke sekian kalinya akan dibangkitkan lagi.
Namun sayang, mereka memang semangat hanya sampai membentuk kelompok. Aksi nyata mereka tak lagi seindah saat-saat diskusi. Semua kembali sibuk ke aktifitas individu, karena ini jauh lebih penting dari sekedar kerja bakti buat GM. "Lagian kalau saya bekerja, saya dapat capenya orang lain dapat nama", ini sudah menjadi celoteh umum sebagian besar pengurusnya. Ini adalah sebuah kelaziman buat orang minangkabau, semua ingin menjadi ketua. Semua ingin bergelar hebat dan perkasa, karena konon kita semua adalah keturunan raja.
Hari terus berjalan. Peta berubah, etnis ini makin terpuruk. Bukan karena mereka mundur atau turun pamor. Sekali lagi bukan! Kali ini hanya karena suku lain makin banyak orang pintarnya. Orang berlari, dan kita tetap berjalan. Semua seperti tersentak dan pura-pura kaget. Mulailah diskusi saling menyalahkan. Seluruh teori dibahas. Mulai dari akibat PRRI yang menyebabkan orang minang tidak lagi PD (percaya diri-red) atau lebih ekstrim lagi ini adalah balas dendam ke orang minang karena hegemoni mereka terhadap suku lain di awal-awal kemerdekaan dulu. Lalu, beberapa orang yang masih peduli kampung kembali tersentak. Mulailah canang (talempong-red) dipukul, tabuah dibunyikan untuk memanggil segenap potensi ranah. Seluruh potensi yang layak dipanggil, diundang dan diajak berdiskusi. Kemudian seperti biasa, kembali kelompok dibentuk dengan segenap kecanggihan program-program kerja. Satu pertanyaan, apakah siklus ini hanya berhenti sampai pada kelompok yang dibentuk? Ataukah mungkin bisa bergerak ke arah kerja kolektif nan kompak demi kemajuan ranah. Semua kembali ke kita semua. Orang Minangkabau...
Mbah Sura,
A Man from Minangkabau
Monday, January 30, 2006
Waktu Yang Cepat Berlalu
Mungkin beberapa teman-teman dari teman saya itu yg juga merupakan teman-teman saya jg telah diberitahukan olehnya bahwa tulisannya akan dimuat dalam blog saya ini. Hingga akhirnya, beberapa teman-teman yg mendapat kabar tersebut melakukan konfirmasi dan merasa penasaran dengan apa yg sebenarnya ditulis oleh teman saya tersebut. Dan akhirnya saya berpikir, knp tidak saya tampilkan saja tulisan teman saya tersebut. Tohh, ini hanya sebuah pemikiran yg saya tidak perlu menjustifikasi layak atw tidaknya. Karena ini hanya sebuah pemikiran dan mgkn jg sekaligus wacana. Kl ada yg bisa diambil mamfaatnya dari tulisan ini, silahkan saja. Jika tidak, janganlah mengeluarkan kata-kata yg tidak bermamfaat tp buatlah tulisan yg bermamfaat. Tulisan ini saya muat jg untuk menghilangkan rasa penasaran dari teman-teman yg sudah bertanya kepada saya. Dibawah ini tulisan dari seorang teman yg mengaku sebagai Mbah Sura. Selamat membaca....!!!
Waktu Yang Cepat Berlalu
Seperti hari-hari kemarin, rutinitas kembali dimulai. Semua begitu cepat berlalu. Hari, bulan dan tahun mengalir deras mengikut alur deret yang sangat terarur. Kata kawan yang sering memegang tasbih, katanya ini adalah tanda-tanda dunia sudah di akhir zaman. Seratus persen saya setuju. Peradaban manusia di bumi ini memang sudah mendekati akhir zaman. Sedangkan pendapat lain disampaikan kawan berkacamata dan sering mengerinyitkan dahi dengan bacaan anehnya. Katanya semua di jagad raya ini tak ada akhir. Mulailah dia berteori dengan istilah yang jarang didengar, entropi lah, big bang lah, atau tentang teori waktu yang katanya paralel. Bukan sebuah seri dalam persepsi kuno yang hampir seluruh umat manusia percayai selama ini. Katanya saya konservatif kalau masih menganggap waktu adalah sebuah deret serial. Katanya saya terlalu memakai kaca mata kuda dalam berlogika dan mengembangkan pengetahuan. Hanya tertawa yang bisa saya lakukan, karena mendebat juga tak terlalu berguna. Beda aliran!! Bersyukur dia hanya bilang saya terlalu Newtonian. Coba kalau dia bilang saya bebal, kuno dan ketinggalan zaman. Bisa-bisa saya tersinggung dan tak bertegur sapa sekian lama, sampai pada suatu saat dimana kita sudah lupa kalau pernah saling tersinggung.
