Thursday, January 31, 2008

Gugun (part 1)

Suasana kantor pagi ini masih sangat sepi. Maklum namanya juga kantor yang datangnya suka-suka sampeyan Mas/Mba, dimana semua orang merasa yang punya kantor ini, jadi bisa masuk kapan sajah. Mau pagi, mau siang, yang penting pas datang, kerjaan beres. So, rasa memilikinya terhadap kantor ini sangat tinggi sekali padahal bukan yang punya kantor lohhh. Aneh gak siy..? aneh lah yah, aneh deh. Awas kalo bilang gak aneh, pasti karyawan kantor kayak gini nehh.

Seperti biasanya jam 7 pagi gini yang paling gampang diliat tuh paling Pak Satpam yang matanya juga udah 5 watt nunggu penggantinya datang. Untungnya pergantian Pak Satpam tuh selalu tepat waktu datangnya gak telat kayak para karyawan yang datangnya kebanyakan siang. Jadi diurutan pertama yang hadir di kantor pastinya Pak Satpam yang memang gak pulang dari semalam. Di urutan kedua itu pastinya para OB-OB yang memang kudu, harus, wajib hukumnya datang pagi-pagi coz mereka harus beberes diruangan dan di pantry sebelum para karyawan datang. Jadi, pas nanti karyawan apalagi bos datang, ruangan dah kinclong dan gelas serta piring dah bersih siap digunakan buat makan dan minum. Di urutan ketiga pastinya karyawan yang datang setelah urutan Pak Satpam dan OB-OB. Motivasi mereka datang pagi bisa jadi karna banyak kerjaan or takut kena 3in1. Datang pagi buat miting..? wuahh sesuatu hal yg sebisa mungkin dihindari, karena ogah banget deh bangun pagi buat miting. Ughh.., aneh gak siy..?

Oia, perkecualian untuk orang No.1 di kantor ini namanya Pak Suroto dipanggil Pak Toto. Dia emang sosok pimpinan yang patut dteladani. Kenapa..? karena orangnya begitu low profile, down to earth, gaul abiz, rajin banget dateng pagi bahkan kadang sebelum OB-OB dateng, trus kalo pulang biasanya selalu terakhir setelah para karyawan pulang. Kalo ada karyawan yang pulang telat, pasti dia akan samperin dan nanya ke karyawan itu sedang ngerjain apa. Percakapannya bisa sperti ini.

Pak Toto : ” Wuah, udah jam 10 malem kamu blum pulang juga Win...?” tanya Pak toto kepada karyawannya yang bernama Wina yang jam 10 malam masih blum pulang juga.

Wina : ” Iyah Pak, lagi nanggung niy.”

Pak Toto : ” Emang lagi ngerjain apa, kok ampe larut gini..?”

Wina : ” Aduh Pak, pastinya ngerjain kerjaan donk.. masa saya lagi ngerjain bapak, gak mungkin kan..” ahhh, mulai deh si Wina kalo hari makin larut pikiran-pikiran binalnya kluar dengan spontan dan kadang menjurus liar. kalo orang yang diajak ngomong gak bisa nimpalin dijamin pasti terjebak dan terjerumus dalam perangkapnya. (Maksudnya dia minta ditemenin ampe selesai kerjaannya)

Pak Toto : ” Owh, ok Win. Semangat yahh... and jaga kondisi badan”

Wina : ” OK Pak”. Dengan tampang yang berharap Pak Toto mo ngobrol lebih lama lagi, tapi Pak Toto tau kalo ntar dia ngajak ngobrol lebih lama, takut Wina kerjaannya terganggu dan dia bisa pulang makin larut lagi.

Begitulah sosok Pak Toto seorang pemimpin diperusahaan ini yang dikagumi semua karyawannya.

OK, berarti Pak Toto kita take out or excluded dari urutan-urutan yang telah disebutkan diatas.

