Thursday, August 14, 2008

Berekspetasi

Setiap orang pasti punya keingingan dan harapan namun terkadang apa yg diinginkan dan diharapkan blum tentu sesuai atau meet dengan ekspetasinya. Semisal kita punya 2 ekspetasi maka kemungkinan yg bisa terjadi adalah kita meraih kedua-duanya, salah satunya saja atau bahkan tidak meraih kedua-duanya. Sangat logis dan itulah secara teori yang mungkin terjadi.

Hal yang lumrah ketika kita mendapatkan apa yg kita ekspetasikan maka ekspresi kebahagiaan yang akan tersirat diwajah, dimana wajah akan penuh senyum dan sumringah. Dan begitu juga sebaliknya, jika kekecewaan yang menghampiri diri kita karena tidak mendapatkan apa yg kita harapkan. Tapi menurut saya disinilah seni kita untuk mengevaluasi diri sehingga kita tahu apakah ada sesuatu yg blum baik yang kita lakukan atau apakah kita tidak berjalan dalam rel /jalur yang seharusnya, dsb. Dan bukan yang trus meratapi atas keadaan yang kita terima dan bahkan menjadi mengasihani diri sendiri. Meskipun terkadang ada saja yang kita tidak dapat ketahui atas apa yang sedang terjadi.

Namun jika kita sudah merasa melakukan yang benar dalam jalur yang benar dan kemudian akhirnya tetap saja kita tidak mendapatkan apa yang sudah kita ekspetasikan, maka mungkin saya cuma bisa bilang ada 'faktor X' untuk hal ini. Dimana kita sudah mengerahkan segala daya upaya namun tetap saja blum mampu meraih keingingan atau ekspetasi itu. Mungkin menurut saya bukan tidak tercapai tapi masih diperlukan waktu untuk mencapai ekspetasi itu.

Ketika keadaan sudah seperti ini dan segenap kemampuan sudah dikerahkan namun tak merubah keadaan, maka jalan terbaik adalah mengembalikan setiap urusan kepada yang berkehendak. Inilah salah satu cara untuk menghibur diri yang dalam kondisi seperti ini. Kita kembalikan lagi kepada yang mengatur jalan kehidupan setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Inilah kehendak-Nya. Entah mungkin ada maksud tertentu atas apa yang telah kita jalani. Intinya kita harus tetap berprasangka baik dan tak berputus asa. Apalagi dalam menggapai rahmah dan ridho-Nya.

Dan begitulah dunia yang kadang penuh misteri yang harus kita pecahkan sendiri teka-tekinya. Ketika teka-teki itu terpecahkan maka kepuasan batin yg akan kita rasakan dan bahkan terkadang menjadi sebuah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dikepala kita. Semoga semuanya bisa menjadi sebuah pelajaran sekaligus pengalaman kita dalam menapaki, menjejak serta melangkah kedepan dengan jiwa yang lebih arief dan bijak. Amiinn

No comments:

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...