Beberapa hari terakhir ini marak pemberitaan tentang kondisi atau keadaan mantan orang berkuasa di era orde baru yang berkuasa hampir 32 tahun yaitu Presiden Soeharto. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah. Seberkuasanya manusia, seperkasanya manusia, ia hanyalah manusia biasa dan pada akhirnya "ilaihi roojiun" akan kembali berpulang kepada Nya.
Ada hal-hal yang menjadi perhatian publik tentang orang nomer satu ini. Diantaranya adalah masalah hukum yang saat ini masih menggantung dan yang kedua adalah masalah keadaan atau kondisi yang mungkin membuat hati sebagian orang terenyuh, merasa iba dan ingin mendoakan yang terbaik untuk Pak Harto.
Disaat seperti ini, memang sangatlah tak bijak bahkan menurut saya tak pantas jika persoalan hukum Pak Harto diangkat. Menurut saya, sedikit saja kita perlu memiliki sifat toleransi mengenai masalah kemanusian. Tapi bukan berarti persoalan itu trus dilupakan. Sejenak kita coba memahami kondisi atau keadaan yang saat ini terjadi.
Pak Harto memang pernah melakukan kesalahan dimasa lalu, tapi menurut saya Pak Harto jg turut memberikan kontribusi yang besar dalam membangun bangsa ini. Jadi, setidaknya bukan hanya kesalahan beliau yang diungkit-ungkit, tapi ingatlah jg kebaikannya. Saya rasa sebagai manusia biasa kita tidak pernah luput dari kesalahan. Apakah anda tidak pernah berbuat kesalahan...? jawabnya pasti tidak mungkin anda tidak pernah berbuat kesalahan semasa hidup.
Di saat-saat seperti ini dimana keadaan Pak Harto yang mengalami masa kritis, ada baiknya jika kita memberikan sedikit saja rasa hormat kita kepada beliau yang pernah memimpin bangsa ini.
Saya ingin mengajak anda semua untuk mau memaafkan kesalahannya. Seandainya beliau dituntut dan dijatuhi hukum penjara, rasanya itu tidak akan pernah terjadi. Karena kondisi beliau pula yang tidak memungkinkan dijalankannya hukuman itu. Yang mungkin bisa dilakukan menurut saya adalah hanyalah memaafkannya dan mencari cara bagaimana aset-aset negara bisa dikembalikan. Mungkin itu adalah yang terbaik saat ini.
Jadilah bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur, bangsa yang pemaaf. Siapalah diri kita yang kadang terlalu angkuh dan sombong memberi maaf terhadap sesama. Sementara Tuhan bersifat rahman dan rahim dan nemiliki sifat pemaaf bagi hamba-hamba Nya yang meminta ampunan Nya. Apakah kita sudah melebihi sifat ke Tuhan an tersebut...? saya rasa tidak. Lantas mengapa kita enggan memberi maaf..? tanyalah diri anda sendiri..
Tatkala kita semua mau memberikan maaf dan mendoakan yang terbaik untuknya dan disaat yang sama para anggota keluarga Pak Harto juga mau merelakan dan mengikhlaskan Pak Harto kepada Sang Khalik, Sang Penguasa Alam Semesta, Raja dari segala raja dimuka bumi dan alam semesta, mungkin kita secara tidak langsung turut membantu meringankan beban beliau, meringankan langkah beliau untuk menghadap-Nya.
Janganlah pernah menjadi orang yang senang melihat kesusahan orang lain dan susah melihat orang lain senang. Tatkala kita mendoakan kebaikan kepada orang lain, sesungguhnya kita sedang mendoakan untuk diri kita sendiri dan tatkala kita mendoakan keburukan sesungguhnya kita juga sedang mendoakan diri kita sendiri. Jadi, doakanlah selalu kebaikan untuk orang lain niscaya anda pun akan mendapatkan kebaikan itu.
Salam,
-Acul-
Ada hal-hal yang menjadi perhatian publik tentang orang nomer satu ini. Diantaranya adalah masalah hukum yang saat ini masih menggantung dan yang kedua adalah masalah keadaan atau kondisi yang mungkin membuat hati sebagian orang terenyuh, merasa iba dan ingin mendoakan yang terbaik untuk Pak Harto.
Disaat seperti ini, memang sangatlah tak bijak bahkan menurut saya tak pantas jika persoalan hukum Pak Harto diangkat. Menurut saya, sedikit saja kita perlu memiliki sifat toleransi mengenai masalah kemanusian. Tapi bukan berarti persoalan itu trus dilupakan. Sejenak kita coba memahami kondisi atau keadaan yang saat ini terjadi.
Pak Harto memang pernah melakukan kesalahan dimasa lalu, tapi menurut saya Pak Harto jg turut memberikan kontribusi yang besar dalam membangun bangsa ini. Jadi, setidaknya bukan hanya kesalahan beliau yang diungkit-ungkit, tapi ingatlah jg kebaikannya. Saya rasa sebagai manusia biasa kita tidak pernah luput dari kesalahan. Apakah anda tidak pernah berbuat kesalahan...? jawabnya pasti tidak mungkin anda tidak pernah berbuat kesalahan semasa hidup.
Di saat-saat seperti ini dimana keadaan Pak Harto yang mengalami masa kritis, ada baiknya jika kita memberikan sedikit saja rasa hormat kita kepada beliau yang pernah memimpin bangsa ini.
Saya ingin mengajak anda semua untuk mau memaafkan kesalahannya. Seandainya beliau dituntut dan dijatuhi hukum penjara, rasanya itu tidak akan pernah terjadi. Karena kondisi beliau pula yang tidak memungkinkan dijalankannya hukuman itu. Yang mungkin bisa dilakukan menurut saya adalah hanyalah memaafkannya dan mencari cara bagaimana aset-aset negara bisa dikembalikan. Mungkin itu adalah yang terbaik saat ini.
Jadilah bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur, bangsa yang pemaaf. Siapalah diri kita yang kadang terlalu angkuh dan sombong memberi maaf terhadap sesama. Sementara Tuhan bersifat rahman dan rahim dan nemiliki sifat pemaaf bagi hamba-hamba Nya yang meminta ampunan Nya. Apakah kita sudah melebihi sifat ke Tuhan an tersebut...? saya rasa tidak. Lantas mengapa kita enggan memberi maaf..? tanyalah diri anda sendiri..
Tatkala kita semua mau memberikan maaf dan mendoakan yang terbaik untuknya dan disaat yang sama para anggota keluarga Pak Harto juga mau merelakan dan mengikhlaskan Pak Harto kepada Sang Khalik, Sang Penguasa Alam Semesta, Raja dari segala raja dimuka bumi dan alam semesta, mungkin kita secara tidak langsung turut membantu meringankan beban beliau, meringankan langkah beliau untuk menghadap-Nya.
Janganlah pernah menjadi orang yang senang melihat kesusahan orang lain dan susah melihat orang lain senang. Tatkala kita mendoakan kebaikan kepada orang lain, sesungguhnya kita sedang mendoakan untuk diri kita sendiri dan tatkala kita mendoakan keburukan sesungguhnya kita juga sedang mendoakan diri kita sendiri. Jadi, doakanlah selalu kebaikan untuk orang lain niscaya anda pun akan mendapatkan kebaikan itu.
Salam,
-Acul-
No comments:
Post a Comment