And wuahh, ternyata ada Gugun yang menempati diurutan ketiga pada hari ini. Hmmm... apa dia banyak kerjaan yahh..? tapi kalo banyak kerjaan, dia kok malah nyantai di lobi sambil ngerokok dan minum kopi. Apa takut kena 3in1...?, ah jarang-jarang dia dateng jam segini cuma buat ngehindarin 3in1. Miting pagi-pagi..? gak banget buat seorang Gugun. Ahahh... mungkin dia bantuin OB-OB beberes ruangan plus cuci piring kali yahh.? Huahahaha.. bisa jadi tuh karena saking kurang kerjaannya or mencari pengalaman yang baru. Upss, gak lah yaw. Pasti bukan itu lahh.

Ok, mari coba kita analisis lebih jauh kenapa dia dateng pagi-pagi ini.


To be continued.....


Sunday, January 27, 2008

Selamat jalan Pak.......

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah dengan tenang pada hari ini, 27 January 2007 pukul 13:00 di RSPP, sosok/tokoh/bapak pembangunan bangsa indonesia H.M. Soeharto.

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sangat merasa kehilangan. Tak terasa mata pun terasa panas dan perih, rasanya air mata ingin mengalir kluar. Namun, kita harus ikhlas menerima bahwa tak ada yang abadi didunia ini. "Kullu nafsin dzaaiqotul maut". Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.

Saya bukan orang yg dekat mengenal Soeharto tapi saya merasa pada saat beliau memimpin, sektor pertanian kita begitu kuat dan berhasil berswasembada. Selain itu, bangsa kita pun sempat disegani dimata bangsa lain. Dan kita punya prestasi dibidang olahraga dimana kita selalu menjadi juara dalam SEA Games, dsb.

Sekali lagi saya coba mengingatkan kita semua, bahwa tak ada gading yang tak retak, manusia tak akan pernah luput dari sifat khilaf, salah dan dosa. Kita semua pasti pernah berbuat salah. Yang utama adalah ketika berbuat salah kita mau mengakuinya dan melakukan perbaikan dan meminta maaf jika kita berbuat salah kepada orang lain. Alm. Pak Harto pun melakukan hal tersebut, meminta maaf sebagai manusia yang tak luput dari salah diakhir kepemimpian beliau. Untuk proses hukum, mari kita serahkan kepada pihak-pihak yang berkompeten.

Saat ini, sekarang ini, sekali lagi saya mengajak untuk semua orang yang mengenal/mengetahui tentang Pak Harto untuk memaafkan kesalahan-kesalahan beliau dan sekaligus mendoakan semoga Alm. Bpk H.M. Soeharto diampuni segala salah dan dosanya dan diterima segala amal baiknya serta dberikan tempat yang sebaik-baiknya disisi Allah SWT. Amin allahumma amin.

Selamat jalan bapak bangsa
Selamat jalan bapak pembangunan
Mungkin sudah tunai janji dan bakti bapak
Sekarang waktunya sudah tiba
Pintu dan jalan sudah dibukakan
Derita bapak pun berakhir sudah
Senyum mu kan selalu diingat
Pun jasa-jasamu
Biar Tuhan yang kan menilai bapak
Untuk semua ucapan, pikiran dan tindakan bapak
Selamat jalan... selamat jalan... selamat jalan.......






Monday, January 14, 2008

Nilai-nilai Luhur Bangsa

Beberapa hari terakhir ini marak pemberitaan tentang kondisi atau keadaan mantan orang berkuasa di era orde baru yang berkuasa hampir 32 tahun yaitu Presiden Soeharto. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah. Seberkuasanya manusia, seperkasanya manusia, ia hanyalah manusia biasa dan pada akhirnya "ilaihi roojiun" akan kembali berpulang kepada Nya.

Ada hal-hal yang menjadi perhatian publik tentang orang nomer satu ini. Diantaranya adalah masalah hukum yang saat ini masih menggantung dan yang kedua adalah masalah keadaan atau kondisi yang mungkin membuat hati sebagian orang terenyuh, merasa iba dan ingin mendoakan yang terbaik untuk Pak Harto.

