Friday, May 30, 2008

Bermalam di Malaysia

Ini bukan judul sebuah lagu tapi mungkin bisa dikatakan jg sesuatu yang memiliki asosiasi dengan sebuah judul lagu. Dan memang sesuai dengan title postingan ini, tanggal 17-18 May 2008 lalu gw bertandang ke negeri tetangga Malaysia dan bermalam selama 3 malam, tepatnya 2 malam di Genting dan semalam di KL.

Sesampainya di KLIA airport kita langsung diajak ke kompleks Masjid Putra Jaya, sebuah masjid yg unik dengan warna dominasi pink(weleh2.... ). Putra Jaya ini merupakan kawasan elitenya Malaysia dan yg bertempat tinggal didaerah ini kebanyakan adalah para pejabat atau para pengusaha. Pastinya menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang Malaysia yang bertempat tinggal di daerah Putra Jaya.

Selepas dari Putra Jaya kita langsung menuju Genting Highland untuk bermalam disana tepatnya di Hotel Awana. Genting ini kl di Indonesia itu daerah puncak, dimana diatas sana yang bernama Genting Highland ada sebuah arena permainan indoor ataupun outdoor yg bernama Theme Park atau Taman bertema. Nah, taman bertema ini kl indoornya mirip dengan permainan yg ada di Mall Lippo Karawaci dan kalo outdoornya mirip dengan dunia fantasi. Yang membuat unik adalah ditempat ini didirikan sebuah kasino yang hampir tiap hari tidak pernah sepi pengunjung. Para pengunjungnya mulai dari usia muda s/d usia tua atau bahkan sudah kakek-kakek/nenek-nenek. Dan yang luar biasanya lagi ada yg datang dengan menggunakan kursi roda. Tempat ini benar-benar menjadi sebuah magnet yang menarik banyak orang datang ke tempat ini. Kalau anda ingin ke Genting Highland dapat ditempuh dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan cable car atau sky way (pastinya pas dah nyampe genting bawah) atau menggunakan kendaraan pribadi ataupun bus langsung menuju kesana. Karna tempat ini memang berada di ketinggian sekian ribu meter maka jangan heran kl di genting highland sangat dingin dengan kabut yg tebal. Maka siapkanlah baju hangat atau tebal untuk menghindari udara dingin apalagi jika bermain di outdoor.

Selama 2 hari 2 malam kita berada di Genting, namun gw hanya memanfaatkan 1 hari untuk melihat-lihat dan bermain di Genting. Hari kedua gw sudah membuat janji untuk bertemu dengan seorang kawan yang sedang mengambil kuliah S2 di KL sekaligus bersilaturrahmi ke tempat atau rumah seorang kakak kelas yang dulu pernah ngospek gw waktu diperkuliahan. Biasalah ngasih setoran, kl gak ntar katanya nilai gw dikurangin dari A jadi B. huehehehe.... :D

Sambilan sebelum mampir ke rumah kk kelas, gw maen ke pasar Petaling Jaya. Hellooo... gw malas maen lagi kesini coz para penjualnya bertampang sangar kyk preman dan kl ngasih harga gak kira-kira. Kalo kita tawar barang dagangannya pasti jawabannya nyela kita dulu baru tawar menawar. Kalo kata temen gw siy emang banyak premannya dipasar ini. No wonder deh yang jual jg pada bertampang sangar. Tapiii... secara gw merasa pembeli adalah raja, maka gw pengen dilayanin denganh... baik sehingga untuk berbelanja di Petaling Jaya ini menurut gw bukan tempat yang pas buat diri gw. Oleh karnanya gw memutuskan tidak berbelanja ditempat ini dan pergi ke pasar seni. Dan disana suasananya lebih menyenangkan, kl dibandingkan mungkin mirip kyk pasar festival kali yahh. Sebuah gedung yang menjual pernak-pernik souvenir, makanan dan juga ada foodcourtnya.

Stelah darisana barulah gw bersilaturrahmi ke rumah kk kelas gw yg bernama MA. it's been 7 years i never met him. Tapi gak banyak yg berubah dari sosok MA kecuali tubuhnya yang gak kurus lagi. (ya iyalahh sekarang kan udah ada yg ngurusin gitulohhh... hehehe.. pos ge.. eh piss, kl pos kan nanti takut ada yg tersinggung lageh. :D).