Kembali soal deret waktu, rasanya memang baru kemaren saya lulus SMA. SMA? Ya, saya adalah generasi terakhir era SMA. Setelah itu namanya jadi SMU dan penjurusannya juga sudah berbeda. Denger-denger, sekarang namanya balik lagi ke SMA. Tapi, biarlah itu menjadi urusan pemerintah kita. Lagian apa artinya sebuah nama. Seperti kata kawan saya yang lain, yang penting isinya. Saya kembali ngelantur, harusnya membahas deret waktu yang semakin cepat. Teman-teman, tolong saya diiingatkan untuk tetap fokus dalam cerita deret waktu.
Mungkin di paragraf ini cerita tentang waktu bisa kita mulai. Kemaren saya bertemu teman lama. Seorang yang karena pekerjaan orang tuanya, harus berpindah-pindah sekolah. Kembali kita bercerita tentang serunya masa-masa bersama dulu. Saya kaget dia masih ingat saya. Saya yakin teman waktu sekolahnya pasti banyak. Lha, dia dari SD sampai SMA terima raport dari 7 sekolah. Sedangkan saya hanya 3 kali. Secara matematis dengan asumsi kemampuan bergaul kita sama, tentu temannya 3 kali lipat dibanding saya. Tapi kembali saya bersyukur, dia masih inget. Pasti saya punya sesuatu yang membuat dia tetap ingat. Maaf teman-teman, saya terlalu GR atau pede, tapi itulah kelebihan saya dibanding sesama cowo-cowo berwajah pas-pasan lainnya. Percaya diri saya di atas rata-rata mereka. Tapi gak apa lah, narsis dikit masih diizinkan kok di negeri ini. Yang udah gak boleh, ngerokok di tempat umum. Gubernur DKI sudah mengeluarkan edaran tentang itu. Maaf, saya ngelantur lagi. Kita kembali ke topik teman lama tadi. Teman-teman, temen lama saya ini perempuan dan cantik. Saya tanya, suami kamu mana? Saya bertanya langsung seperti itu, karena saya berasumsi dia juga sudah menikah seperti saya. Ternyata dia belum menikah, saya pun minta maaf atas pertanyaan sok tau tadi. Elegan dia menjawab, “Gak apa-apa, nyantai aja lagi!! Itu udah jadi resolusi gw di 2006 ini”. Teman saya ini punya resolusi tahun 2006, katanya mo nikah. Tapi gak harus jadi katanya, resolusi hanyalah pemicu biar tak ada guideline dalam urusan jodoh. Kembali saya (si sok tau ini)mengangguk-angguk. Tak berusaha mendebat apalagi ngeledek atau mematahkan omongannya.
Lalu kita pun bercerita membahas masa lalu, yang kata teman saya paralel itu. Semua kita bahas. Kaleidoskop singkat 10 tahun terakhir kehidupan kita berada di foodcourt sebuah mall. Pernah di beberapa tempat kita nyaris pernah bertemu. Mulai ketika zaman reformasi berdemo di gedung MPR di hari Pak Harto lengser. Saya bilang saya ada disitu, naek bis dari Bogor buat nyari makanan ama rokok gratis. Lalu ada pameran Technogermo, eh Technogerma di JCC dulu. Saya bilang, saya kesana hari kedua diajak pacar saya waktu itu. Alasan utama saya kesana adalah karena takut dibilang gak intelek ama pacar saya. Padahal males. cape desak-desakan. Mending ngobrol di kosan yang lagi sepi karena yang lain pada ke JCC. Atau kalo emang niat jalan-jalan juga, kan bisa ke tempat laen yang lebih romantis. Paling enggak, bisa ke Dufan atau kalo gak mau jauh-jauh, ada tuh kebun raya.
Momen ketiga kita nyaris ketemu, adalah ketika test departemen keuangan di Gelora Bung Karno Senayan. Dengan bangga, saya bilang saya lulus beberapa test. Walaupun akhirnya gak diterima juga. Kembali sisi sombong diri ini berkata, saya sudah masuk 1300 dari ratusan ribu yang ikutan test. Kali ini dia yang mengangguk-angguk mendengarkan cerita saya. Dia hanya bilang, “loe belum milik aja”. Sayang sudah malam, saya dan dia harus pulang. Sebelum pulang, kita pun bertukar kartu nama. Saya baca kartu namanya, Ind.. Ra…., SE, MPA. Kasub ….. Kantor Pelayanan Pajak Bekasi, Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan RI....
Mbah Sura,
Sedang Mencoba Ngelantur
Wednesday, January 25, 2006
Don't know how to say...?
tapi biar ku simpan sejenak hingga waktu nya tiba
semakin berat hari-hari yg akan kulalui
karena cintaku yg telah tertanam dan bersemayam
berat kutinggalkan tp harus kulakukan
I Love you all for one reason, 'Lillahi taala', karena Allah SWT
by acul
gettin close to....