Disaat seperti ini, memang sangatlah tak bijak bahkan menurut saya tak pantas jika persoalan hukum Pak Harto diangkat. Menurut saya, sedikit saja kita perlu memiliki sifat toleransi mengenai masalah kemanusian. Tapi bukan berarti persoalan itu trus dilupakan. Sejenak kita coba memahami kondisi atau keadaan yang saat ini terjadi.

Pak Harto memang pernah melakukan kesalahan dimasa lalu, tapi menurut saya Pak Harto jg turut memberikan kontribusi yang besar dalam membangun bangsa ini. Jadi, setidaknya bukan hanya kesalahan beliau yang diungkit-ungkit, tapi ingatlah jg kebaikannya. Saya rasa sebagai manusia biasa kita tidak pernah luput dari kesalahan. Apakah anda tidak pernah berbuat kesalahan...? jawabnya pasti tidak mungkin anda tidak pernah berbuat kesalahan semasa hidup.

Di saat-saat seperti ini dimana keadaan Pak Harto yang mengalami masa kritis, ada baiknya jika kita memberikan sedikit saja rasa hormat kita kepada beliau yang pernah memimpin bangsa ini.

Saya ingin mengajak anda semua untuk mau memaafkan kesalahannya. Seandainya beliau dituntut dan dijatuhi hukum penjara, rasanya itu tidak akan pernah terjadi. Karena kondisi beliau pula yang tidak memungkinkan dijalankannya hukuman itu. Yang mungkin bisa dilakukan menurut saya adalah hanyalah memaafkannya dan mencari cara bagaimana aset-aset negara bisa dikembalikan. Mungkin itu adalah yang terbaik saat ini.

Jadilah bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur, bangsa yang pemaaf. Siapalah diri kita yang kadang terlalu angkuh dan sombong memberi maaf terhadap sesama. Sementara Tuhan bersifat rahman dan rahim dan nemiliki sifat pemaaf bagi hamba-hamba Nya yang meminta ampunan Nya. Apakah kita sudah melebihi sifat ke Tuhan an tersebut...? saya rasa tidak. Lantas mengapa kita enggan memberi maaf..? tanyalah diri anda sendiri..

Tatkala kita semua mau memberikan maaf dan mendoakan yang terbaik untuknya dan disaat yang sama para anggota keluarga Pak Harto juga mau merelakan dan mengikhlaskan Pak Harto kepada Sang Khalik, Sang Penguasa Alam Semesta, Raja dari segala raja dimuka bumi dan alam semesta, mungkin kita secara tidak langsung turut membantu meringankan beban beliau, meringankan langkah beliau untuk menghadap-Nya.

Janganlah pernah menjadi orang yang senang melihat kesusahan orang lain dan susah melihat orang lain senang. Tatkala kita mendoakan kebaikan kepada orang lain, sesungguhnya kita sedang mendoakan untuk diri kita sendiri dan tatkala kita mendoakan keburukan sesungguhnya kita juga sedang mendoakan diri kita sendiri. Jadi, doakanlah selalu kebaikan untuk orang lain niscaya anda pun akan mendapatkan kebaikan itu.


Salam,

-Acul-


Monday, December 03, 2007

Ujian Kesabaran

Bulan November lalu tepatnya tgl 22-23 November saya punya agenda acara pergi ke Surabaya tepatnya TulungAgung(TA) untuk mensupervisi event dari Brand yang saya handle. Alhamdulillah saat berangkat, pesawat yang saya tumpangi tidak mengalami delay dan tiba di Surabaya sesuai dengan schedule. Setibanya dibandara Surabaya saya sudah ditunggu oleh teman radio yang menjadi partner kegiatan disana. Sebetulnya perjalanan ke TulungAgung ini bukan yang pertama kali bagi saya, ini merupakan perjalanan yang kedua kalinya. Waktu tempuh menuju ke TA lumayan agak memakan waktu, kurang lebih 3-5 Jam, tergantung kondisi diperjalanan.