Tak terasa waktu cepat berlalu dan waktunya gw pamit undur diri. Namun sempet terjadi kepanikan karna bus yang menuju genting dari KLCC sudah tidak ada lagi karna jam terakhir bus ke genting itu jam 5 sore sementara saat gw mo pamit itu sudah jam 6.30 sore. Wahduhhh... sempet deg-degan jg siy. Tapi semua cepat teratasi setelah Gege istri MA mencari informasi melalui internet. Maka, ditemukanlah terminal yang masih ada bus menuju ke Genting yaitu terminal Titi wangsa. Bus ini memang menuju ke Genting Highland, jadi tak ada lagi keraguan hati bahwa gw harus menginap dirumah MA. Bukan apa-apa, gw takut peristiwa tahun 97 terulang lagi. Entar gw disuruh bangun pagi trus nyari jagung yang jumlah lariknya 14. Blum lagi tugas-tugas tambahanya yang memang ditambah2in. Ughhh... benar-benar peristiwa yg tak terlupakan. Dah gitu gw tuh katanya salah satu orang yg diincar pas waktu ospek karena memiliki wajah kelewat tampan. Huehehehe.... :D pis MA.

Stelah duduk dalam bus, perasaan sudah merasa tenang. Gw akan balik ke hotel malam ini. Namun karena perjalanan menuju Genting itu membutuhkan waktu antara 45-60 Menit maka jangan aneh kl gw merasakan kantuk dijalan. Apalagi hari sudah malam dan AC dalam bus yg cukup dingin bikin mata diusap-usap dan di nina bobokan. Tapi cuihhh.... gara-gara buaian dan belaian maut udara dingin, peristiwa memalukan terjadi. Apakah peristiwa itu...?

Begini ceritanya,
Malam semakin larut, waktu di jam sudah menunjukan jam 9 malam. Gw waktu itu mengirimkan sms ke temen gw untuk menanyakan jam operasional shuttle bus dari sky way menuju hotel. Mengapa gw bertanya itu? karena gw mengira bus gw ini akan menuju terminal sky way. Oleh karenanya dengan santainya dan PD nya gw memejamkan mata(yg ini akibat buaian dan belaian setan udara dingin AC ituh. Damned u... ). Dengan asumsi bahwa tujuan akhir adalah terminal sky way maka mo tidur ampe pulas menurut gw aman-aman ajah. Namun tak disangka tak dinyana, bus ini ternyata bener-bener menuju ke Genting Highland alias nanjak. Ini gw sadari stelah terbangun dan gw merasa kok bus ini berjalan ke tempat yang smakin tinggi...? sementara posisi hotel ataupun terminal skyway tak setinggi ini posisinya. waktu itu dalam bus tinggal beberapa orang sajah. Gw terdiam bingung kayak orang oon, clingak clinguk kanan dan kiri, dimana gw berada sekarang. Dari bus gw liat kerlap-kerlip lampu di puncak Genting. Sebuah pemandangan yang mempesona menurut gw. Tapi, gw segera sadar diri bahwa gw ini terbawa arus, tersesat dan telah disesatkan oleh kantuk gw dijalan. Oh shit...

