Senam yg gw ikutin memang bertujuan untuk kesehatan(eh, prasaan emang semua senam untuk kesehatan yak..:D). Intinya, senam ini adalah mengolah energi dalam diri kita sendiri (nah, loe pada pasti gak nyadar kan.., kl dalam diri loe pada punya energi yg luar biasa yg bisa digunakan untuk berbagai keperluan dengan catatan kita bisa ngolah energi itu dengan baik dan benar). Tentu banyak mamfaat yg bisa didapat dari senam pernapasan ini karena dari tiap gerakan jurus mempunyai fungsi dan mamfaat masing-masing.
Karena dalam kelompok senam gw banyak orang-orang yg sudah berkeluarga maka jurus yg paling favorit bagi mereka adalah jurus dasar kedua. Wuadohhh… stelah gw tau, ternyata jurus dasar kedua ini disamping berguna buat menghilangkan rasa Lemas, Letih, Lelah, Lesu juga berguna untuk mengobati Lemah Syahwat.. (whuaaa… pantesan bapak-bapaknya pada semangat, dah gituh ibu-ibu nya pada senyum genit2 gituhh, kyk nya mereka langsung memberikan isyarat-isyarat gituh dehh, kl ntar malam sehabis senam perlu pembuktian).
“Ayo smua anggota, kita memasuki jurus dasar kedua” Sang Pelatih memberikan intruksi kepada smua anggota senam. “Apa mamfaatnya jurus dasar kedua ini, Bapak2 dan Ibu2..???” Sang Pelatih memang selalu menanyakan kegunaan dari setiap jurus sebelum gerakan di lakukan. “Untuk 5L Pak Haji..” sbuah jawaban keras, lantang dan semangat dari seorang bapak-bapak yg diketahui bernama Pak Dodi yg memang dia paling semangat jika melakukan jurus ini meskipun uban sudah cukup meramaikan warna rambut dikepalanya. Dan kemudian terdengar suara koor dari smua anggota “5L.......(intonasi L dipanjangkan sebanyak 5 harkat)”. Tau maksud dari harkat kan..???
“Bagus.., smua anggota sudah pada tau maamfaat dari jurus ini” Sang Pelatih melanjutkan. “Baiklah kl begitu, mari kita mulai gerakan jurus dasar kedua ini. Ayoo Pak Dodi dipercantik gerakan jurusnya yahh..!!!” ucap Sang Pelatih kepada Pak Dodi dan diikuti para pelatih yang lainnya, “Ayo smangat Pak Dodi..!!!” dan secara tiba-tiba jg para anggota yg lain memberikan semangat jg pada Pak Dodi, “Smangat Pak Dodi, SMANGATTT....!!!”. Pak Dodi yg antara kaget dan tidak kaget melihat sikap teman-teman senamnya, bingung menyikapi suasana saat itu. Mungkin Pak dodi waktu itu cm berpikir, ini yg senam dia sendirian apa banyakan seehhh..., kok jadi dia sendirian yg disemangatin..???
Secara sengaja Sang Pelatih pun memperhatikan sikap istri Pak Dodi yg sedari tadi terlihat senyam senyum dan ketawa kecil. Istri Pak Dodi memang ikut pula dalam senam pernapasan ini. Ahh, pasangan yg serasi memang. “Lohh.., kok Bu Dodi senyam senyum siy..?” tanya Sang Pelatih menggoda. “Ahh, gpp kok Pak Haji” sambil berusaha menyembunyikan rasa malu dan merah diwajahnya serta sesuatu yg terpendam lainnya. Aihh..aihh.. dah kyk penganten baru ajah niy pasangan suami istri, dalam hati Sang Pelatih. Dan segera dimulailah gerakan jurus tersebut dengan kompak dan semangat, khususnya Pak Dodi dan istri.