Perjalanan ke TA yang pernah saya lalui beberapa waktu lalu adalah melalui mojoagung, jombang dan lewat kediri. Tapi kali ini teman saya mengajak saya lewat malang yang nanti juga akan melewati tol porong lumpur lapindo. Secara saya memang senang mencoba sesuatu yang baru dan mencari pengalaman baru, saya setuju dengan saran dan ajakannya, sekaligus saya ingin menghilangkan rasa penasaran saya untuk mengetahui secara langsung lokasi lumpur lapindo tersebut.

Stelah keluar bandara Juanda Surabaya, lalulintas terlihat lancar hingga saya keluar pintu tol porong. Tapi setelah tol porong, kemacetan menggila langsung menghadang di depan mata. Maka tak heran setelah keluar pintu tol porong tersebut, banyak sekali orang-orang (mungkin penduduk setempat) yang berusaha menawarkan jasa menunjukan jalan pintas.

Yup, kemacetan ini memang persis dilokasi tempat terjadinya luapan lumpur lapindo. Masih terlihat dengan jelas kepulan asap putih yang keluar dari luapan lumpur tersebut. Ketika asik memandangi tanggul yang tingginya mungkin lebih dari 5 meter dan juga asap putih yang mengepul, lagi-lagi orang-orang diluar menawarkan jasanya untuk menunjukan jalan pintas. Tapi yang saya tidak sukai adalah cara menawarkan jasanya yang sedikit agak memaksa dengan penegasan bahwa jalannya macet sekali bisa berjam-jam. Tanpa perlu diberitahupun saya tahu itu jalanan memang macet total dan jalannya sangat amat tersendat. Setelah saya bertanya memang kemacetan ini tidak semata-mata karena lumpur lapindo, tapi juga karena didepan sana terdapat persimpangan dan juga pasar. So, no wonder kalau kemacetannya seperti ini. Apalagi jalur ini merupakan jalur utama distribusi bahan pokok, dsbnya. Jadi banyak sekali kendaraan-kendaraan besar yang terlihat mengantri.

Pak supir yang mengemudikan kendaraan pun sempat terlihat bingung antara terus mengikuti antrian atau membayar jasa untuk lewat jalan potong. Teman saya juga terlihat bingung untuk mengambil keputusan. Dan kemudian akhirnya teman saya menoleh kepada saya untuk diminta pendapatnya, secara perjalanan ini sebenarnya memang dalam rangka mengantarkan saya ketempat acara.

Sempat terpikir oleh saya untuk membayar jasa tersebut, tapi saat itu saya tidak dalam kondisi mengejar waktu. Oleh karenanya saya pun tidak terlalu masalah jika harus ikut memasuki antrian bersama mobil-mobil besar tersebut. Saya pun bilang kepada teman saya, sebetulnya kita sedang dihadapkan dengan ujian yang namanya kesabaran. Yup, ini hanya masalah kesabaran, begitu ucap saya. Antrian mobil ini tentunya tidak akan selamanya berdiam tak bergerak, pasti akan bergerak juga. Pasti kita akan melewati ini semua asal kita mau bersabar saja mengikuti antrian ini. Mendengar pendapat saya, akhirnya sang pengemudi mengarahkan mobil dengan penuh kepastian untuk ikut masuk dalam antrian setelah sebelumnya masih dalam keragu-raguan.

Pastinya kemacetan ini akan cukup memakan waktu. Bagi orang-orang yang tidak sabar yang menjadikan kemacetan ini sebagai beban, mungkin akan keluar kata-kata sumpah serapah dari mulutnya. Tapi saya yang tidak menjadikannya beban tapi menjadikannya sebagai latihan ujian kesabaran merasa tidak terbebani. Bahkan saya menikmati sekali perjalanan tersebut sambil melihat kesisi dimana lumpur lapindo berada yang sekarang malah menjadi tempat wisata. Dan tak berapa lama, saya pun bisa melewati kemacetan tersebut dan saya pun sempat melihat jalan tembus yang ditawarkan oleh para penawar jasa tadi yang ternyata juga mengalami antrian kendaraan. Jika semua orang memilih jalan tembus, bukan tidak mungkin akhirnya mereka mengalami hal yang sama yaitu kemacetan.