Friday, January 20, 2006
Few Days Away
Menghitung hari, itulah kalimat yg diucapkan salah seorang teman kepada gw. Yup, memang gw tinggal menghitung hari ajah niy coz mulai bulan depan gw udah gak ngantor lagi di tempat gw sekarang (Starcom). Next month, insyaAllah gw akan ngantor di menara Jamsostek. :)
Gak terasa memang waktu terus berjalan dan semakin dekat pula dengan hari terakhir gw kerja di kantor gw skrg ini. Dan rupanya stelah 2 minggu
Tapi gw gak keabisan akal donksss, gw yakin di tempat temen gw yg gak kluar pasti bisa donksss buat buka imel. Trus gw pinjem kompi temen yg duduk didepan meja gw. Dan ternyata beneran bisa. Dan mulai hari itu gw kl mo buka imel minjem kompi temen gw ajah. Dan besoknya pas gw mo pinjem lagi kompi temen gw itu, ternyata kompinya jg ikut2an di block untuk web mail. Arrghhh…..!!! apa gara2 gw yak….?? Tp ntar dulu, gw cb check di tempat lain. Trus gw jalan2 deh ke meja temen2 gw yg lain. Kebetulan pas pda kluar makan siang dan gw lagi puasa. So, gw tinggal pilih ajah deh kompi yg mana gw bisa pake.. huehehehe…. Soalnya smua lg avail pas makan siang. Stelah gw coba, ternyata gw bisa buka imel dari kompi temen gw yg lainnya…. Whuaaaa…… brarti kompi temen yg duduk didepan gw, web mail nya ke block mgkn gara2 gw kliatan buka imel dari tempat dia. Hiksss…. Gw jadi merasa bersalah gituhhh….. mgkn wkt itu gw kurang hati2 jadinya orang IT or HRD pas lewat ngeliat gw lg buka imel ditempat temen gw itu. Hiksss…..hiksss…… :(
Tapi mo gimana lagi, keadaannya udah begituu. Ditempat kerja yg sekarang, gw masih bisa posting2 buat blog gw, tp gak tau deh ntar di tempat yg baru, masih bisa kagak yak…!!! Let’s see……. :)
And tonight the company conducts a farewell party for everyone who will leave or positive resign on the next month. There will be 8-9 peoples included me who will resign on the next month. So amazing right…? That’s why they conduct this farewell.. :D (gw ke ge er an niy, padahal farewell nya buat si big boss. huehehe... eh, ralat lagi, ini tuh wedding anniversary a new big bos here tp skalian buat farewell kaleee... yg ngadain company atw bukan, gak penting, yg penting senang2. hahaha... :D)
Hope this will be a nice party.. :)
Friday, January 13, 2006
Surat Mbah Sura
Dibawah ini postingan dari seorang teman jg sahabat yg dulu pernah tinggal satu atap untuk beberapa waktu. Namun dimensi waktu menuntun langkah kaki kami ke arah yg tak sama. Hingga akhirnya kita dipertemukan untuk kembali bersama dalam suatu kesempatan meskipun hanya sekejap waktu dan kemudian berpisah lagi. Dalam dunia maya kita berkomunikasi dari sekedar melemparkan pemikiran yg kadang sederhana dan dapat dimengerti dari setiap hurup yg membentuk kata, namun kadang menjadi rumit ketika kata-kata tersebut merangkai sebuah kalimat. Tp biarkan otak kita tetap berpikir dengan sederhana. selamat membaca...!!!
by acul
Surat Mbah Sura
Mari kawan, kita kembali ke realitas awal. Dimana senyuman dan kerlingan mata, mampu membuat diri ini salah tingkah.
Mari teman, eratkan pegangan tangan ini. Kita bergandengan tangan berangkat ke tengah padang! Disana api unggun telah menanti, menghangatkan persaudaraan kita.
*******************
Mbah Sura
Yang sudah bosan dengan dunia maya
Sebuah testimoni
untuk temanku yg spertinya bermain-main dengan sebuah pemikiran.
untuk orang-orang yg berperilaku seperti hal tersebut diatas.
aku bertutur dengan hatiku tanpa tendensi apapun.
menjunjung tinggi kesederhanaan pemikiran.
by acul
Friday, January 06, 2006
If I've to Choose
I'll choose the brightest one..
If I've to pick an apple,
I'll pick the sweetest one..
And if I've to share my live with,
I wanna share it with u...
source: unknown
Sekelumit Kisah Dua Manusia
Lagi musim hujan gini dengan cuaca awan mendung menggelantung, udara sejuk, dan lagi dengerin cerita seorang teman dengan tema asmara. Naman...
-
Sederhananya sebuah kata ' Maaf ' Penuh arti penuh makna Ikhlas yg diucap dan diharap Teriring datangnya bulan suci yg tlah kita nan...
-
Secara gak sengaja, kira2 beberapa bulan yg lalu, gw mendengarkan sebuah lagu di sbuah radio swasta Jkt yg namanya sm dengan merk sbuah roko...
-
Mendung kelabu membayangi langit jakarta juga langit hatiku sebentar lagi hujan tapi tidak dengan langit hatiku karena ku tahu mendung itu k...