Selang beberapa menit dari kesadaran gw yg terbangun, bus ini tiba di puncak Genting. Dan semua orang sudah turun selain gw. Paniklah awak, awak bener-bener panik. Hiksss... mamahhh.. help me... :( halahh.. dengan sgenap keberanian dan keberanian yg digenap-genapkan gw melangkah dari tempat duduk gw dan menghampiri bapak supir. pasti dah pada tau smua kl gw akan bertanya kepada pak supir sebuah pertanyaan bodoh. Apakah pertanyaan itu...? tadinya siy pengen bikin kuis tp ntar malah kelamaan lanjutannya. hehehe.
Pertanyaannya adalah,"Pak cik, awak nak ke hotel awana, sudah lewatkah...?" dengan logat yg sok di melayu2in. Mendengar pertanyaan gw, pak supir langsung menjawab, " Hah.. Hotel Awana... dah lewatlahh..." ya iyalah dah lewat, dodol banget niy orang secara niy dah sampe genting, mungkin itu yang ada diotak pak supir. Tapi, gw harus berjuang untuk dapat kembali ke hotel awana tanpa harus merogoh kocek lagi. salah satu caranya adalah dengan bus ini lagi dan jgn turun dari bus. Karna kl turun pasti nanti disuruh beli tiket lagi dan bayar lagi. kemudian gw pun berkata kpd pak supir, "kl begitu pak cik, awak nak turun kembali ka handap..." upss.. lah kok luar bahasa sunda, tentu ajah si supir bengong "maksud awak ke bawah pak cik.." dengan ekspresi yg memelas. Gak tau tuh pak supir kl gw lg acting nehh karna kebodohan gw. huahaha... :D akhirnya stelah melihat wajah memelas gw, pak supir pun berkata,"ya sudah, duduk menepi sana...nanti awak nak cakap sm orang tiketnya". yihaaaa... tipu muslihat gw berhasil. :D

Setibanya diterminal Genting, tinggallah gw seorang didalam bus sementara diluar sana sudah banyak orang yang menunggu untuk segera memasuki bus. Gw dilarang duduk dibangku oleh pak supir dan hanya boleh duduk diatas lekukan ban. Namun lumayanlah gw masih bisa nempelen pantat gw ini. Seperti biasa, sebelum bus berangkat, seorang kernet (kl di indonesia) akan meminta tiket dan menyobek bagian dari tiket itu. Panik donk gw, secara gw kan emang gak beli tiket, smentara gw tadi cuma ngomong sm pak supir dan pak supirnya sekarang lagi istirahat. Bus ini baru akan jalan 20 menit lagi. Mampus deh gw kl gw ditagih ngomong apa nehhh... tp apa mo dikata, gw cuma bisa berkata jujur saja apa adanya. kl nanti disuruh beli tiket lagi, ya sudah gw beli tiket lagi. Maka tibalah sang kernet didepan diri gw dan menjulurkan tangannya tanda meminta tiket. Gw pun langsung berkata kepada kernet itu dan lagi-lagi dengan tampang memelas serta logat dimelayu-melayukan,"Pak cik... tadi awak ketiduran, awak nak ke hotel awana jadi awak nak turun kembali..". Sejenak si kernet memperhatikan gw, hmm... niy anak boong apa jujur neh. tapi kl dliat tampang pastilah gw anak yg jujur donkk.. huehehe... :D rupanya si kernet termakan tampang gw yg memelas dan tanpa berkata-kata dia pun beralih kepada penumpang yg lainnya untuk meminta tiket. Fiuhhhh........ Amannnnn....... :)

Selang 20 menit kemudian, bus pun berangkat. Gw pun sekarang mulai memperhatikan dengan seksama ke sebelah kiri jalan karena memang hotel gw ada di sebelah kiri. Stelah turun beberapa menit, terlihat papan penunjuk hotel gw, disitu tertulis, hotel awana 2 km. Ahahh... sudah menemukan titik terang kl gw akan segera tiba dihotel gw. Waktu menunjukan jam 10.30 malam. langsung saja gw berdiri dan memposisikan diri mendekati pak supir yang sedang asik bercakap-cakap dalam bahasa china dengan salah seorang penumpang. Kemudian gw pun berkata pelan kepada pak supir, "pak cik,hotel awana yah.." pak supir mungkin teringat kembali kepada sosok manusia bodoh yg ketiduran di bus ampe akhirnya hotelnya terlewat. "Owh yah awana.." berkata sambil kemudian tersenyum dan melanjutkan percakapannya dengan si penumpang tadi. Meskipun dia berkata dalam bahasa china tapi gw merasakan dia sedang membicarakan gw karena gw sempet mendengar kata awana dan si penumpang yg di ajak berbicara sempat melihat ke arah gw. Damned.. knp loe menambah rasa malu gw ini sehh pak cik. Ughh...

Akhirnya, gw pun tiba dengan selamat dan perasaan lega di hotel awana tempat gw bermalam. Malam ini adalah malam terakhir gw bermalam digenting. Malam yang semakin larut yg telah menorehkan kisah memalukan, ketiduran di bus. Sesampainya dikamar, temen gw udah balik duluan ke kamar dan menanyakan gw, pergi kemana saja hari ini. Pastinya gw jawab kemana saja gw hari ini dan sekaligus bercerita tentang peristiwa yg baru sajah gw alami.