Saya pun coba mengambil hikmah dari perjalanan tadi, jika kita dihadapkan dengan sesuatu yang menguji kesabaran kita, jangan terburu-buru tergoda dengan jalan pintas yang ditawarkan. Belum tentu kita terlepas dari ujian kesabaran yang kita hadapi tapi bisa jadi malah kita dihadapkan dengan ujian kesabaran yang lainnya. Karena semuanya memang butuh proses. Jika kita bisa menikmatinya, malah kita akan merasakan nikmatnya ujian kesabarannya itu. Kita akan semakin bijak menyikapi keadaan dengan mengerti kondisi yang sedang kita hadapi.


Salam,

-Acul-

Wednesday, November 28, 2007

Berbuat Baik dan Berpikiran Positif

Pernah saya menyampaikan kalau setiap perbuatan yang akan kita lakukan akan berpulang kepada kita sendiri. Disadari ataupun tanpa disadari. Setiap perbuatan baik, kita pun akan mendapatkan kebaikannya dan setiap perbuatan yang jelek, kita pun juga akan merasakannya. Intinya, setiap kita akan melakukan sesuatu perbuatan kepada orang lain baik ataupun buruk, harus diingat kalau perbuatan itu yang pertama kali akan dirasakan oleh kita sendiri. Artinya, kita harus selalu mawas diri terhadap setiap perilaku ataupun sikap kita. Ini dapat membantu kita untuk senantiasa menjaga sikap dan berbuat baik. Kalau ditanya, siapa yang mau diperlakukan baik..? tentu semua orang pastinya mau diperlakukan baik. Tapi kalau ditanya, siapa yang mau diperlakukan tidak baik, pasti jawabannya semua orang tidak mau diperlakukan tidak baik. Begitulah kalau kita ingin berbuat sesuatu, berbuatlah yang baik.

Hal lain yang mungkin juga saya pernah sampaikan adalah berpikiran positif. Kenapa penting berpikiran positif..? dalam suatu buku yang pernah saya baca katanya kehidupan yang kita alami ini adalah hasil pikiran-pikiran kita dimasa lampau. Kalau saya ditanya soal ini, saya akan menjawab, bisa iya bisa tidak. Saya katakan bisa iya karena dalam suatu studi, pikiran kita memancarkan sebuah gelombang. Gelombang-gelombang ini akan memancar layaknya gelombang elektronik lainnya seperti TV, Radio ataupun Telekomunikasi. Pancaran gelombang pikiran ini yang akan membentuk sesuatu dari hasil yang kita pikirkan. Contohnya, kita berpikir kita akan terlambat datang ke kantor. Ketika otak kita dipenuhi oleh pikiran ini dan secara terus menerus, secara tidak langsung kita yang menyebabkan diri kita terlambat. Bisa jadi frekwensi gelombang pikiran kita yang membuat kendaraan yang kita tunggu susah didapat or membuat kita terkena macet, dsb.

Sempat terpikir oleh saya mengenai kebenaran teori seandainya memang benar, ketika saya hendak sholat jumat dan datang terlambat yakni ketika khotib sudah naik mimbar, saya selalu merasa yakin saya akan mendapatkan tempat meskipun mesjid yang saya datangi selalu padat dengan jamaah. Tapi, keyakinan saya selalu terwujud. Nah kalo dihubungkan dengan berpikiran positif bisa jadi ada benarnya. Contoh lainnya adalah, ketika saya datang siang ke kantor, kekhawatiran saya selalu mengenai tempat parkir kendaraan bermotor. Karena kalau datang ke kantor siang, pastinya parkir kendaraan selalu penuh dan sulit sekali mencari tempat. Tapi semenjak berangkat dari rumah, saya selalu merasa yakin dan dalam pikiran saya optimis akan mendapatkan tempat. Dan alhamdulillah, lagi-lagi saya mendapatkan tempat parkiran.