Energi yg diolah dalam senam pernapasan ini berasal dari udara yg kita hirup. So simple, so easy. Bukan pernapasan dada atau diagfragma yg dilakukan (tau diagfragma gak…???, nyontek sebelah gihh…..) tapi pernapasan perut. Tarik napas lewat hidung, simpan di perut (artinya perut dikembungkan, bukan busung lapar yahh..!!) dan tahan, trus tekan napas 2 jari dibawah pusar beberapa detik dan lebih bagus lagi itungan menit (kl loe pertama kali ikutan, pasti loe berharap hitungan detik itu berjalan secepat kilat atau minimal setara dgn kecepatan pesawat jet super canggih :D ) dan keluarkan kembali melalui hidung secara perlahan. Dalam setiap tarikan napas jgn lupa kita selalu berdzikir dan ingat kepada Allah.
Nah, permasalahannya, kl udara yg kita hisap lewat hidung trus kita bisa keluarkan lagi lewat hidung, keadaan dan suasana senam pasti aman terkendali (Everything is underwear, eh, under control denk..). Tapi…, kl udara yg kita hisap lwt hidung trus gak keluar lewat hidung lagi tp lwt jalan pintas yaitu lwt belakang dan mengeluarkan suara dengan irama ¾ dimulai pada detik ke 4, 1..2..3..4.. “tutt….tutt…brot..brot..brebet..brebet…”(gila kan, kentut ampe nge brebet gituhh…), gimana jadinya coba..???, wuahhh…. Dijamin pasti smua orang pada senyam senyum dan sebagian lain cekikikan. Emang siy, kl dipikir-pikir, jalan pintas itu yg paling terdekat buat ngeluarin udara yg kita hisap. Mari kita coba analisis, jarak hidung ke perut mungkin kira2 ½ meter. Brarti perjalanan udara hidung-perut-hidung akan menempuh jarak kurang lebih 1 meter. So, pasti dah tau donk alasan kenapa ada sebagian orang lebih memilih jalan pintas itu, karena perjalanan udara akan memakan waktu yg lebih singkat. (Huahahaha…. Jgn2 pada serius bacanya niyy…..) yg pasti bukan karena jalan pintas yg di pilih. Hal itu terjadi karena udara yg disimpan diperut kemudian ditekan dengan napas 2 jari dibawah pusar (kayak orang ngeden). Kl pas latihan lagi masuk angin alias perut kembung, dipastikan hal tersebut bakalan terjadi.
Tp beda halnya kl ternyata emang itu jadi suatu hobby alias setiap latihan ngeluarin gas terus. Karena gw sendiri berapa kali jadi korban gas beracun tersebut gara-gara berdiri tepat di belakangnya. Dan herannya kok yg ngeluarin gas orangnya itu2 terus sehh..?. Buyset dehhh... niy orang dah kyk pabrik gas ajah dehh, tiap kali latihan buang gas.
Ok, trus, bagaimana dari sisi aroma udara yg dikeluarkan…??? Kebayang gak siy kl pas lg senam sedang menghirup udara bebas tiba2 ada gas beracun yg membuat polusi udara. Rasanya gak rela banget dehh….. huahahaha……. do I need to breath…???(kl gw bisa berharap, senam dihentikan untuk sementara waktu sampai udara aman dan sehat untuk di hirup kembali. Tp apalah daya, senam must goes on). Tp itulah kelebihan senam pernapasan dilembaga yg bernama M ini, bahwa emang diperbolehkan dan dimaklumi kl sampe terjadi peristiwa seperti itu. Bahkan, sebenarnya kita bisa di hukum kl mentertawakan orang yg buang gas tersebut seandainya latihan di pusatnya lembaga senam ini.
Ya begitulah suka cita dari senam pernapasan ini. Insya Allah bukan cm kesehatan yg bisa di raih tp juga memperluas dan menjaga silahturahmi. Sehat bukan diraih tp di jaga dan mencegah lebih baik daripada mengobati. "Bukan begitu sodara2..???", "Begitu Pak..." Jawaban serempak dari para Pembaca, "Ayo Semangat...!!!" diiringi suara tepuk tangan yg ramai. :D
by achul
1 comment:
Excellent, love it! » » »
Post a Comment