Waktu trus beranjak, cepat dan tak terbendung. Keesokan harinya kita berangkat menuju KL. Tempat berikutnya yg akan dikunjungi antara lain Petronas (cuma photo session ajah coz kita datang hari senin dan petronas tutup hari senin untuk kunjungan wisatawan), kemudian King's Palace, Masjid Negara, toko coklat (cocoa boutique) dan shopping ampe kojor di Sungai Weng. Gimana gak kojor buat gw kaum lelaki yg gak hobby shopping lha wong waktu shopping yg dikasih itu 4 jam. Busyettttttt.......... pusing gw mo ngapaian di mall itu. akhirnya gw keliling2 ajah deh, dan sempet membeli 2 buah barang. stelah itu, gw balik ke bus buat tidur2an ampe jam shopping habis. Nah gw yang gak habis pikir buat temen2 gw yg masih merasa kurang waktu shoppingnya padahal tentengan ditangan dah segambreng. Ada yg beli sepatu vinci ampe 7 pasang, 7 pasang sodara2... bayangkan, 7 pasang..? entah itu buat kasih ke orang atau dia pake sendiri. Secara beli 7 pasang berarti mungkin tiap hari pake sepatu yg beda-beda. wuihhh, keren abizzz.. huehehe... :D

Dan malam ini gw bermalam di hotel Royal Bintang di Bukit Bintang. Namun malam ini gw gak pake jalan-jalan lagi alias langsung tidur sajah coz badan dah kecapeann dijalan kali yee. Besoknya gw janjian sm temen gw untuk nemenin gw jalan-jalan lagi. Awalnya bingung mo kemana tapi akhirnya kita putuskan untuk maen ke Menara KL lewat Bukit Nanas atau City Forest. Gak nyangka ditengah kota ada jalur trekking jg. Lumayan niy olahraga dpagi hari. Sebenernya ada jalur bus ke menara KL tp kita milih jalur trekking ini, lebih seru soalnya apalagi sm temen gw ini, sekalian latihan ngurusin badan. huehehe... :D

Yahh, begitulah kisah perjalanan gw ke negeri seberang Malaysia. Yang perlu kita tahu bahwa jumlah penduduk Malaysia itu ternyata cuma 27 juta jiwa. Kl dibanding dengan indonesia mah jauh amattt bedanya. So, kl malaysia macem-macem, Indonesia yang berpenduduk +- 260 juta jiwa cukup kencing bareng-bareng ajah buat nenggelin mereka. Huehehe.. :D
Hal yg tak aneh jika Malaysia kekurangan tenaga kerja aplg untuk sektor non formal karena jumlah penduduk mereka yg sedikit tersebut.

Berikut photo-photonya:


Dan photo2 selengkapnya bisa dilihat disini: Malaysia Trip

3 comments:

HeiDi said...

makanya pak cik kalo dinegeri orang tuh jangan ampe ketiduran..untung di malay..bahasanya masi sama..
coba kesasar di vietnam/beijing..mampus laaa kau pak cik :))

Greiche Gege said...

hihihihi.....

itu toh alesan ngga mo nginep? takut disuruh nyari jagung

JOM said...

to: Heidi
hikss... iyah untung cm di Malaysia yang bahasanya masih sama, kl diajak ngomong english gak bisa masih bisa ngomong melayu. lahh kl di vietnam atau beijing, dah gak bisa di ajak ngomong english n gw gak ngerti jg bahasa china. mereka cm ngerti kl ngomong pake calculator. alias transaksi jual beli. huahahaha... :D

To: Gege
iyah ge, gw takuttt banget kl gw dijadikan anak tiri disana. Di ospek lagi, disuruh ngepel, nyuci, bersih-bersih. Kan gw dateng bukan sebagai TKI ge. hihihi... :p

Semua adalah Guru

 Alam terbentang menjadi Guru, pepatah tua yang penuh makna ini tentu bukan sekedar kata-kata biasa. Kita belajar dan bisa mengambil pelajar...