Inilah mungkin pentingnya kita berpikiran positif, tidak hanya mengenai hal-hal yang saya ceritakan tapi juga terhadap hal-hal yang lainnya. Berpikiran positif membuat kita merasa optimis bahkan menjadi lebih bijak. Hal apa yang membuat bijak dari pikiran positif? contohnya kalau kita sedang menunggu teman yang datang terlambat, jika kita berpikiran positif kita pasti menduga pasti teman kita terjebak macet, dsb. Jika tidak, pasti kita akan marah-marah dan uring-uringan. Begitu juga misalnya sahabat dekat kita sudah lama tidak memberi kabar, jika kita berpikiran positif, kita pasti berpikir mungkin sahabat tersebut sedang sibuk dengan pekerjaannya atau sedang kluar kota atau ada urusan yang penting, dsb. Dan bukan kita langsung menjudge teman kita sombong, dsb. Jika ini kita lakukan, insyaAllah, ketika kita mengalami hal yang sama dengan teman kita, teman kita pun mudah2an juga berpikiran positif.

Tapi memang tidak selamanya kita mendapatkan yang kita mau atau kita pikirkan. Kita semua pasti setuju bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan pasti ada campur tangan Tuhan. Oleh karenanya semua kejadian bisa dikaitkan juga dengan kehendak Tuhan. Artinya teori mengenai gelombang pikiran tersebut bisa jadi tidak berlaku jika setelah kita berpikir positif tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kita pikirkan. Dengan kata lain, Tuhan belum berkehendak.

Dua hal diatas yaitu berbuat baik dan berpikir positif adalah hal yang penting dalam kita menjalani kehidupan. berbuat baik yang mendatangkan kebaikan dan berpikir positif yang mendatangkan optimisme dan sekaligus kebaikan juga untuk kita.

Yang merugi pastinya yang tidak berbuat baik dan tidak berpikir positif. Jika kita tidak selalu berbuat baik, adakalanya kita selalu dihantui dengan perbuatan tidak baik kita sendiri. Dan jika kita tidak berpikir positif, pastinya kita selalu berprasangka buruk. Padahal berprasangka buruk itu sebagian dari dosa lohhh. ihhh... takut. Dan hidup dalam berprasangka pun hanya akan membebani diri kita sendiri.

Di akhir kata ini saya cuma ingin menegaskan kembali bahwa
"Hidup dalam prasangka yang jelek itu tidak enak, hanya akan membebani diri kita sendiri"


Salam,

-Achul-

Wednesday, October 31, 2007

Tuesday, September 11, 2007

Marhaban yaa Ramadhan

Marhaban yaa Ramadhan...
Marhaban yaa Syahru Shiam...
Marhaban yaa Syahru Qyam...
Marhaban yaa Syahru Qur'an...
Marhaban yaa Syahru Maghfirah...
Marhaban yaa Syahru Mahabbah...

Marilah kita sambut ramadhan ini, yang merupakan bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan dengan hati yang bersih. Teruntuk itu, dari hati yang paling dalam saya memohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya jika ada kata-kata atau perbuatan yang salah dan kurang berkenan dihati teman-teman bloggers semuanya dan para blogwalkers. Semoga kita semua diberikan kekuatan lahir dan batin, iman dan islam dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan tahun ini. Dan sekaligus meraih kemenangan serta kembali menjadi manusia yang fitrah dan berkualitas imannya. Aminnn.........



Salam,

-Acul-

Facing Common Enemy

At work, it’s almost impossible to get along with everyone. Some colleagues will rub you the wrong way—maybe they talk too much in meetings,...