Friday, January 13, 2006

Sebuah testimoni

Entah kapan di mulai ketika orang mulai aware dan mengagung kan idealisme pemikirannya. Bertutur philosofis membentuk cara pandang seolah menunjukkan jalan. Ketika disadari sesungguhnya yg terjadi adalah pembentukan sebuah jalan setelah jalan jalan yg lain terbentuk. Mencari realitas dalam dunia yg katanya maya. Tapi ketika terbentur urusan dunia maya yg mo tak mo menyangkut makan untuk hidup atau hidup untuk makan, sebagian pemikiran idealis atau philosofis luntur layaknya tinta yg membentuk tulisan, kembali menjadi bentuk asalnya smula hanyalah sebuah tinta. Apa kata yg hendak di ucap, apa dunia yg ingin dilihat, apa esensi yg ingin dicari, kembali seperti melihat dalam ruangan gelap tanpa cahaya, kembali gelap.

****************






untuk temanku yg spertinya bermain-main dengan sebuah pemikiran.
untuk orang-orang yg berperilaku seperti hal tersebut diatas.
aku bertutur dengan hatiku tanpa tendensi apapun.
menjunjung tinggi kesederhanaan pemikiran.



by acul

Sekelumit Kisah Dua Manusia

Lagi musim hujan gini dengan cuaca awan mendung menggelantung, udara sejuk, dan lagi dengerin cerita seorang teman dengan tema asmara. Naman...